Chereads / shadow is my husband / Chapter 41 - Bab -41-

Chapter 41 - Bab -41-

" Agh...!" Kak Riko menatap Jojo yang sudah masuk ke ruangan Rian. Dewi hanya menatap bingung adegan di depannya itu. " Oh iya, itu adek saya." Ucap kak Riko memberitahukan Dewi.

" Ah..eh..iya pak." Jawab Dewi bingung. " Oh pantesan agak-agak mirip gitu ya." Gumam Dewi.

Sepanjang hari ini Rara hanya diam di kamarnya sambil menonton drama Korea favorit nya. Namun sejak tadi sebenarnya Rara terus melirik ponselnya yang tergeletak di sampingnya. Hpnya sepi, sunyi sejak tadi hanya ada beberapa notifikasi chat grup saja yang terus berbunyi.

" Huft...ni mahkluk sibuk banget apa ya?!" Gerutu Rara yang melihat ponselnya. Rara kembali menaruh ponselnya.

" Aaarrggghhh.....!" Rara menjadi sedikit kesal karena Jojo tak ada kabar. Tak biasanya ia begini. Padahal biasanya sampai berhari-hari pun Rara tak merasa risau seperti sekarang.

" Biarin aja. Gue juga bisa kok. Awas aja!" Ucap Rara sambil menunjuk-nunjuk layar ponselnya yang menampilkan foto Jojo.

Rara melemparkan ponselnya ke belakang, siang ini jadi sedikit risau dan uring-uringan. Bahkan sejak tadi Rara tak keluar kamar dan fokus menonton drama Korea untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Rara meraih 'Paijo' yang bersender manis di ujung tempat tidurnya.

" Lo tuh kemana sih? HAAH!!! Dari tadi gak ada kabar!" Rara melampiaskan amarahnya pada 'Paijo'. Karena sejak terakhir tadi Jojo mengantarkannya pulang, sejak itu pula tak ada kabar dari Jojo.

' Pasti lagi asik-asikan deh tebar pesona sama yang lain!!' ucapnya lagi pada boneka beruang besar itu. Sambil memeluk 'Paijo' Rara terus saja meluapkan semua emosinya karena Jojo.

Sungguh hari yang aneh bagi Rara, rasanya ingin sekali Rara menghubungi Jojo sekarang dan menanyakan semuanya. Tapi lagi-lagi Rara hanya bisa diam dan menatap nanar ponselnya, jika ia menghubungi Jojo saat ini takutnya akan mengganggu waktunya, terlebih lagi tadi Jojo mengatakan jika ia akan pergi menemui kak Riko. Kakaknya.

"HAAAHHH!!! Ucap Rara sedikit frustasi dengan pikirannya sendiri. "Udah lah mending lanjut nonton Korea aja!" Ucapnya sedetik kemudian kembali beralih menatap layar laptopnya.

Tok...tok...tok...

" Kak?" Ucap mamah nya yang datang melihat Rara.

" Hemmm..." Rara hanya bergumam sambil terus fokus dengan dramanya.

" Kirain tidur? Udah makan?" Tanya sang mamah lagi sambil masuk kedalam kamar dan mendekati anak gadisnya itu.

" Belom, nanti aja." Jawab Rara bangkit dari tidurnya.

" Makan dulu, udah sore. Jangan lupa mandi sana." Ucap sang mamah mengingat kan Rara. Rara hanya mengangguk mendengar ucapan sang mamah.

" Iya mah, nanti Rara makan."Ucap Rara.

" Kamu tuh suka lupa dunia kalo udah nonton film, apa lagi Korea." Jawab sang mamah sedikit lebih tegas.

" Iya...iya..bentar lagi juga filmnya selesai ko." Ucap Rara akhirnya menuruti ucapan sang mamah.

" Ya udah. Jangan lupa ya!" Mamah Rara bangkit dan keluar kamar meninggalkan Rara dengan dramanya.

" Ahhh....bad mood!" Gumamnya menghentikan filmnya dan bangkit ke kasur. " Jam berapa sih sekarang?" Gumam Rara melirik jam dinding yang menunjukan pukul empat sore. Rara kembali bangkit dan berjalan menuju kamar mandinya untuk menyegarkan tubuh dan juga pikirannya.

Terlebih lagi segala pikiran negatif tentang Jojo yang sejak tadi tak ada kabar.

Setelah mandi Rara berharap akan mendapatkan kabar dari Jojo, namun lagi-lagi Jojo masih belum memberikan kabar padanya. Rara menghela nafasnya kesal menatap ponselnya.

" Hemm.... bener-bener deh!" Gumam Rara kesal melempar ponselnya ke atas kasur. Setelahnya Rara pun berpakaian dan keluar kamar.

" Loh kak, udah selesai?" Tanya mbak Yul yang melihat Rara turun dari tangga.

" Udah!" Jawab Rara kesal. Mbak Yul hanya tertawa melihat ekspresi Rara. " Lah kenapa lagi?" Gumam mbak Yul.

Rara tak menggubris ucapan mbak Yul ia melangkah kedepan mencari Raka yang biasanya bermain di teras rumah. Benar saja, Raka sedang asik bermain dengan teman-teman nya di luar halaman. Mereka nampak asik bermain balap sepedah.

" Raka!!" Teriak Rara dari pintu rumahnya. Raka langsung menoleh mendengar panggilan sang kakak.

" Apa sih? Raka lagi main!" Ucap Raka kesal karena di ganggu sang kakak. Rara tertawa karena berhasil menggoda sang adik.

Rara akhirnya hanya duduk dan memperhatikan Raka yang sedang bermain bersama yang lainnya. Sesekali Rara tertawa melihat kekonyolan adik dan anak-anak kecil yang lain.

Sementara itu Jojo yang tadi mengobrol dengan Rian, kini malah tertidur di sofa ruangan kak Riko setelah tadi kak Riko dan Rian berpamitan untuk meeting. Sebenarnya Jojo ingin pulang ke rumah, namun karena matanya yang terasa sangat berat, jadi lah ia ketiduran di sofa itu.

" Oh iya, kan gue di suruh ngecek adek unyu-unyu itu?" Ucap Dewi sambil tertawa membayangkan wajah tampan Jojo yang mewarisi sang papah dan kak Riko. Dewi pun berjalan menuju ke ruangan kak Riko.

Tok...tok...tok...

Dewi mengetuk pintu ruangan beberapa kali namun tak ada jawaban dari dalam, jadi ia pun membuka pintu ruangan itu. " Pantesan aja!" Gumamnya saat melihat Jojo yang tertidur di sofa. Dewi berjalan mendekati Jojo, ia berjongkok di depan wajah Jojo yang tertidur pulas. " Masih kecil aja udah ganteng, gimana gedenya ya? Semoga aja adeknya gak sama kayak kakaknya!" Ucap Dewi sedikit kesal mengingat sifat kak Riko yang suka mempermainkan wanita.

Karena Jojo yang tertidur, jadi Dewi kembali pada meja kerjanya dan membiarkan Jojo tertidur.

Tak lama setelah Dewi keluar Jojo bangun dari tidurnya, ia meregangkan otot-otot kakinya yang terasa kaku karena tidur di sofa.

" Buset!!" Gumam Jojo kaget melihat jam yang ada di meja kak Riko. " Udah sore gue ketiduran!" Sambungnya lagi bangkit dan merogoh saku celananya mencari ponselnya yang sejak tadi diam saja.

" Sial! Lupa kan gue?!" Ucapnya lagi menepuk jidatnya kaget saat melihat foto Rara. Jojo lupa karena sejak tadi ia asik mengobrol dengan kak Riko dan kak Rian Jojo jadi lupa mengabari Rara. Jojo langsung mencari nomer Rara dan menghubunginya. Namun beberapa kali Jojo telepon hanya ada nada panggilan tunggu saja yang terdengar.

" Aduh!! Gawat." Jojo bangkit dan keluar ruangan kak Riko. " Maaf mbak, nanti kalo pak Riko tanya, bilang saya udah pulang ya?" Ucap Jojo memberikan pesan pada Dewi.

" Gak nunggu aja?" Tanya Dewi balik.

" Gak deh, saya mau ada perlu dulu. Ya udah saya permisi mbak. Makasih." Ucap Jojo buru-buru berjalan menuju lift dan tak lama pintu lift pun terbuka, Jojo langsung menekan lantai 1.

Setelah pintu terbuka Jojo langsung berlari menuju parkiran, ia tak memperdulikan semua mata yang melihatnya keheranan, termasuk resepsionis dan security yang membuka kan pintu untuk Jojo.

" Sudah mau pulang mas?" Tanya security yang bertugas di luar.

" Iya pak. Udah sore." Jawab Jojo tanpa menoleh, ia sedang sibuk memakai semua peralatan berkendara nya. " Mari pak." Pamit Jojo melajukan motornya.

Rara kembali masuk kedalam karena waktu sudah semakin sore, Raka yang mengekor di belakang nampak kesal karena sejak tadi acara mainnya di ganggu Rara. Sang kakak.

" Mah, kak Rara jahat!" Adu Raka pada mamahnya yang sedang duduk santai di depan tv.

" Kenapa? Tanya sang mamah sambil mengusap-usap kepala Raka manja.

" Raka main di gangguin terus. Kan jadinya kesel!!" Ucap Raka cemberut.

" Huh manja! Gitu aja ngadu!!" Seru Rara yang mendengar obrolan keduanya.

" Biarin, dari pada kak Rara galak." Ucap Raka lagi masih merajuk kesal. Mamahnya hanya tertawa saja mendengar pertengkaran kedua anaknya itu. Baginya itu hal biasa.

Tin...tin...tin...

.

.

.