"Leo jangan terpancing emosi. Lepaskan dokter itu." Mata Leo masih memancarkan kemarahan namun sebab Marco, Leo mau melepaskan si dokter yang sekarang tampak ketakutan.
"Terima kasih dokter." Segera setel8ah dokter itu pergi Marco kembali memandang Leo. Raut wajah marah kini tak berbekas hanya memperlihatkan ekspresi lesu.
"Bagaimana ini? Aku tak mau Nabila pergi meninggalkanku, apa yang harus aku lakukan jika dia benar-benar pergi dari hidupku." Leo menggumam tak jelas. Ucapan sang dokter makin membuatnya drop dan kehilangan pegangan.
Marco mengerti semua itu sebagai seseorang yang juga punya perasaan terhadap Nabila juga. "Leo, ini belum berakhir Nabila masih ada di sini, jangan patah semangat."
"Leo!" suara Nabila yang berada di dalam kamar segera membuat Leo berdiri dan menghampiri Nabila yang ada di kamar inap. Wanita itu tersenyum lemah kemudian menepuk tempat di sampingnya.