Chereads / shadow is my husband / Chapter 38 - Bab -38-

Chapter 38 - Bab -38-

" SORRY!" Ucap Isna sedikit lebih keras mewakili Rara.

" Yeh sendok semen! Bukan Lo!" Ucap Jojo memukul bahu Isna.

" Gue wakilin." Ucap Isna tertawa.

" Minggir Lo! udah kek pembatas beton aja." Jojo mengusir Isna yang berada di tengah dan menyuruh Rara bertukar tempat dengan Isna. Akhirnya Isna pun mau bertukar tempat dengan Rara.

" Kenapa?" Tanya Jojo bingung.

" Apa yang kenapa?" Jawab Rara.

" Yang tadi sor-" ucap Jojo terhenti karena pesanan mie ayam mereka sudah datang.

" Ini mienya, silahkan." Ucap sang penjual ramah.

" Makasih." Jawab Isna dan Rara kompak. Rara menggeser mie ayam milik Jojo.

" Ra" Ucap Jojo yang masih menatap Rara dan belum menyentuh makanannya.

" Makan dulu, nanti keburu dingin."Jawab Rara santai mengalihkan pembicaraanya.

Akhirnya Jojo pun mengalah dan menuruti Rara dan menikmati mie mereka lebih dulu. Isna yang sejak tadi sudah menikmati makanannya ia nampak biasa saja dan tidak ikut berbicara.

" Alhamdulillah...kenyang." Ucap Isna yang sudah lebih dulu menghabiskan mie ayamnya.

" Mangkoknya Lo abisin sekalian." Ucap Jojo yang sedang menyeruput jus mangga ya.

" Lo pikir gue debus." Balas Isna.

" kan Lo kuda lumping!" Jojo dan Isna malah saling balas mencibir. Rara hanya menggeleng dan tak mau ikut campur.

" Eh iya, gue duluan ya. Thanks Jo traktirannya." Isna dengan santai nya ngeloyor bangkit pergi meninggalkan Rara dan Jojo yang masih menikmati makanan mereka.

Rara dan Jojo kompak menatap Isna bingung yang sudah berjalan menuju gerbang, keduanya pun saling bertatapan dengan kening yang sama-sama mengkerut bingung.

" Temen Lo!" Ucap Jojo.

" Bukan, tetangga gue." Jawab Rara tertawa.

" Terus tadi sorry buat apa?" Kini Jojo kembali menanyakan perihal ucapan Rara tadi.

" Gak buat apa-apa, cuman mau bilang sorry aja." Jawab Rara tanpa melihat ke arah Jojo.

" Aneh." Gumam Jojo tertawa.

" Ko aneh?" tanya Rara bingung.

" Ya iya lah, Lo emang bikin salah? tiba-tiba bilang sorry." Jawab Jojo lagi sambil memainkan ponselnya.

"Huft...!"Rara menghela nafas, " Sorry gua banyak tanya tadi." Akhirnya Rara menjawab Jojo pasrah.

Jojo langsung menatap Rara dengan tatapan yang lebih bingung lagi. " Maksudnya?" Tanya Jojo yang semakin bingung.

" Sorry buat yang tadi gue banyak tan-" Ucapan Rara terhenti.

" Khenzo!" Seseorang memanggil Jojo dengan nada genitnya.

Jojo dan Rara pun kompak menoleh ke arah belakang mereka.

" Ternyata gue bener. Ko Lo gak ngajak gue makan?" Tanya Siska dengan gaya genitnya.

" Emang Lo siapa?" Jawab Jojo acuh.

" Lo gitu banget sih sama gue Jo." Siska mendekat," Geser dikit donk." Ucapnya kasar menggeser Rara yang sejak tadi melihat gaya Siska yang membuatnya menahan marah.

" Biasa aja donk!" Ucap Rara tak kalah kasar. Akhirnya ia pun memilih untuk bangkit dan kembali ke kelas.

" Thanks!" Gumam Rara lirih saat berjalan melintasi Jojo.

" Cih...!" Siska berdecih melihat Rara.

Jojo hanya bisa diam dan melihat punggung Rara yang berjalan meninggalkan mereka.

" Jo, Lo udah makan atau baru mau mesen?" Tanya Siska lagi berusaha untuk menarik perhatian Jojo.

" Bukan urusan Lo!" Ucap Jojo sengit. " Mau apa sih Lo?" Tanya Jojo kasar.

" Gue mau nemenin Lo makan." Ucap Siska.

" Untungnya gue udah selesai makan!" Akhirnya Jojo pun bangkit meninggalkan Siska yang kesal karena sikap dinginnya Jojo.

" Berapa pak semuanya?" Jojo membayar mie ayamnya terlebih dulu." Sekalian sama cewek yang itu ya kalo dia mesen." Ucap Jojo lagi menunjuk Siska yang masih duduk menatap Jojo.

" Oh, jadi 70ribu." Ucap sang penjual.

" Ini." Jojo menyerahkan selembar uang seratus ribuan, setelah menerima kembaliannya Jojo langsung menyebrangi jalan dan berusaha untuk menyusul Rara yang tadi terlihat marah.

" Ada aja setan yang ganggu!" Ucap Jojo kesal. " Dia di kelas apa dimana ya?" Gumam Jojo lagi yang mencari Rara.

" Jo!" Panggil Akmal. Jojo pun menghentikan langkahnya dan menunggu Alfian dan Akmal mendekat.

" Lo liat nyonya sama Isna gak?" Tanya Jojo.

" Lah, bukannya tadi sama Lo? kenapa nanya kita?" Jawab Alfian.

" Iya tadi Isna nyeret gua makan di depan, pas gitu nongol setan." Jawab Jojo mengelap keningnya yang berkeringat.

" Hemmm...DL!" Ucap Akmal dan Alfian kompak.

" Cih..! Sial!"Kesal Jojo. Alfian dan Akmal hanya tertawa melihat ekspresi Jojo yang kesal.

" Udah lah, gue mau nyari nyonya dulu." Jojo berlalu.

" Buruan sana, keburu diamuk Lo!" Cibir keduanya menertawai Jojo.

Sementara itu Rara dan Isna sudah duduk manis di dalam kelas mereka, keduanya nampak asik bergosip dengan yang lainnya. Isna yang melihat wajah kesal Rara saat kembali tadi sebenarnya ia ingin bertanya namun Isna mengurungkan niatnya melihat saat ini masih di dalam kelas.

Rara yang sejak tadi kesal karena Siska, ia terus saja menggerutu dalam hatinya. Sialan! kenapa Jojo mesti banyak yang suka sih? Kenapa gak biasa-biasa aja gitu. Rara hanya bisa bergumam.

" Eh, Lo tau gak gue denger Siska pacaran sama Khenzo." Ucap salah seorang di antara teman mereka.

" HAH! Braaak!!" Isna sontak saja kaget dan mengbrak meja mendengar gosip itu.

" Biasa aja donk." Jawab si pemberi gosip.

" Yang bener Lo! gosip banget sih!!" Jawab Isna sewot melirik Rara yang nampak acuh.

Mereka pun kembali bergosip ria dan semakin bersemangat saat membicarakan Jojo. Rara yang mendengar itu rasanya ingin sekali ia menyuarakan pendapatnya dan mengatakan semuanya. Namun ia memilih diam dan memainkan game di ponselnya saja. Bukannya Rara tak mendengar hanya saja, jika ia mengatakan yang sebenarnya pasti akan heboh jadinya.

" Lo nyari gue Jo?" Tanya Chintya yang kebetulan sedang berada di depan pintu kelas.

" PD banget sih Lo!" Jawab Jojo acuh.

Dan hal itu cukup untuk memancing seisi kelas untuk melihat Jojo dan membuat mereka semakin bersemangat untuk bergosip kembali.

Berbanding terbalik dengan Rara yang masih fokus bermain game, ia nampak acuh walaupun ia mendengar suara Jojo yang sedang menolak Chintya.

Jojo hanya melirik sekilas untuk memastikan jika Rara sudah kembali ke dalam kelasnya dan bersama Isna. Meski Jojo masih sedikit was-was karena ekspresi datar Rara. Jojo kembali berjalan dan menuju kelasnya.

To: Bebek cantik

Ra! Sorry, nanti pulang tunggu tempat biasa.

Jojo mengirimkan pesan singkat pada Rara, karena tak mungkin tadi ia menghampiri Rara langsung dan menjelaskan semuanya. Bisa-bisa Rara habis di berondong berbagai pertanyaan dan berbagai cibiran nantinya.

Rara membaca pesan Jojo sambil memikirkan kejadian tadi. Jujur saja rasanya ia ingin sesekali untuk langsung marah saat menghadapi situasi seperti tadi, rasanya sudah hampir meledak setiap Rara sedang bersama dengan Jojo pasti ada saja gangguan. Namun entah mengapa Rara masih bisa bertahan dan memendam semua marahnya selama ini dan selama itu pula Jojo mampu membuat suasana hatinya kembali membaik. Entah lah! mungkin karena Rara yang bodoh atau Jojo yang memang seperti atau karena hal lain,Rara sudah tak ingin memikirkannya lagi.

To: Orgil

iya.

Rara akhirnya memutuskan untuk menjawab dan mengiyakan pesan Jojo.

Saat ini kelas sudah di mulai kembali, dan mereka harus bisa fokus dan tak memikirkan masalah hati masing-masing dulu.

Jam pulang sekolah pun datang, bel sudah berbunyi sejak tadi. Para siswa dan siswi sudah mulai meninggalkan kelas masing-masing dan membuat kelas-kelas mereka menjadi kosong. Dan Rara? Rara masih duduk di bangkunya m nunggu hingga sepi, Isna sudah pulang sejak tadi karena ia tahu Rara akan pulang bareng Jojo.

Rara bangkit dan berjalan keluar kelas menuju parkiran motor untuk menunggu Jojo. Saat Rara sudah sampai di parkiran ia sudah melihat Jojo duduk di atas motornya menunggunya. Saat Jojo melihat Rara berjalan mendekat dengan wajah biasa-biasa saja, Jojo menggaruk tengkuknya bingung.

"Ra?" Jojo mulai membuka suara.

" Hayu balik!" Saut Rara.

" Sorry, tadi bukan maksud gue bu-" Jojo menggantungkan ucapannya.

" Gak apa-apa ko Jo! udah biasa juga. Tenang aja." Ucap Rara lagi dengan senyum manisnya. Jojo jadi terdiam melihat Rara yang kembali tersenyum.

" Lo emang yang paling terbaik!" ucap Jojo mengacak rambut Rara dengan senang. " Makasih Keira!" Ucap Jojo lagi dengan senyum leganya.

" Sama-sama Khenzo." Jawab Rara tulus.

Sebeneranya Rara ingin sekali marah-marah dan mengungkapkan semuanya pada Jojo bagaimana perasaanya jika mendengar semua gosip dan melihat beberapa cewek yang selalu berusaha untuk mendekatinya. Tapi jika Rara mengingat semua yang sudah mereka jalani hampir tiga tahun ini, rasanya ia jadi tidak bisa berkata apa-apa lagi.

" Ya udah hayu, gue anter pulang." Ucap Jojo lagi menyerah kan helm pada Rara.

Triiiinnggg.....

Tiba-tiba saja ponsel Jojo berbunyi, Jojo yang hendak melajukan motornya ia berhenti sebentar dan melihat siapa yang meneleponnya.

" Heh?!" Gumam Jojo yang melihat ID di layar ponselnya yang menunjukan nama Kak Riko.

" Hallo, kenapa?" Tanya Jojo cepat saat menjawab panggilannya.

" ya udah, tungguin aja nanti gue ke kantor." Ucap Jojo melirik Rara yang masih menunggunya dengan sabar.

" Siapa?" Tanya Rara saat Jojo memutuskan sambungan panggilannya.

" Kak Riko. Ayo naik." Ucap Jojo, Rara pun hanya mengangguk dan naik ke jok motor Jojo. Setelah itu mereka pun melaju meninggalkan sekolah.

.

.

.