" Papah Jo! Papah!!" Ucap kak Riko.
" Kenapa papah?" Jojo tak kalah panik saat melihat ekspresi khawatir kak Riko.
" Papah di Jogja sama mamah!" Jawab kak Riko tiba-tiba merubah ekspresinya.
" Sialan!!" Pekik Jojo kesal saat melihat kak Riko menahan tawanya.
" Hahahahaha....panik ya?" Akhirnya tawa kak Riko pun pecah seketika membuat Jojo semakin kesal.
" Gue udah sepaneng tau gak?!" Jojo melipat kedua tangannya di dada.
" Hahaha...biasa aja donk." Kak Riko masih tertawa, " Tadi papah ngabarin, katanya mau nemenin mamah di sana. Tiga hari lagi baru balik." Tandas kak Riko.
" Oh!" Ucap Jojo singkat. "Mungkin mereka mau honeymoon?" Jojo nampak mengelus dagunya sambil berpikir.
"Ka*pret!! Gak lah!" Kak Riko buru-buru membantah pemikiran adiknya itu.
" Lah, emang kenapa? Masalah buat Lo?" Kini Jojo yang balik meledek kak Riko.
' Emang enak Lo!' Batin Jojo sambil melirik kak Riko yang masih kesal dengan pemikirannya. Jojo menyunggingkan senyum nya sedikit.
" Au ah...gue cuman ngasih tau doank!" Kak Riko akhirnya memilih untuk pergi meninggalkan kamar Jojo.
" Siapa tau aja, mereka balik. Gue punya adek!" Pekik Jojo di iringi tawanya.
" Kaga! Model Lo aja ribet!!" Kak Riko menoleh pada Jojo.
BRAAKK...
Terdengar suara pintu kak Riko yang di banting karena kesal.
Jojo tertawa puas di depan kamarnya saat melihat ekspresi marah kakaknya itu. Padahal tadi Jojo yang kena di kerjai kak Riko, kini keadaan berbalik. Membuat Jojo tertawa puas.
' Siapa suruh ngerjain gue!!' gumamnya kembali masuk kedalam kamar dan melanjutkan menonton film.
Akhirnya malam itu Jojo lewatkan dengan menonton film saja, Jojo sedang tak ingin belajar atau bermain-main. Jojo hanya ingin bersantai sejenak mengistirahat kan otaknya.
Pagi ini Rara bangun lebih awal dan sudah membereskan kamarnya terlebih dulu sebelum mandi dan bersiap-siap. Setelah selesai Rara menuju kamar mandi. Setelah lima belas menit Rara sudah segar dan berpakaian seragam.
Rara baru teringat dengan ponselnya pagi ini yang sejak semalam ia taruh di atas nakas pinggir tempat tidurnya. Ia sedikit kecewa saat tak ada sama sekali notifikasi yang muncul dari Jojo dan justru lebih banyak pesan dari mas Tyo dan Radit yang muncul. Rara sedikit tertunduk lesu berjalan keluar kamar membawa tas sekolahnya.
" Tumben kak udah siap?" Tanya papahnya yang sedang membereskan berkas-berkas kantornya.
" Iya, keknya kepagian ya?" Saut Rara duduk di sebelahnya.
" Gak juga sih. Ya udah sarapan aja duluan sana." Ucap papahnya lagi.
" Raka mana? Belom bangun?" Rara bangkit dan melihat kedalam kamar Raka. Nampak Raka baru selesai mandi dan sedang berpakaian.
"Sarapan aja duluan kak."Saut sang mamah yang sibuk membantu Raka.
Akhirnya Rara pun memulai sarapannya terlebih dahulu sendiri, karena yang lain masih sibuk dengan kegiatan mereka.
Setelah selesai sarapan semua, Rara dan Raka di antar papahnya ke sekolah mereka.
Jojo pagi ini sedikit bermalas-malasan, saat waktu sudah menunjukan pukul enam pagi Jojo baru terbangun dan bersiap untuk mandi. Setelah selesai Jojo pun bersiap dan turun ke bawah untuk sarapan.
Jujur saja pagi ini ia malas sekali untuk sarapan, terlebih lagi hanya ia dan kak Riko saja yang ada. Membuatnya semakin malas saja. Namun karena perutnya yang terasa sangat lapar jadi mau tak mau Jojo pun duduk bareng untuk sarapan.
Mereka menikmati sarapan dengan saling diam dan larut dalam pikiran masing-masing, tanpa ada yang berniat untuk membuka suara satu sama lain. Setelah selesai Jojo langsung saja pergi ke sekolah tanpa berpamitan pada kak Riko.
Pagi ini Jojo sudah di sambut Alfian yang menunggunya sejak tadi di depan gerbang sekolah, dengan senyum Pep**dent nya Jojo berjalan pelan memarkirkan motornya.
" Tumben Lo udah siang masih di sini?" Tanya Jojo.
" Gue lagi males aja." Alfian masih santai di atas motornya.
" Terus mau bolos atau mau masuk ni?" Jojo sedikit menggoda Alfian.
" Bolos yuk?!"
Jojo sedikit terkejut saat Alfian mengajaknya untuk bolos, biasanya Alfian yang paling rajin.
" Hahaha...Lo lupa belom minum obat ya?" Jojo malah tertawa, " Udah ah...hayu masuk aja!" Jojo menarik tangan Alfian masuk ke dalam halaman sekolah.
" Ehh...bentar!" Jojo menghentikan langkahnya saat di depan tangga.
" Apaan Paijo? Lo berubah pikiran?" Alfian menatap heran Jojo.
" Jangan-jangan...??" Jojo sengaja menggantungkan ucapannya.
" Jangan-jangan apa?" Tiba-tiba saja suara yang mereka kenali datang dari arah belakang mereka.
" Bentar yan! Rasa-rasanya gue kenal ni suara??" Ucap Jojo
" Iya, kek nya gue juga kenal." Alfian pun merasa familiar dengan suara tersebut.
" Kok tiba-tiba gue merinding ya?" Jojo sedikit menundukkan kepalanya dan mengusap kedua tangannya. keduanya saling menatap dan memberikan kode.
" Kek nya beneran deh ini sekolah ada setannya." Ucap Jojo lagi menampilkan wajah ketakutannya.
" Gue rasa juga gitu...serius horor banget pagi-pagi gini." Saut Alfian lagi.
" Kalian ini, serius beneran ada setan?" Ucap pemilik suara yang tadi. " Jangan nakut-nakutin saya ya?!" Suara nya kini sedikit bergetar.
" Kita nengok bareng, sambil teriak ya!" Ucap Jojo berbisik pada Alfian memberikan kode. Alfian pun hanya mengangguk. " 1...2.....3.... SETANNN!!!" Seru keduanya kompak.
" KABUR...!!" seru sang guru.
Sontak saja membuat guru yang sejak tadi ada di belakang mereka ikut terkejut dan lari secepatnya menuju ruang guru.
Jojo dan Alfian tertawa puas melihat pak nasyim yang mereka kerjai sukses lari tunggang-langgang. Ya memang keduanya sejak tadi sudah menduga siapa yang bersuara, karena ini sudah jam masuk sekolah jadi wajar jika tadi ada guru yang akan menangkap mereka.
" Bisa ae Lo centong warteg!" Ucap Alfian masih tertawa saat mengingat kejadian barusan.
" Sialan Lo! Udah Buruan masuk kelas. Gue gak mau kena hukuman ya?!" Jojo sedikit berlari menuju kelasnya.
Jojo dan Alfian berlari menuju kelas mereka yang nampaknya sudah memulai kegiatan belajar, Namun saat melewati kelas Rara. Jojo bukannya meneruskan langkahnya ia malah berhenti sejenak dan melihat Rara sebentar sebelum Jojo kembali meneruskan langkahnya menuju kelas.
Alfian yang sudah berada di kelas dan sudah duduk di bangkunya masih sedikit mengatur nafasnya yang terengah-engah karena menaiki tangga tadi. Meski di kelas Jojo sebagian sudah mengerjakan tugas, namun mereka berdua sedikit beruntung karena gurunya sedang keluar jadi mereka bisa masuk kelas dengan aman.
" Lo berdua dari mana?" Tanya Akmal yang melihat Jojo duduk santai seraya mengeluarkan buku tugasnya.
" Si Paijo abis ngerjain pak Nasyim tadi." Ucap Alfian mengambil alih.
" Yang bener lu?!" Tanya Akmal antusias.
" Teh kagak percaya lu. Makanya nafas gua Senin-kamis begini." Saut Alfian lagi.
" Hahahaha...kualat Lo berdua! Di hukum ya?!" Cibir Akmal.
" Ya kaga lah! Gue gitu loh!!" Ucap Jojo bangga dengan sedikit menaikan sebelah alisnya. Alfian dan Akmal hanya tertawa melihat ekspresi berlebih Jojo.
Smentara itu di kelas Rara, Isna dan Rara sedang mengerjakan tugas yang di berikan guru pada kelasnya, jadi walaupun gurunya tidak ada di kelas, namun anak muridnya tetap mengerjakan tugas.
Triiinggg.....triiinggg.....
Bel istirahat pun berbunyi, para siswa sibuk menyelesaikan tugas mereka, setelahnya ketua kelas yang akan mengumpulkan dan membawanya ke ruang guru.
Rara dan Isna sudah berjalan menuju kantin saat melihat Jojo berjalan dari arah kantin. " Na, Lo liat dah!" Rara menunjuk Jojo dengan dagunya.
" Penghuni kantin!" Cibir Isna. Rara tertawa mendengar cibiran yang di sematkan pada Jojo.
" Woy! Mau makan mie ayam depan sekolah gak?" Tanya Jojo saat sudah di depan Rara dan Isna.
" Hayu! Traktir." Jawab Isna bersemangat.
" Ah...dasar baskom menyan. Traktiran aja Lo semangat." Cibir Jojo.
" Terserah deh." Jawab Rara.
" Oke, cus gue laper!" Isna menarik lengan Jojo dan Rara bersamaan. Ketiganya pun berbelok arah ke arah depan gerbang sekolah.
" Lah itu kang ojek mau kemana?" Tanya Alfian yang melihat Jojo di seret keluar oleh Isna dan Rara.
" Mana gue tau." Jawab Akmal santai. Alfian dan Akmal pun melanjutkan langkahnya menuju kantin.
" Lo mau pesen apa?" Tanya Isna yang mewakili Jojo dan Rara yang sudah terlebih dulu duduk santai menunggu pesanan mereka.
" Gue mie ayam baso ya, sama jus mangga." Jawab Jojo.
" Gue mie ayam juga tapi pake pangsit, minumnya es jeruk biasa aja." Ucap Rara.
" Oke." Isna pun memesankan makanan mereka, setelahnya ia kembali dan duduk di antara Jojo dan Rara.
" Ko tadi Lo dari arah kantin sih?" Tanya Isna.
" Tadi pas sebelum bel, gue ke toilet. Pas selesai gak lama bel, ya udah gue ke kantin aja. Tapi banyak yang gak buka." Jawab Jojo.
" Oh gitu, pantesan aja Lo dari arah kantin." Ucap Isna lagi. Rara hanya diam dan mendengarkan percakapan mereka.
" Eh iya Jo, kemaren siapa?" Tanya Rara yang akhirnya penasaran.
" Kemaren temen bengkel gue, biasa lah. Bisnis." Ucap Jojo santai.
" Oh gitu, tapi bukannya dia anak sekolah tetangga ya?" Tanya Rara lagi.
" Iya, Lo kenal?" Tanya Jojo balik menyelidik.
" Gak lah, cuman tau dari mukanya aja pernah liat sekali." Jawab Rara dengan cepat.
Jojo hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
Kini gantian Isna yang diam dan mendengarkan percakapan dua sejoli itu.
" Sory...."
.
.
.