Chapter 2 - Jeng Jeng

Helen mundur lebih dulu. Ia melihat ke bawah malu-malu, cara dia melirikku tampak sangat lucu.

[Uhm...](Helen)

[Un](Kakeru)

[Wanita Keluarga Kerajaan...harus mencintai satu pria dalam seumur hidup, itulah

mottonya, jadi](Helen)

[Un?](Kakeru)

Aku langsung mengerti apa yang ia maksud, Aku adalah orang yang merebut ciuman pertamanya, dan itu hanyalah aku.

Helen ingin mengatakan itu.

[Un, aku mengerti](Kakeru)

[Aku tak bisa terus bersamamu, tapi](Helen)

Helena membuat wajah sedih.

[Katamu tadi cukup. Aku akan menunggumu](Kakeru)

[ー ー Terima kasih!!](Helen)

Dengan ini, Helen sudah menjadi cewekku.

Keesokan harinya, ketika aku telat pulang ke mansion, Miu membawa kedalam ruang sesuatu.

[Tuan, ada surat](Miu)

[Surat?](Kakeru)

Aku mengambil amplop itu dari Miu, ditulis di depan, adalah lambang yang telah kulihat.

"Dari Perusahaan Pedagang Samaras ya"

Aku ingin tahu ada apa, mengirimiku sesuatu seperti ini.

Aku membuka amplop, dan mengambil surat itu. Aku menbaca kertas yang dibuka.

[Sebuah tagihan, pembayaran gadis ini ya](Kakeru)

Dalam kepalaku, aku mendengar suara Eleanor. Aku bingung harus memikirkan apa karena aku tidak bisa membaca huruf di dunia ini, jadi syukurlah.

[Aku baru ingat, dia bilang padaku bahwa ia mengirimiku tagihan ketika aku membeli

Miu, begitu ](Kakeru)

[Tagihanku?...Ah!](Miu)

[Hem..Hemm...](Kakeru)

[300 koin perak...aku semahal ini ya](Miu)

[Tidak mahal juga... cuma, 300 perak doang](Kakeru)

Apa Samaras mencoba menipuku, masa harga tiga kali lipat dari harga mansion, tapi menurutku ini hal yang wajar karena mansion ini berhantu. Jadi mungkin ini normal.

"Yosh, aku akan pergi membayarnya dulu"

Menggunakan Warp Feather, aku pergi ke Perusahaan Pedagang Samaras

membawa 300 koin perak, dan membayar harga Miu.

Kepingan koin perak dengan jumlah besar, sehingga sulit membawanya.

[Kalau begini, aku sudah menerima 300 koin perak. Dan ini bukti pembayarannya](Samaras)

Aku mengambil dari Samaras sepotong kertas indah yang memiliki huruf yang

tertulis disana.

[Silahkan datang ke Perusahaan Pedagang kami lagi](Samaras)

[Ya, kalau aku butuh sesuatu, aku akan bertanya padamu](Kakeru)

[Ngomong-ngomong Tuan Yuuki, Anda tahu rumor bahwa baru-baru ini, Kerajaan menerbitkan mata uang baru](Samaras)

[Ehmm~?](Kakeru)

Aku terkejut dan terheran-heran.

Ini mungkin uang kertas yang sudah kusarankan pada Putri Iris.

Tentu saja, aku tahu tentang itu, tapi pura-pura saja tidak tahu saja.

[Baru dengar aku, Memang sesuatu yang seperti itu sering terjadi?](Kakeru)

[Tidak, kecuali saat Raja turun tatha, iti biasanya tidak terjadi](Samarad)

[Begitu ya](Kakeru)

Aku mendengar banyak, tentang rumor uang kertas. Hal ini bermula, apa yang kusarankan pada Putri Iris, tapi semua itu hanya rumor.

[Ngomong-ngomong, aku sudah penasaran sejak awal. Pedang yang di pinggang Tuan Yuuki, itu ... ](Samaras)

[Un? Ohhh ...Pedang ini ya ](Kakeru)

Aku mengangkat Pedang Iblis, dan menunjukkan kepada Samaras.

Baru-baru ini, dia taat dan kooperatif, tapi akan berbahaya bila pedang ini dipegang oleh orang lain, jadi aku mencoba untuk tetap denganku sepanjang waktu.

[Itu benar-benar Pedang Iblis Eleanor, huh. aku tidak menyangka bila anda memiliki pedang legendaris seperti itu, seperti yang diharapkan dari Tuan Yukki](Samaras)

[Aku akan memberitahumu dulu, aku tidak akan menjualnya](Kakeru)

Mengingat bahwa Samaras adalah pedagang, aku mengatakan itu untuk memastikan.

Setelah meninggalkan Perusahaan Pedagang, aku mencoba untuk kembali ke rumah dengan menggunakan Warp Feather, tapi aku sadar bahwa sesuatu berada di dalam sakuku.

Aku mengambilnya, dan aku terkejut.

Ini adalah tiket lotere. Seharusnya aku sudah menggunakan semua Ticket, kenapa ada di sakuku?

Sebuah petunjuk ー ー ada satu.

Surat Miu yang kubeli seharga 300 koin perak. Tiket lotere dengan sendirinya.

"Setelah membeli sesuatu ada tiket lotere, apa ini berarti?"

Mungkin aku harus membeli apapun yang bernilai tinggi, dan Ticket lotre akan datang dengan sendirinya, mungkin.

Sepertinya, aku akan mengujinya.

Aku masih punya uang sekitar 2000 koin perak.

Aku membawa semua itu dan pergi ke kota.

Aku mencoba menggunakan satu koin perak buat beli makanan, tapi tiket lotre tidak muncul.

Aku pergi ke toko pakaian, dan meminta mereka untuk membuat beberapa pakaian maid untuk Miu. Biaya 10 koin, tapi tiket lotre tidak muncul.

Membeli banyak hal di toko-toko dengan pergi ke sini dan ke sana, aku menghabiskan sekitar 100 koin tapi tiket lotre masih tidak muncul.

Tiket lotere baru, penyebabnya harus membeli sesuatu bukan?

Nah lalu, kemungkinan yang tersisa hanya dua.

Ini karena aku membelinya di Perusahaan Pedagang Samaras, atau karena aku membeli sesuatu yang mahal.

[Selamat Datang. Oh, Tuan Yuuki Ada apa?](Samaras)

[Sebentar, Aku ingin membeli sesuatu](Kakeru)

[Silahkan, selagi tokoku belum tutup saya siap melayani anda](Samaras)

[Aku ingin membeli furnitur. Dan Aku ingin menggantikan beberapa hiasan dalam mansion](Kakeru)

[Iya](Samaras)

Untuk sementara ini, aku berkata pada Samaras mana yang ingin kuganti.

[Dengan itu...25 koin perak](Samaras)

[Ini](Kakeru)

Menghitung 25 koin perak, aku memberikannya pada Samaras.

[Terima kasih banyak. Aku akan mempersiapkannya sesegera mungkin](Samaras)

[Aku mengandalkanmu](Kakeru)

Kataku, dan menunggu beberapa saat.

Tiket lotere tidak muncul.

Ini tidak ada hubungannya dengan Perusahaan Pedagang Samaras ya, kalau begitu maka seharusnya harganya, ya?

Sekali lagi, aku berkata pada Samaras apa yang kupikirkan.

[Aku ingin membeli lukisan](Kakeru)

[Lukisan, ya](Samaras)

[Ya, nanti akan ku tempatkan di ruang tamu. Lukisan yang berbingkai. Aku tidak tahu seberapa nilai lukisan itu, jadi beri aku yang bernilai 300 koin perak](Kakeru)

Kalau 300 koin itu jumlah yang sama dengan Miu. Ini harga yang mungkin membuat tiket lotere muncul.

[Aku mengerti](Samaras)

[Kalau begitu, ini 300 koinnya](Kakeru)

[Aku pasti akan menerimanya. Nanti, jadi kami membutuhkan waktu untuk menemukan persediaan sehingga...](Samaras)

[Aku akan mempercayakan padamu](Kakeru)

Aku berbelanja barang-barang mahal.

Daripada itu, tiket lotere lebih penting.

Aku mencari di dalam saku. Lalu.

"Itu ada"

Sebuah Ticket lotre muncul lagi.

Dikombinasikan dengan satu tadi, jadi aku punya dua Ticket dengan ini.

Lalu...aku bisa mendapatkannya dengan membeli barang-barang mahal ya.

Kalu begitu, jangan lagi ditahan.

Menuju Samaras yang membuat wajah aneh ketika aku memegang tiket lotere(Dia tidak dapat melihat tiket lotere), aku membawa semua uang perak yang tersisa.

[Ada sekitar 1600 koin perak, apa yang bisa kubeli dengan ini?](Kakeru)

[...cara yang unik untuk belanja](Samaras)

Ujar Samaras dengan setengah tertawa.

Aku tahu, dari sudut pandangnya, begitu. Tapi, dari sudut pandangku.

Aku hanya ingin Ticket lotre doang.

Hal-hal yang kubeli dalam kenyataannya, tidak masalah.

"Tolong tunggu sebentar"

Samaras pergi dalam sekejap, dan membawa sesuatu di atas nampan.

Gelang emas, dan dilengkapi dengan perhiasan.

[Ini?](Kakeru)

[Ini, populer di antara orang-orang kelas tinggi. Mereka membuat para gadis-gadis yang mereka cintai suruh memakainya, seolah-olah menyatakan bahwa "Ini adalah

milikku".](Samaras)

[Ehh~?](Kakeru)

[Ini akan jadi bukti. Yang berarti bahwa Anda menyatakan pada mereka sebagai istri Anda dan nanti kami dapat mengaturnya sesuai selera pelanggan. Gelang emas dengan perhiasan di dalamnya, ini adalah bentuk dasar](Samaras)

Kelihatannya menarik.

Tapi aku tidak menggunakan itu untuk saat ini, tapi aku akan membelinya.

[Maka, itu cukup untuk 1600 koin](Kakeru)

[Sepertinya hanya dapat empat buah dengan ini, apa Anda sungguh yakin](Samaras)

[Iya](Kakeru)

Aku memberinya tas kain bersamaan dengan koin perak yang tersisa.

Samaras menghitung itu.

"Aku pasti menerimanya"

Samaras mengatakan itu, tiket lotere muncul di sakuku lagi.

Kali ini, ada lima!!