Chereads / Chronicle: His Bloody Bride / Chapter 4 - Ketakutan

Chapter 4 - Ketakutan

Kedua mata Olea mengantuk karena efek obat tidur yang diberikan pria itu bereaksi, kedua bola matanya melihat pandangan dengan buram, "Bo..Huann.....!"

Terlihat Olea merasa kesakitan, kedua lengannya mencengkram rambutnya dengan kencang. Ia terlihat sangat pusing, bahkan pusingnya sangat berat. Badannya kini merasakan panas dan sesak.

"Nona...nona...bangun nona Olea," Suara Bo Huan seperti panik didekat Olea.

Olea menyipitkan mata dan melihat Bo Huan yang terlihat panik memegang handuk dan sebaskom air, "Bo Huan belikan aku obat pusing dan demam ke apotik."

"Nona apakah sebaiknya memanggil dokter saja? Badanmu sangat panas nona, kau demam!" Bo Huan kembali panik dengan memegang tangan Olea.

Olea mencoba bangkit dari tidur dan bersandar didipan ranjang milikku, "jangan, kumohon jangan karena aku hanya demam."

"Tolong siapkan air hangat di bath tub dan persiapan aku mandi Huan," Olea menyuruh Bo Huan dengan cepat karena rongga bagian intim miliknya kini sudah sangat perih dan merasa gatal yang sangat luar biasa, 'apakah ini robek?' air matanya kembali tertumpah seraya membatin.

Terlihat Bo Huan yang kembali iba dan risau melihat Olea, "nona, sebenarnya ada apa? Cepat beritahu aku nona, aku adalah pelayan pribadimu jika kau terjadi apa-apa tuan dan nyonya akan marah padaku nona."

Olea hanya menggeleng kepada Bo Huan, "Huan aku tidak apa-apa, percayalah padaku Huan."

"Nona, kenapa kau membuat huan khawatir" Timpal Bo Huan dengan merengek melihat Olea karena banyak sekali sekitar dadanya bekas bekas ciuman pria misterius itu yang membekas berwarna merah dan agak kebiruan.

"Tolong bantu aku Huan, pergilah ke apotik dan jangan beritahu siapapun, dan juga pergilah membeli tespeck beberapa untukku berjaga-jaga dan juga Huan belikan aku obat demam dan pereda rasa nyeri."

"Ya tuhan, nona kau kenapa? Katakan padaku siapa yang tega memperlakukanmu seperti ini nona? Bilang padaku nona?" Teriak Bo Huan memeluk Olea dengan air mata yang bercucuran.

Olea kembali memeluk Bo Huan, "Huan kau harus merahasiakan ini, tolong Huan dan tolong belikan semuanya seperti apa yang kau ketahui, organku depan dan belakang sangat sakit Huan, aku harus bagaimana?" Air mata Olea tertumpah, menangis histeris dipelukan Bo Huan. Bo Huan sudah seperti ibu ke dua bagi Olea dan setiap kali Olea memiliki rahasia ia dengan sigap mengetahuinya.

"Nona, kau tidak boleh sakit, kau harus kuat. Kau cantik, mulai hari ini kau pindah saja kuliah jangan disana, nona kumohon padamu nona, aku yakin dia sudah mengincarmu," Bo Huan kembali histeris dan menangis memeluk Olea, ia mengusap rambutnya dan mencium rambutnya seperti ibunya.

"Tidak Huan, bagaimana dengan ayah dan ibu? mereka pasti curiga. Huan aku diberi obat tidur olehnya dan aku sangat pusing, ia melakukannya dengan memakai topeng dan aku tidak mengenali wajahnya Huan."

"Nona, sudah nona jangan kau paksakan bercerita kau tenanglah, kau tunggu disini, aku akan menyuruh supir tua itu untuk membelikan semuanya, aku tidak boleh meninggalkanmu seorang diri, kau pasti sudah diincar seseorang yang jahat," Bo Huan merapikan bajunya dan menyeka kedua matanya bersiap untuk memberikan resep kepada supir pribadi Yoju.

Olea kembali berbaring dan menyelimuti dirinya yang gemetar kesakitan dan demam tinggi, "ibu... ayah...."

Ponsel Olea berdering berkali-kali dan Olea mulai mencari sumber suara dari handphone miliknya dan mengambil tasnya yang di taruh di meja dekat ranjang, beberapa pesan KTalk.

From : Tansy

Olea, kata pak Jimin kau sangat lelah dan lemas, apa kau sudah ke dokter?.

---- Message ----

Olea kembali membuka message setelah Tansy,

from : Sage

Olea, apakah kau sudah berobat? kau beristirahat saja, aku dan Tansy akan mengurus izinmu Olea, dan juga Tansy sudah mengurus segalanya, kita akan 1 ruangan di asrama. cepatlah sembuh Olea. ^^

---- Message ----

Olea mematikan handphone miliknya,

Kling!

Satu pesan message untuk Olea.

From : Ibu ^^

Lea sayang, apa kau baik-baik saja? telpon kami jika kau sudah selesai orientasi, kami mencintaimu. kiss& hug.

Ibumu yang sangat mencintaimu.

---- Message ----

Olea kembali menangis dengan terisak, "ibu maafkan aku, aku sudah tidak perawan ibu, anak gadis kesayanganmu sangat bodoh."

Olea menangis dengan tersedu-sedu, kepalanya terasa sangat pusing dan berat, Olea pun menggeliat di atas ranjang dan berteriak, "Huan.. kepalaku sakit Huan.. Huan.. kepalaku hampir meledak rasanya...."

"Nona... nona.. kau kenapa nona?" teriak Bo Huan dengan panik memasuki kamarku, "nona bersabarlah nona, obatnya sebentar lagi tiba."

"Huan, ini sangat pusing Huan. kepalaku sakit sekali Huan, Huan," teriakan Olea benar benar mengisi seluruh ruangan.

"Nona tunggulah disini, bagaimana ini serangan panikmu kembali kambuh."

Olea merasakan kehangatan luar biasa dari tubuh Bo Huan yang memeluknya seperti ibu.

"Nona, tenanglah nona ini aku Huan! aku akan memelukmu nona, kumohon tolonglah untuk tenang, iya seperti ini, anak manis anak pintar."

"Huan, tolong jangan tinggalkan aku Huan."

Bo Huan memeluk Olea dengan nyanyian pengantar tidur untuk menenangkannya seperti biasanya, Olea merasakan rasa kantuk yang luar biasa.

"Tidurlah nona, tidak akan ada orang yang jahat padamu lagi, aku janji tidak akan bicara pada orangtuamu, kenapa kau selalu malang nona, disaat kau kecil kau pernah diculik, dan sekarang kau kenapa nona," Bo Huan menangis dengan terisak dan menyeka kedua matanya.