"Kenapa lo?" Tanya bang Ari tiba-tiba.
"Kepo lo bang. Dari mana?" Jawab Jojo.
"Harusnya gue yang tanya lo dari mana kemaren Paijo?!" Seru bang Ari duduk di antara Jojo dan Kemal.
" Biasa lh. Gimana keadaan Agung sekarang?"Jojo langsung menanyakan keadaan Agung. Ia tak ingin bang Ari menanyai nya lebih lagi.
" Ya gitu, karena luka di tangannya lumayan parah dan takutnya malah membahayakan. Jadi pilihannya cuman di amputasi." Jawab Bang Ari mengusap wajahnya yang di penuhi keringat.
Sedangkan Kemal, hanya duduk diam sambil mendengarkan penjelasan bang Ari.
" Tapi kondisinya mentalnya sekarang gimana?" Tanya Jojo.
"Ya masih gitu. Wajar sih, siapa yang gak bakalan down kalo di posisi Agung sekarang." Kini Kemal yang menjawab.
Lama ketiganya membicarakan keadaan Agung yang kini harus menelan pil pahit akibat kebnciannya. Setelah membahas ke adaan Agung, Kemal pamit terlebih dulu, rasanya Kemal butuh istirahat saat ini. Terlihat jelas dari kedua matanya yang menghitam karena kurang tiduer. Sepeninggal Kemal, kini Bang Ari,Jojo dan juga Dimas sedang menikmati makan sore mereka.
" Jo, gue denger kemaren lu ke kantor?" Tanya Bang Ari sambil menikmati rokoknya. Jojo hanya diam saja nampak acuh dengan pertanyaan Bang Ari.
Jojo tahu itu akan menjadi berita besar saat ia dengan tiba-tiba memutuskan untuk ke kantor. Namun ia masih bersikap biasa saja, toh Jojo hanya sekedar singgah. Itu pun karena Kak Riko yang menyuruhnya.
" Yeh, si dodol. Malahan diem aja!." Bang Ari sedikit penasaran dengan apa yang di lakukan Jojo.
"Huft...!" Jojo menghembuskan nafas kasarnya," Emang penting banget ya gue jawab?" Cibir Jojo.
" Sialan!"Maki Bang Ari," Ya kalo orang lain mah gue bodo amat. Tpi ini kan...." Bang Ari menggantungkan ucapannya.
" Ya anggep aja gue juga orang lain bang. Jadi wajar-wajar aja kan kalo gue main ke kantor bokap gue sendiri?" Jojo hanya menanggapi nya dengan santai. Ia tak ingin terlalu melebih-lebihkan.
" Oh ya udah, gue balik duluan ya!" Bang Ari bangkit dari duduk nya dan langsung mengendarai motornya menuju gudang.
Sepeninggal Bang Ari, Jojo dan Dimas kembali berkutat di bengkel. Siang hingga sore hari itu, bengkel cukup ramai membuat keduanya sedikit sibuk melayani pelanggan yang datang ke bengkel.
Sedangkan Rara, sedang asik menikmati minuman dan cemilan yang di suguhkan Isna. Sepulang sekolah tadi setelah berganti baju, Rara pamit untuk bermain ke rumah Isna, jadi lah siang itu mereka berdua bergosip ria sambil menonton drama korea favorit mereka.
" Eh Ra, lo tau gak si Bayu?" Tanya Isna pada Rara.
" Hmmm...Bayu yang mana?" Jawab Rara tanpa menoleh kan pandangannya dari layar Tv Isna.
" Bayu yang playboy itu loh." Isna sedikit antusias dengan ucapannya sendiri.
" Tau ah...yang mana!" Sayang nya Rara tetap acuh, " Udah ah, lo gangguin aja. Udah tau gue lagi liat cowok gue."Jawab Rara kesal karena acara nonton nya di ganggu Isna yang mengajak nya bergosip.
"Yang mana cowok lu? perasaan kagak ada si Paijo dah!" Cibir Isna masih berusaha mengganggu Rara.
" Lah itu, Lee Min Ho!" Pekik Rara kesenangan.
Isna langsung tertawa keras menanggapi Rara. " Halu jangan tinggi-tinggi say, nanti ngegubrak mak nyos!!" Rara melempar Isna dengan beberapa keripik cemilan mereka. Terjadi lah perang keripik di antara mereka.
" Kenapa lo, Sirik?" Cibir Rara masih melempari Isna dengan keripik.
" Hahaha....dasar si Halu!!" Isna tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Rara yang begitu mengidolakan Lee Min Ho.
Akhirnya setelah perang keripik terjadi, kini mereka kembali melanjutkan menonton sambil membereskan hasil kekacauan mereka.
Dan hingga menjelang magrib Rara baru kembali pulang ke rumah menggunakan sepedah nya, karena memang rumah mereka masih satu kawasan hanya beda blok saja.
Setelah mandi dan makan malam bersama dengan keluarganya, Rara kembali ke kamarnya untuk belajar. Tak lama Raka, sang adik menyusul ikutan belajar bersama.
Di saat yang sama sepulangnya Jojo dari bengkel, malam ini ia lebih memilih untuk berdiam diri di kamarnya beristirahat saja. Badannya terasa lelah sekali hari ini.
Tok...Tok...Tok...
' Hadeh...siapa sih??' Gerutu Jojo malas yang sedang asik rebahan di sofa sambil nonton Tv. Dengan langkah malas Jojo bangkit menuju pintu kamar.
Ceklek...
"Ah...gue kirain siapa, kenapa?"Tanya Jojo saat melihat ternyata Kak Riko yang mengetuk pintunya.
" Gue mau keluar dulu, lo gak kemana-mana kan?" Tanya Kak Riko yang terlihat sudah rapih.
" Gak, udah sana pergi!" Jojo langsung mengusir Kak Riko dari depan nya dan kembali menutup pintu kamar.
"Haish!! Dasar adek lacknat. Orang masih mau ngomong main tutup aja!" Cibir Kak Riko memaki pada pintu kamar Jojo. Kak Riko langsung meninggalkan Jojo dengan dunianya sendiri, malam ini ia akan bersenang-senang dengan teman-temannya.
Jojo kembali menghempaskan tubuhnya di sofa tadi. Malam ini ia benar-benar hanya ingin istirahat saja.
Rara sudah selesai belajar dan sedang menonton Tv bersama dengan Raka di kamarnya saat ini. Dengan di temani beberapa cookies yang biasa di buat mamah Rara. Dengan celotehan Raka yang selalu menanyakan ini dan itu tentang semua yang di lihat nya, Rara sedikit kesal dengan adek nya itu. Meski begitu ia masih sabar dan dengan lembut menjawab serta menjelaskan semua pertanyaan Raka.
Lama tak terdengar lagi suaranya, Rara melirik samping kanan nya, " Pantesan aja!" Gumam nya saat melihat Raka sudah tertidur pulas. Rara pun membenarkan posisi tidur Raka agar lebih nyaman.
"Kak?" Ucap Mamah nya yang datang untuk melihat Raka. "Wah, udah tidur?" Ucap mamahnya menghampiri mereka.
" Iya, mau mamah bawa?" Tanya Rara. Adik nya itu memang biasa tidur bersama dengan orang tuanya, meski terkadang mereka tidur bersama.
" Iya. Udah kamu tidur lagi aja kak." Ucap mamahnya sambil menggendong Raka dan keluar dari kamar Rara.
Rara menghela nafas panjangnya, sebenarnya sejak tadi ia menunggu kabar dari Jojo. Namun hingga jam segini tak ada satu pun kabar, memang sudah biasa. Tapi, tetap saja rasanya Rara sedikit khawatir.
"Si Paijo sibuk kali ya?" Gumam nya seraya memainkan ponselnya. Akhirnya Rara meraih boneka nya dan memeluknya hingga tertidur malam ini.
Jojo? Sudah sejak tadi ia tertidur di sofa dengan Tv nya yang masih menyala. Rasa kantuk dan lelah nya yang sejak tadi hinggap, sukses membuat Jojo tertidur pulas di sofa malam ini.
Tok....Tok...Tok...
Ternyata malam ini kedua orang tuanya Jojo pulang dari luar kota, papah nya yang langsung mengecek keberadaan semua anak-anaknya. Saat tadi datang Bu Ijah sudah memberitahukan kalo Kak Riko sedang keluar, sedangkan Jojo. Sejak pulang tadi ia tak keluar kamar.
" Ternyata udah tidur, tumben banget." Ucap papah Jojo sambil membenarkan kepala Jojo yang sedikit miring, tak lupa ia pun mematikan Tv Jojo. Setelahnya ia kembali keluar untuk beristirahat.
Pagi ini alarm Jojo sudah berbunyi dengan nyaring. Waktu menunjukan jam lima subuh, dengan malas Jojo mencari ponselnya untuk mematikan alarm itu.
" Jam berapa sih?"Jojo mengerjapkan matanya yang masih terasa berat, " Jam lima?" Ucapnya tak percaya. "Buset, gue ketiduran dari semalem." Sambungnya lagi mengusap kasar wajahnya.
Setelah beberapa saat Jojo bangun dari tidurnya, ia menatap sekeliling kamarnya. Pantas saja kakinya terasa sedikit pegal-pegal, rupanya ia tertidur di sofa bukan di kasur nya. Jojo meregangkan otot-otot kakinya sebelum ia bangkit untuk mandi dan bersiap-siap.
Rara juga sudah bangun dan membereskan kamarnya dulu sebelum ia mandi dan bersiap untuk sekolah. Tak lupa ia pun melaksanakan ibadah shalat subuh. Setelah selesai mandi dan bersiap, Rara pun turun dari kamarnya dan sarapan bersama dengan keluarganya. Setelah selesai ia berpamitan dan berangkat menggunakan angkutan umum.
Jojo yang pagi ini sedikit kaget karena ternyata orang tuanya sudah pulang dan saat ini mereka semua pin sedang sarapan bersama. Setelah sarapan bersama Jojo pamitan pada kedua orang tuanya dan juga Kak Riko.
.
.
.