[Yang mulia!!](Fortis)
Fortis berteriak.
Helen melihat ke atas.
Senyumnya menghilang, wajahnya memutih.
Aku juga melihat ke atas.
Hujan panah mengarah ke kami.
Aku bisa melihat pasukan musuh yang bersiap menghujani kami dengan anah panah.
Mereka ingin menyerang Putri Helen dengan panah.
"Fu!!!"
Aku mengayunkan Pedang Iblis, memblokir semua panah yang akan mengenai
Helen.
Mereka berjatuhan di tanah. Sekitarku dan Helen.
[Mengagumkan.....](Putri Helen)
[Sungguh pendekar pedang](Fortis)
Helen dan Fortis heran.
Panah terbang lebih banyak lagi, kali ini, Putri Helen berbalik ー ー menghadap ke belakangku, tapi aku memblokir semua yang datang ke Putri Helen.
[Sekarang aku di sini, tidak ada lagi masalah](Kakeru)
[Iya...](Putri Helen)
Ekspresi Helen kembali tersenyum.
Un, baiklah.
Tapi, kali ini, ekpresinya berubah ketika ia menatapku.
[Pedang itu...Eleanor?](Putri Helen)
[Apa?!!](Fortis)
Kata Putri Helen, dan Fortis membuka mata lebar-lebar.
Keduanya menatap Pedang Iblis yang kupegang.
[Eleanor...maksudmu pedang ini i?](Kakeru)
[Pedang Iblis Eleanor. Pedang pemakan jiwa, dan juga Pedang Iblis legendaris dari bangsa iblis](Putri Helen)
[Bentuk itu, dan aura tak menyenangkan. Tidak diragukan lagi, itu Eleanor.Tolong mundur, Yang Mulia!!](Fortis)
Fortis mencoba melindungi Helen dariku.
Tapi entah bagaimana rasanya agak sedih. karena mereka tidak tahu cerita bagaimana bisa aku memegang pedang iblis ini, tapi diperlakukan seperti ini terasa agak sedih.
Itu ketika aku akan menjelaskan kesalahpahaman.
"Fortis-sama!!"
Kali ini, seorang prajurit berteriak datang. Seorang prajurit bagian menara pengawas.
[Apa yang terjadi?!!](Fortis)
[Di depan, ada banyak musuh berdatangan](Tentara pengawas)
[Musuh memanggil bala bantuan... Jumlah mereka?](Fortis)
[Sekitar seribu orang datang!](Prajurit pengawas)
[Seribu!! Sialan kau Kiril, ia mengarahkan hampir semua pasukan kesini ya. Kau ingin membunuh Yang Mulia ya](Fortis)
Kata Fortis dengan kebencian.
Aku menganjurkan.
[Mari kita pergi di sini dulu](Kakeru)
[Iya, kau benar. Aku akan tinggal menjadi barisan belakang, kau harus membawa Yang Mulia dan la ーー](Fortis)
[Daripada itu berapa banyak tentara yang kita miliki ?](Kakeru)
Aku memotong kata Fortis.
[Lima puluh mungkin...](Fortis)
Lima puluh orang ya, kalau hanya ada segitu mungkin itu sedikit bermanfaat. Kalau tidak, kita harus membagi mereka.
[Maukah kau mengumpulkan semua orang di sini](Kakeru)
[Apa yang akan kau lakukan](Fortis)
[Jangan dipikirkan, cepat](Kakeru)
Aku mendesaknya. Tapi, Fortis tidak bergerak sama sekali.
Apakah dia ragu-ragu lagi. Apa yang dia lakukan, tak ada waktu untuk itu.
[Fo ー ー](Kakeru)
[Fortis. Lakukan apa yang dikatakan Tuan Kakeru](Putri Helen)
[...Ha!](Kakeru)
Aku menggunakan Warp Feather, dan kembali ke benteng
=======° Para prajurit datang °===========
"Tidak ada seorang pun di sini, apa yang terjadi!!"
"Cuma ada mayat di sini!!"
"Bagaimana ini bisa, mereka seharusnya berada di sini beberapa waktu yang lalu"
=======================================
Yang pasti, aku me-warp ke bawah tempat berlindung yang kupersiapkan sebelumnya.
Dari sini, aku bisa mendengar orang-orang berteriak.
Ini bagus sampai mereka menyerbu dalam benteng yang rapuh, tetapi tampaknya bahwa mereka terkejut bahwa tidak ada orang didalam benteng itu.
[Nah, kita harus melakukan itu](Kakeru)
[Melakukan apa?](Pedang Iblis)
[Putri Helen kabur dengan selamat, jadi aku pikir aku akan menyerang mereka di sini](Kakeru)
[Kau, sendiri](Pedang Iblis)
[Iya. Fortis tampaknya dia lelah, dan juga tentara bawahannya terluka. Jadi lebih baik, kalau aku sendiri, benar](Kakeru)
Itulah alasannya, tapi motif sebenarnya adalah ー ー.
[Mengatakan hal-hal seperti itu, kau cuma ingin membuat dirimu keren untuk Putri Helen kan?](Pedang Iblis)
Pedang Iblis menebaknya dengan sempurna.
[...Apakah kau membaca pikiran](Kakeru)
[Dengan caramu bertingkah, semua orang bisa menebaknya](Pedang Iblis)
...Yah, itu benar.
[Itu benar, pria sok bertingkah keren](Pedang Iblis)
Aku diolok.
Kesal sedikit, aku meninggalkan tempat berlindung dengan Pedang Iblis di pundakku.
"!! Ada satu di sini!!"
Aku ditemukan oleh tentara yang sedang mencari, dan berteriak.
Tentara musuh dekatnya berbondong-bondong dan berkumpul.
Kalau aku ingat benar seharusnya ada seribu orang yang mereka katakan.
Ini pertama kalinya aku akan melawan sebanyak itu. Sebelumnya aku melawan Undead Army yang dipanggil oleh Pedang Iblis ini, hampir beberapa ratus, jumlah ini sekitar sepuluh kalinya.
Aku melakukan sesuatu tentang itu meskipun aku tidak bisa aku bisa hanya pergi dengan me-warp.
"Ahh, tidak"
Aku mengubah pikiranku.
Aku mengeluarkan Warp Feather.
Tentara musuh di depanku, aku me-warp ke belakangnya.
Aku menebasnya dari belakang, memotong lewat bahunya.
Tanpa perlawanan, tentara itu jatuh.
Ada satu lagi di sampingku. Dia tampak terkejut dengan apa yang telah terjadi,aku melompat di punggungnya dan menebas padanya.
Warp & Slash.
"Sungguh cara yang mengerikan untuk melawan musuh"
Suara Pedang Iblis bergema di kepalaku, tetapi bertentangan dengan kata-kata yang ia dengar seperti bersenang-senang.
Aku tertawa dengan senyum, dan menuju tentara musuh lagi.
Aku memotong kepala mereka.
Menangkis serangan mereka dan kubalas dengan tebasan miring.
Aku menebas dan menebas punggung mereka. Mengayunkan Pedang Iblis, aku menebas pada apa pun yang aku bisa.
Tebas, tebas, aku menebas dan menebas.
"Oooooooooooooooo!!"
Seorang tentara berlari ke arahku yang berada dibelakang. Karena apa yang terjadi tiba-tiba, aku didorong ke tanah.
"Hanya dengan in ー ー Ghoa!!"
Mendasari, aku mencoba berdiri, tapi orang di samping yang lain berlari padaku.
Seorang tentara berada di atas seorang tentara yang berbeda, di atas tentara lain,dan seorang tentara selanjutnya.
Orang, satu di samping yang lain tumpang tindih, dan sebuah tumpukan Orang-orang selesai dengan cepat.
"Sekarang kesempatan!!"
"Seseorang habisi pria ini"
Didorong ke tanah sepenuhnya, bahkan dengan kekuatanku tetap tidak bisa bergerak, dan aku tak bisa bangun.
Seorang tentara yang berbeda mendekati, dan melemparkan tombaknya ke arah kepalaku.
Ini darurat.
Benar sampai kemarin, yaitu.
Aku menggunakan Warp Feather.
Meninggalkan tentara menumpuk di belakang, aku me-warp sekitar satu meter ke samping.
Aku berdiri perlahan-lahan. Seolah tidak ada yang terjadi apa-apa.
Aku kembali mencengkeram Pedang Iblis dan mengayunkannya ke tumpukan manusia yang telah Kukalahkan. Dan orang-orang melihatnya.
=========° Prajurit ketakutan °==========
"A-apa dia..."
"M-Monster"
"Bagaimana aku bisa melawan kalo perilaku dia seperti iblis"
======================================
Aku melihat para prajurit ketakutan dan kabur setelah aku membelah tumpukan mayat.
Aku menebas mereka yang melangkah ke arahku, meninggalkan mereka yang tidak punya kemauan untuk berjuang sendirian.
"Sialan, ayo!!"
Setelah beberapa saat, prajurit pergi dan muncul satu orang didepanku.
Penampilannya apa yang berbeda dengan yang lain, senjatanya terlihat indah.
Apa ia komandan?
[Siapa kau?](Kakeru)
[Namaku Kiril Slavia. Dan Siapa kau!! Kemana Helen pergi](Kiril)
Pria itu bernama Kiril. Aku ingat nama itu.
[Kau Kiril ya. Yang mengkhianati Putri Helen](Kakeru)
[Terus apa masalahmu bila aku menghianatinya](Kiril)
[Hmmm... Menurutku gak penting jaga bila aku memberitahumu](Kakeru)
Tidak terlalu penting, tapi.
*Slash!!*
Aku mengayunkan Pedang Iblis secars horizontal. Kepala Kiril melayang.
"Tak ada alasan membiarkan kau hidup"
Kiril tewas. Dan kemudian, para prajurit jadi panik, dan melarikan diri sekaligus.
Setelah menjatuhkan para prajurit di benteng, aku menggunakan warp, dan membawa kepala Kiril kembali dan menyerahkannya pada Fortis.
Fortis sangat terkejut, dan bertanya bagaimana aku melakukannya.
Aku menebas, menebas dan menebas, itulah yang
terjadi, jadi aku menjawab begitu.
Fortis sangat terkejut.
Tiba-tiba dadaku terasa sakit saat beberapa saat yang lalu. Apa ini.
Dalam nada yang tiba-tiba, serius, aku melihat Fortis.
[Bawahanku yang kembali dari medan perang untuk pertama kalinya, sering berkata. 'Bila hatimu tak bisa menerimanya, pergi dan rangkullah seorang wanita', kata mereka](Fortis)
"..."
Menyadari bahwa aku tidak menjawab, Fortis pergi tanpa berkata apa-apa. Aku mengerti apa yang dikatakan, dan juga mengerti apa yang tertahan dadaku.
Ada kata-kata yang sering didengar.
Memadamkan hausmu. Mereka bilang.
Sekarang aku mengerti apa yang kubutuhkan untuk memadamkan rasa sesak ini.
Ini sangat mengganggu bagiku, tapi aku bersyukur dia membiarkanku tahu.
Aku akan menbelai Miu, menyentuh bulu lembut miliknya lagi dan lagi, dan aku benar-benar ingin menbelai dirinya sampai pagi.
Aku mengambil Warp Feather, dan mencoba untuk melompat ke mansion.
[Tuan Kakeru](Putri Helen)
Aku mendengar suara Helen. Aku melihat ke arah dari mana dia berasal.
[Syukurlah, bahwa kau selamat](Putri Helen)
[Unn](Kakeru)
[Oh, luka di wajahmu](Putri Helen)
[Eh?](Kakeru)
Aku menyentuh wajahku sendiri, menyentuh luka yang ada diwajahku saat kusentuh rasanya sedikit sakit.
Aku merasa tadi belum menerima serangan apapun...
mungkin aku tergores Karena ditemaki oleh anak panah.
Putri Helen mengeluarkan sesuatu seperti saputangan, dan mengusap wajahku.
Aku bisa merasakan kehangatan melalui saputangannya, Baunya menggelitik hidungku.
Yang menahan diri dalam dadaku ー ー haus.
Setelah Putri Helen selesai mengusap, ia menatap wajahku.
Menatapku ー ー dan kemudian perlahan-lahan menutup matanya.
Aku meletakkan tanganku di bahu yang lembut.
Aku, mencium Helen.