Sepanjang perjalanan mencari makan Rara dan Jojo nampak asik meledek Isna dan Tyo yang tertinggal di belakang mereka. Isna hanya bisa menggerutu dalam hati nya kesal akibat ulah Rara sahabatnya, Tyo malah menggunakan kesempatan ini untuk mencari tahu lebih banyak tentang Rara.
" Eh Na, itu temen sekolah kalian?" tanya Tyo dengan penasaran, belom sempat Isna menjawab Tyo kembali memberondong Isna dengan pertanyaan lagi, " Kalian bertiga sahabatan atau gimana? Terus kalian emang suka pergi bertiga kek gini ya? Sejak kapan kalian jadi sahabat? Kalian juga sekelas atau gimana?" Cerocos Tyo panjang lebar. Isna mendengus kesal.
" Bawel banget sih! Kepo deh, tanyain aja langsung nanti!" Jawab Isna dengan amarah yang sudah memenuhi kepalanya.
Tyo terdiam seketika mendengar jawaban Isna.
" Ra, coba deh Lo liat mukanya Isna. Kek BT banget gitu!"Jojo melirik sekilas ke arah kaca spion motornya.
" Udah deh Jo, ga usah mancing mania!" Jawab Rara memukul punggung Jojo.
" Hahahaha...." Jojo tertawa terkikik karena ucapan Rara. " Ko gue ga tau ya ternyata Lo punya fans yang ekstrem kek Tyo gitu! Ck...ternyata cewek gue terkenal juga ya?!" Sambung Jojo.
" Tapi gue ga kayak Lo! Semua yang deketin Lo embat juga!" Rara menaikan sedikit nada bicaranya.
" Tapi tetep yang tau semua, yang berani marahin gue cuman Lo doank!" Jojo menggombal sedikit pada Rara seraya tersenyum simpul.
" Gembel banget sih Lo!" Rara nampak cuek, " Buruan lah, gue laper Jo!".
Akhirnya mereka memutuskan untuk makan di McD, kini mereka sudah tiba dan sudah menempati tempat duduk yang kosong. " Lo mau pesen apa?" Tanya Tyo dengan percaya dirinya. Kali ini Tyo berniat akan mentraktir mereka semua untuk mendapatkan perhatian Rara.
" Gue mau pesen paket nasi jangan lupa French fries nya ya." Jawab Isna dengan antusias, karena sejujurnya ia sudah sangat lapar sekali.
" Hemm....gue mau paket nasi juga sama paket cheese burger." Jawab Jojo.
Tyo hanya bisa mengerutkan keningnya mendengar pesanan Jojo dan Isna, jujur saja sebenarnya ia menantikan jawaban Rara terlebih dulu, namun yang di tunggu hanya diam saja seraya menopangkan kepalanya dengan malas. Jojo yang mengerti kode dari Rara ia langsung berdiri seraya menarik lengan Tyo, " Udah hayu gue bantuin pesen dan bawa makanannya" Ucap Jojo.
" Tapi kan Rara belom mesen!" Kilah Tyo berusaha untuk melepaskan tangan Jojo.
" Udah buruan!" Jojo menarik Tyo untuk segera memesan makanan.
Karena di McD menggunakan sistem self service jadi mereka bisa langsung memilih sendiri menu mereka dan membayarnya langsung di mesin pembayaran yang sudah disediakan di sampingnya. Tyo nampak sedikit kebingungan dengan menu - menu yang ada di depannya saat ini, ia menggaruk - garuk kepalanya bingung. Jojo hanya mendengus kasar melihat Tyo yang kebingungan. Dalam hatinya tentu saja Jojo menertawai Tyo yang kebingungan saat ini. Pasti ga pernah ke tempat kek gini. Gumam Jojo.
" Minggir sini gue yang pesen.!" Jojo menggeser Tyo dengan kasar. Tyo yang kaget saat Jojo tiba - tiba mendorongnya kesamping ia sedikit limbung dan hampir terjatuh jika saja ia tak berpegangan pada sisi monitor.
" Selow donk!" Ucap Tyo kesal. " Biar gue yang bayar" Sambungnya lagi mengeluarkan dompet dari belakang saku nya.
" Lo ga liat?" Jojo menunjuk ke arah mesin pembayaran otomatis yang hanya menerima credit card saja. " Punya ga?" Jojo masih memesan menu makanan.
" Hemm...." Tyo mengusap tengkuknya canggung, jujur saja ia tak punya credit card. Tak seperti Jojo.
" Udah kali ini gue yang bayar bro!" Ucap Jojo menepuk bahu Tyo seraya mengeluarkan credit card-nya." Sorry gue bukan mau sombong, cuman kita emang biasa makan di sini. Mungkin lain kali kesempatan Lo!" Ucap Jojo lagi berusaha untuk tetap biasa saja. Jojo tak ingin terlihat sombong saat ini.
" Oke. Thanks infonya!" Tyo tersenyum canggung melemparkan pandangannya ke arah Rara dan Isna. Jojo hanya mengangkat jempol Kananya saja di wajah Tyo.
" Parah Lo Ra! Gue yang di umpanin ke mas Tyo." sungut Isna saat menanti para cowok membawakan makanan mereka.
" Udah sih Na gak apa - apa. Lumayan kan kang ojek?" Rara meledek Isna.
" Ya Lo enak sama si Paijo, nah gue sama dya!" Isna menunjuk Tyo dengan dagunya. Rara hanya tertawa mendengar kekesalan Isna." Bawel banget kek cewek, nanya - nanya Mulu!" Ucap Isna lagi.
Lagi - lagi Rara hanya bisa tertawa mendengar semuanya...
Sekitar lima menit kemudian keduanya datang dengan membawa dua buah nampan penuh berisi makanan mereka. Dengan langkah pasti Jojo membawa makanannya seraya terus menebarkan senyum menggodanya. Sementara Tyo yang berjalan di belakangnya hanya bisa tersenyum kecut melihat punggung Jojo.
" Lo liat gue yakin pasti ada apa - apa pas tadi tuh dua mahkluk mesen makanan?" Isna menatap menyelidik ekspresi Jojo dan Tyo yang berbeda jauh.
" Sotoy Lo! ga usah julid bisa ga? Lagian emang ada bedanya?" Jawab Rara menopangkan dagunya malas.
" Dasar markonah! Susah emang peko, bukan peka!" Tandas Isna.
" Ini, silahkan di makan!" Ucap Jojo menaruh nampan makanannya dan duduk di depan Rara.
" Punya gue mana Paijo?" Isna yang sudah lapar sedikit tidak sabar.
" Ini punya kamu Na!" Tyo menaruh nampan makanannya di depan Isna. Dengan wajah yang tidak sabar dan perut yang sudah miscall sejak tadi Isna langsung mengambil makanannya dan menyuapnya tanpa basa - basi.
" Lo kaga makan berapa hari sih? Kelaperan banget!" Cibir Jojo.
" Bawel Lo! Udah makan aja, dari pada makanan Lo di embat markonah lagi!" Isna menjawab dengan mulut penuh makanan.
" Lo pesen makanan banyak banget Jo! Gak salah?" Tanya Tyo yang baru menyadari jika Jojo memesan dua porsi yang sama.
" Udah mas makan aja, liatin aja bentar lagi juga ludes sama mereka berdua!" Isna menambah sedikit bahan ejekannya.
" Hahaha...emang biasanya gini ko mas kalo pesen." Rara mulai memakan paket nasinya terlebih dahulu. Jojo nampak tidak berminat untuk ikut andil dalam pembicaraan yang tidak penting menurutnya, ia terus saja menyantap makanannya. Jujur saja perutnya sudah terasa sangat lapar sekali sejak tadi ia tidur.
" Ywdh, nanti kalo kurang pesen lagi aja-"
" Nambah lagi, nanti gue yang bayarin" Ucap Jojo santai melahap cheese burgernya. Seketika mereka terdiam. Sedetik kemudian Rara dan Isna menahan tawanya.
Tyo hanya bisa tertunduk malu. Ucapan Jojo benar - benar sangat menohok harga dirinya.
" Jangan julid Paijo!" Ucap Rara mencairkan suasana.
" Oh iya kamu suka nonton gak Ra?" Tanya Tyo. Tyo kini benar - benar menggunakan kesempatan ini untuk terus mendekati Rara.
" Suka lah, kenapa?" Jawab Rara tanpa menatap Tyo.
" Mau ga-"
" Belom ada film yang bagus Ra! Tahun depan baru ada film action yang Lo omongin kemaren." Jojo kembali memotong ucapan Tyo dengan membahas film yang Rara sukai.
" udah mas, gak bakalan menang lawan Jojo mah. Apalagi kalo udah jalan begini kita tuh kek setan yang g bakalan di anggep sama mereka. Biarin lah mereka pacaran." Isna akhirnya membuka suaranya setelah menyelesaikan makannya.
" Hemmm...gitu.!" Tyo mengangguk - anggukan kepalanya mengerti. Namun sedetik kemudian. ' Bentar pacaran?? maksudnya??' gumam Tyo menatap kedua orang yang tengah asik mengobrol saling bertatap - tatapan.
" Bentar, maksudnya?" Tanya Tyo dengan wajah syok nya.
" Udah makan aja abisin. Sayang kan kalo di sia - siain." Ucap Jojo yang sudah menghabiskan semua porsi makannya.
Rara hanya tersenyum simpul melihat Tyo yang masih sedikit syok dan bingung.
" Loh...berarti??" Tyo menatap Jojo dan Rara secara bergantian.
" Ko mas Tyo bingung gitu?" Tanya Isna.
" Tapi aku kira kalian bertiga sahabatan..." ucap Tyo lirih.
" Kita bertiga emang sahabatan ko!" Rara membuka suara untuk menegaskan.
" Tapi kamu sama-"
" Biarpun aku sama Jojo pacaran, bukan berarti beda. Kita tetep sama kok, intinya bukan karena pacaran terus sikapnya beda. Gak kan?" Sambung Rara lagi kini dengan nada sedikit tegas.
" Hem..." Tyo hanya tersenyum kecut.
Akhirnya setelah suasana yang sedikit canggung mereka tetap melanjutkan acara hang out itu. Meskipun dalam hati Tyo ada rasa sedikit kecewa karena ternyata cewek incarannya sudah memiliki kekasih, namun Tyo tetap berusaha untuk terlihat biasa saja.
Berbeda dengan Jojo yang kini dalam hatinya di penuhi rasa kemenangan.
.
.
.