Chapter 21 - Ngambek

[Tuan, ada tamu](Miu)

Setelah melakukan pekerjaan sehari-hari dan bersantai di dalam mansion, Miu mengatakan sesuatu seperti itu.

[Tamu? Siapa dia?](Kakeru)

[Uhmm, orang itu bernama, Melissa](Miu)

[Suruh dia tunggu diruang tamu](Kakeru)

[Iya](Miu)

Miu keluar. Aku juga meninggalkan kamarku, dan pergi

perlahan-lahan ke ruang tamu.

[Dari namanya dia seorang wanita. Apa kau berencana menjadikan dia sebagai istrimu](Eleanor)

[Jangan sembarang menebak. Meskipun begitu, aku ini orang baik, aku akan pernah menghianati istriku. Maksudku, aku tak cari cewek kalo gak izin dulu, gitu](Kakeru)

[Kau bagiku adalah orang yang merepotkan dan menjengkelkan dan gak ada hal baik didalam dirimu](Eleanor)

[Jangan bilang begitu, meskipun begitu, setidaknya aku merawat istri-istriku dengan baik dan tak main belakang](Kakeru)

[Apaaaaa.....kau telah mereka kewalahan, akan sikapmu yang tak berguna itu](Eleanor)

Sambil berdebat panjang dengan Eleanor, aku memasuki ruang tamu.

Tiga gadis di dalam ruang tamu.

Tiga gadis itu mengenakan pakaian yang sama, 2 gadis mengenakan pakaian yang relatif sederhana. Satunya mengenakan dasar yang sama dengan bagian atas hiasi warna-warni, dan duduk.

Gadis yang duduk di kursi itu berdiri, dan berbicara dengan nada yang sangat santuy.

[Aku Melissa](Melissa)

[Ohh....Saya Yuuki Kakeru. Duduk aja jangan berdiri](Kakeru)

Aku mengizinkan Melissa duduk.

[Permisi, emang ada urusan apa anda padaku?](Kakeru)

[Aku bertanya, apa itu Pedang Iblis Eleanor?](Melissa)

[Un? Iya, memang benar kalo ini Eleanor](Kakeru)

Wajah gadis-gadis dibelakangnya menjadi kaku.

Mereka menatap Eleanor dengan wajah yang sangat menakutkan, dan mencengkeram tangan mereka pun sangat sulit.

Mereka gugup, apa mereka takut?

[Apa itu asli?](Melissa)

[Ohh....Pedang ini palsu, dan tak berguna](Kakeru)

Itu merepotkan, sehingga aku menjawabnya asal-asalan.

Tidak ada gunanya juga aku mengatakan kalau ini asli, Yah mereka pasti mengatakan "Tidak mungkin itu bisa ditangani oleh manusia normal" atau sesuatu seperti itu.

Itu sebabnya aku mengatakan itu, tetapi segera setelah Melissa mendengar ituu, ekpresi wajahnya berubah.

[Kau berbohong padaku? Aura jahat yang keluar itu, sudah keliatan kalau itu asli](Melissa)

Aku sedikit terkejut.

Aku terkejut ketika ia membicarakan Eleanor sejak awal, tetapi juga bahwa ia merasakan sesuatu yang membuatnya yakin bahwa itu adalah hal yang nyata.

Maksudku...aura jahatnya keluar huh.

Ketika pertempuran, aku tak sengaja melepaskan aura gelap, tapi kupikir baik-baik saja seperti itu biasanya.

[Kenapa kau tidak mengatakan apa-apa?](Melissa)

[Ahh, tidak. Daripada itu, apa yang akan kau lakukan kalau ini asli?](Kakeru)

[Apa yang akan kulakukan?](Melissa)

Wajah Melissa menjadi semakin tajam. Apa aku mengatakan sesuatu yang bodoh?

[Apa kau tak tahu siapa kami!!](Melissa)

[Emang siapa kalian?](Kakeru)

Emang mereka siapa? Aku tahu mereka siapa, dan mereka memiliki tujuan apa datang ke rumahku.

[Mereka dari tempat idabah Solon, pengadian agama terbesar di dunia. Aku tidak tahu tentang rinciannya, tetapi dari pakaian mereka, mereka memiliki pangkat yang lumayan tinggi](Eleanor)

He~. Artinya, seperti seorang uskup beragama atau sesuatu seperti itu.

Aku tidak tahu apakah seorang uskup memiliki otoritas tinggi, hanya memiliki penampilan begitu.

[Ohh...maaf, baru ingat saya, terus kalian datang kesini untuk apa?](Kakeru)

[Kalau kau sudah tau, mengapa Bertanya!!](Melissa)

Sudah kuduga kalau dia pasti menjawab begitu.

[Ahhh, ...Apa kalian berniat membawanya dan menyegelnya?](Kakeru)

Satu hal yang kutahu memasuki pikiranku.

Sebuah pegandilan agama, pasti membenci kedatangan seseorang yang berhubungan dengan iblis atau apapun itu.

Mungkin hal semacam itu, aku pikir.

Dan itu benar.

[Yah... Seperti yang kau kira, dan tolong serahkan pada kami](Melissa)

[Aku minta maaf tapi aku tidak akan memberikannya kepada siapapun](Kakeru)

[Bagaimana dengan 100 koin, emas](Melissa)

[Un?](Kakeru)

[Kami tak akan mengambil secara cuma-cuma, bagaimana dengan 100 koin emas?dan berikan benda itu pada kami](Melissa)

Melemparkan tagihan ke wajahku huh.

[Aku menolak](Kakeru)

[...Berapa banyak kau ingin memberikan itu pada kami?](Melissa)

[Sudah Kubilang aku tak akan memberikannya kepadamu, bahkan dengan berapa banyak uang yang kau punya, aku tidak akan memberikannya](Kakeru)

[Lalu, apa yang kau inginkan?](Melissa)

Aku tidak menjawab. Bahkan berapa banyak kita akan bernegosiasi, aku tahu bahwa kita tidak akan pernah berada di gelombang yang sama.

Tidak ada artinya bahkan berapa banyak kita bernegosiasi.

Melissa dan aku saling melotot.

[Percuma aku berdebat dengan orang sepertimu](Melissa)

Melissa berdiri.

[Aku tidak tahu apa yang kau punya tapi aku menyukaimu!!](Kakeru)

Aku mengatakan dengan santuynya diriku.

[Diam kau, Aku akan datang bahkan beberapa kali sampai kau berubah pikiran. Yah, aku yakin bahwa kau akan tahu bagaimana menakutkannya Eleanor

segera, jadi aku pikir kau akan berubah pikiran](Melissa)

[Baiklah, bila kau datang kesini lagi akan disuguhkan tag loh](Kakeru)

Melissa mengatakan itu dan pergi.

Di malam hari, aku datang untuk menjemput Delfina.

Di kantornya di dalam perusahaan pedagang, aku bicara tentang apa yang terjadi dimansion pada Delfina.

[Si Saint Melissa itu datang ke mansion ya](Delfina)

[Emang Sebenarnya siapa si saint Melissa itu?](Kakeru)

Sebuah nama entah terasa dingin bagiku.

[Hmm... Menurut rumor yang pernah kudengar dulu, ia ditangkap dalam perang dan dimasukkan dalam penjara, saat ia masuk ia dipenggal selama tujuh hari dikabarkan bila ia masih hidup dan mengalami luka sedikitpun](Delfina)

[Eh!...Ia dipenggal selama tujuh hari dan masih hidup gitu](Kakeru)

Aku tidak bisa paham apa yang ia katakan.

[Itu benar. Setelah itu, dia diselamatkan oleh Pengadilan agama, dan menurut mereka ia tak bisa mati selama dipenggal itu adalah "kebenaran" atau bisa disebut, perwujudan dari mukjizat itu, dan karena itulah dia diangkat jadi saint](Delfina)

[Dari segi cerita lumayan, terus dia dijuluki wujud dari mudjizat Tuhan itu karena tujuh hari dipenggal tidak mati gitu ya tapi ini hanya rumor dan belum tentu ada kebenarannya, dan aku juga harus pastikan bila itu asli](Kakeru)

[...Apa aku harus menjelaskan biar lebih jelas](Delfina)

[Lebih jelas?](Kakeru)

[Rumornya bagiku tak beda jauh dengan rumormu, contoh seperti rumor tentang anda menggunakan pedang iblis, pertama banyak yang tak percaya begitupun juga saya . Tapi setelah saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, akhirnya saya percaya begitupum juga rumor saint Melissa](Delfina)

Sementara mengatakan itu, dia sedikit tersipu.

[Tadi Melissa melihat ini, dan mengatakan ada aura jahat di dalamnya](Kakeru)

[Gitu wajar bagiku karena dia seorang saint](Delfina)

[Gitu ya](Kakeru)

Aku mengakhiri obrolan dengan Delfina dan mengajaknya pulang ke mansion.

[Kalo begitu ayo pulang, habiskan waktu bersama](Kakeru)

[Iya](Delfina)

Pada saat yang sama Delfina mengangguk, dan seseorang menbuka pintu kamar.

[Apa?](Delfina)

Bawahannya Delfina masuk, dia tidak terkejut melihatku.

[Seorang tamu datang untuk menemui Anda](✿╹◡╹)

[Seorang tamu?Siapa dia?](Delfina)

[Itu...](✿╹◡╹)

Bawahannya berbisik ke telinga Delfina.

[Ini Saint Melissa](✿╹◡╹)

Meskipun mereka bisik-bisik, aku dapat mendengarnya.

Delfina terkejut, dan menatapku.

Aku juga terkejut.

[Maaf sepertinya Saint Melissa datang, sepertinya ada yang ia bicarakan](Delfina)

[Apa Tentang hubungan kita?](Kakeru)

[Tenang saja hubungan kita tak diketahui publik](Delfina)

[Ya udah kalau begitu](Kakeru)

[Hmm...apa yang harus kulakukan](Delfina)

[Lakukan apa yang kau anggap baik](Kakeru)

[Baiklah kalau begitu](Delfina)

[Yeah, aku akan menyerahkan segalanya padamu](Kakeru)

Semua kuserahkan pada Delfina. Dia pasti mencoba mencari agar bisa menguntungkan diriku, dan dia juga memiliki kepintaran dalam perdagangan.

Daripada seseorang seperti aku yang tak berguna, makanya menyerahkan segalanya padanya akan lebih baik.

[Baiklah kalau begitu, aku akan mencari jalan terbaik agar Pedang Eleanor tidak diambil](Delfina)

Aku mengangguk. Dia mengetahui dengan segera.

[Ngomong-ngomong](Delfina)

Ekpresinya Delfina berubah menjadi lebih imut, dan berkata.

[Un?](Kakeru)

[Bagaimana pendapatmu tentang Saint Melissa](Delfina)

[Dia? U~n](Kakeru)

Ini adalah sesuatu yang tidak kupikirkan, jadi aku tidak bisa menjawab langsung.

Di tempat yang sama, aku berada di kamar lain agar bisa mendengar pembicaraan mereka.

Delfina siap untuk itu.

[Lama tak jumpa, Yang Mulia Melissa. Keberhasilan Anda hari ini semakin—ー](Delfina)

[Cukup. Kau kenal-kan sama si Pengguna Pedang Iblis](Melissa)

[Hah ...Apa yang anda bicarakan](Delfina)

[Jangan berlagak bodoh. Aku mengetahuinya bila kau telah

berinvestasi dengan dirinya](Melissa)

[Kami adalah seorang pedagang. Bagi kami berinvestasi pada orang adalah hal yang sangat biasa](Delfina)

[Bukan berarti aku menyalahkanmu untuk itu. Daripada itu, aku datang hari ini untuk mencari informasi. Informasi tentang Pengguna Pedang Iblis](Melissa)

[Meminta itu, apa yang akan Anda ingin lakukan?](Delfina)

[Berhenti bermain bodoh. Kau tahu bahwa Pedang Iblis, hanya dia seorang, ia telah menciptakan jumlah tragedi yang tak terhitung dan menyebabkan masalah](Melissa)

[Ehh...](Delfina)

[Aku tidak tahu kenapa itu ia tak terpengaruh, tapi siapa yang tahu bila ia tiba-tiba terpengaruh dan itulah Bila itu terjadi Kota ini.....tidak, paling buruk, itu akan menjadi jatuhnya Kerajaan Mercouri maka dari kami harus segera menyegelnya agar kejadian seperti yang kubayangkan tidak terjadi](Melissa)

Aku tahu bahwa kekhawatiran Melissa yang tidak akan berdasar.

Tapi...aku terkejut.

Ketika aku mendengar percakapannya dengan Delfina, rasanya seperti Melissa hanya datang dengan niat baik.

Delfina mencoba untuk menipunya dengan mengatakan hal-hal yang telah dia selidiki sebelum dia benar-benar bertemu denganku, dia mengatakan informasi yang seolah-olah rumor untuk Melissa.

Berburu sapi gunung sendirian, memiliki mansion, memiliki satu maid manusia binatang, dekat dengan Helen-hime...

Dia hanya mengatakan itu. Ini bisa terdengar seolah-olah itu adalah sangat rinci, tetapi tidak semua tentangku.

Hal-hal seperti warp, pinjaman ability, dia tidak mengatakan apa-apa tentang hal-hal itu sama sekali.

[Terima kasih, itu sangat membantu](Melissa)

[Saya juga sangat bahagia, karena bisa membantu anda](Delfina)

[Ohh, ya aku mau meminta satu hal lagi?](Melissa)

[Iya apa itu?](Delfina)

[Bisakah kau mengumpulkan peralatan ini di sini? Dengan Segera](Melissa)

[Apakah anda berencana menaklukkan roh pohon?](Delfina)

[Itu karena Ada sebuah desa kecil yang disebut Rintos, sepertinya mereka bermasalah dengan terjadinya keabnormalan dengan roh pohon. Aku pergi ke sana sekarang, bisakah kau mengumpulkannya segera? Aku akan langsung membayarnya](Melissa)

[Rintos... bukankah sebuah desa kecil yang hanya memiliki populasi sekitar seratus orang](Delfina)

[Bentar, Apa hubungannya populasi dengan cerita yang barusan?](Melissa)

[Tidak. Aku sudah mengerti. Saya akan segera mengumpulkannya apa yang anda minta](Delfina)

[Ya udah](Melissa)

Delfina meninggalkan ruangan itu, aku juga keluar dari kamar, dan memanggil Delfina berhenti dengan suara kecil.

[Ada apa?](Delfina)

[Dapatkah kau bertanya pada dia, seperti apakah ia membutuhkan tentara bayaran. Kalau ia butuh, bisakah kau mempersiapkanku pakaian hitam yang dapat menyembunyikan identitasku](Kakeru)

[...Apa Kau akan membantunya ?](Delfina)

[Yeah, aku sedikit tertarik dengannya](Kakeru)

[Kalau begitu aku menyiapkannya](Delfina)

Delfina masuk.

[Yang Mulia Melissa. Daripada peralatan, bagaimana seseorang](Delfina)

[Seseorang?](Melissa)

[Iya, ia adalah prajurit terkuat yang kita kenal, kalau anda mau kita bisa mempersiapkan sekarang](Delfina)

Delfina mengangkat derajatku sedalam-dalamnya.