Setelah Rue mengantar Olea ke universitas, perjalanannya kali ini adalah menjaga istrinya May agar tidak terjadi serangan musuh para morgoth.
"Sayang, kau tidak melindungi Olea tetapi kau melindungiku, kau tidak adil sayang"May hanya berbicara menatap Rue menyetir, ia yang sedari tadi berbicara Rue dengan cepat menyihir untuk membuat May tertidur.
"Sayang....kau"
"...." Saat ini May tertidur.
'Sudah tidak ada waktu lagi! Penyamaranku sebagai manusia begitupun dengan May sudah hampir habis, terlebih usia Olea sudah memasuki dunia pernikahan mate' suara kecil batin Rue membuat-nya berfikir.
"Sabarlah May, Fern akan melindungi Olea kita. Aku tahu bahwa dark Elf mengincar Olea kita, dan kau harus kulindungi, jika suasana sangat mencekam mau tidak mau Fern harus membawa Olea ke Valinor" Wajah Rue dingin dan mata-nya terkabur, Rue dengan cepat menyetir sampai benteng perlindungan, serangan kaum morgoth sangat kuat.
** 8 Jam kemudian.
Sudah sampai di kota Jeju, Rue menggendong May kedalam sebuah villa dan menutup seluruh ruangan dengan kekuatan rainbow stone.
"O Elbereth!"
Buzzzzzzz... Bola sihir mengepul, banyak sekali sinar merah muda.
Wern. Sang kaki tangan kerajaan menaungi crown rainbow stone.
"Yang mulia, tuan putri sudah memasuki masa pubertas, waktu dunia Valinor sudah tidak dapat menahan-nya, ia harus segera dibawa ke Valinor atau para morgoth akan datang ke dunia manusia" Terlihat Wern khawatir melihat keadaan yang mulia ratu May yang tertidur diatas ranjang.
"Wern, jika anakku ke dunia Valinor apakah istriku akan baik-baik saja?" Rue duduk disamping May, dengan menggenggam tangan May.
"Kutukan itu tidak akan berfungsi jika tuan putri kembali ke dunia Valinor, terlebih tuan muda Kim sudah memasuki pubertas usia 50 tahun, aku akan menjaga tuan putri selama di valinor yang mulia."
Rue melepaskan tangan istrinya May, dan berdiri mengambil sebuah gelas dan menuangkan secangkir anggur merah.
"Fern mencintai putri Olea, sedangkan Fern anak dari viscount Rax, hanya waktu yang mampu membuat putriku Olea mencintai Fern kembali, aku hanya tidak ingin Olea tersakiti, Tuan muda Kim, ia lupa akan masa kecilnya" Rue meminum secangkir anggur merah yang sudah ia tuang.
"Yang mulia, kau seharusnya menjabat sebagai raja didunia Valinor, tetapi kau lebih melindungi istrimu dan anakmu" Wern kembali menyadarkan Rue. Rue kembali memegang tangan May istrinya.
"Aku sangat mencintai May dan menyayangi putriku, kutukan itu yang membuatku membawa mereka ke dunia manusia ini."
"Duke Honor sudah berada didunia manusia dan lokasinya dekat dengan Anda, anda sudah tidak bisa menghindar yang mulia" Pernyataan Wern kembali membuat Rue kaget.
"Adikku, kau bilang adikku berada di Korea?"
"Iya yang mulia, bawalah tuan putri ke Valinor, atau kau akan membuat seluruh bangsa kita ke dunia manusia hanya karena pemimpinnya yang egois."
Rue pun terdiam, "pergilah Wern, aku akan mengirimkan pintu lightstone untuk putriku."
"Terimakasih yang mulia, aku akan menunggu tuan putri datang ke kerajaan" Wern kembali menghilang bersamaan kabut merah muda dengan cahaya terang.
Kini May menyipitkan mata dan tersadar, "sayang, kita sudah sampai?"
Rue mengangguk dan mulai membuka berkas-berkas pekerjaan, Rue akan mengirimkan sinyal pintu lightstone kepada Olea tanpa berbicara pada May.
"telfonlah Olea, karena perasaanku tidak enak" Rue menyuruh istrinya untuk menelfon Olea yang kini sedang dalam orientasi.
'kenapa perasaanku tidak enak, kenapa sihirku tidak mampu melacak keberadaan para morgoth, Olea ayah sangat mencintaimu, kutukan itu membuat ayah bingung harus memilih ibumu atau dirimu Olea' batin Rue bergejolak seiring menatap langit dan tersenyum melihat May yang sedang menelfon Huan pelayan kerajaan kepercayaannya.