Leo mengusap darah tersebut dan melihat pada Nabila yang tersenyum kendati air mata terus mengalir di pipi. "Aku akan merindukanmu dan juga anak kita."
"Aku juga." balas Leo kali ini pria itu terisak. Dia tak bisa membendung kesedihannya lagi hingga menangis di depan Aikara yang tidak mengerti.
"Bolehkah kalian menemaniku tidur di sini?"
"Iya tentu saja." Leo kemudian beralih pada Aikara. Gadis kecil itu diam.
"Sayang malam ini kita tidur dengan Mama ya?" Aikara mengangguk. Dia lalu mengambil tempat di antara Nabila dan Leo sementara pria itu di sisi kiri.
Lengannya yang besar berhasil memeluk kedua wanita yang paling penting di dunia ini. Sebuah kecupan di dahi diterima oleh Nabila dengan lembut.
"Tidurlah, aku dan Aikara ada di sampingmu ... kau tak usah cemas."
"Terima kasih." Pertama dia mengecup kedua pipi Aikara dan dahi lalu beralih pada suaminya dengan mencium bibir Leo.