Pernahkah kalian mendengar banyak kisah yg tersebar tentang sebuah dongeng sepatu kaca dan putri tidur juga pangeran berkuda putih yg telah lama di tunggu itu datang menghampiri ?
Apa kalian semua berfikir itu ada di kehidupan nyata dengan alur cerita yg mirip dan kisah itu mampu menghampiri kalian hingga kalian mengalami nya sendiri ?
Mungkin itu semua pernah kalian ketahui dan percaya dengan hal itu tapi bagiku kenyataan adalah dimana kalian berdiri diatas duri kecil juga pecahan kaca yg di lapisi sebuah daun yg setiap waktu dapat robek atau mengering lalu apa yg ada dibalik nya bisa dengan cepat membuat kalian terluka bahkan merasa akan mati.
Itulah kenyataan hidup menurut ku,
Saat ini kalian tertawa tapi tidak menutupi kemungkinan kalian akan menangis setelah nya dan harapan yg terkabul itu tidak lah nyata,
semua hanya kebetulan yg tuhan inginkan untuk mu karena aku sampai saat ini belum merasakan apapun dari harapan yg selama ini aku selipkan dari doa ku,
.
Saat ini usia ku baru saja menginjak 21 tahun tapi kebahagiaan yg aku alami hanya sampai usia ku 4 tahun saja yaitu 17 tahun yg lalu sebelum ibu meninggalkan ku dan sebelum kau juga meninggalkan ku tanpa kembali,
Lucu bukan ?
Yg satu berjanji tidak akan membiarkan aku menderita di dunia ini dan satu lagi berkata akan datang kembali menjemput ku membawa ku sampai menikahi ku demi membuat aku bahagia tapi Pohon yg dulu kami tanam bersama bahkan sudah memiliki banyak daun kering dan ia masih belum menepati janji nya untuk kembali.
Kisah yg benar-benar ada di dunia nyata seperti dongeng hanyalah kisah yg tidak memiliki alur baik atau cerita kejahatan,
cerita yg menyiksa seperti cerita Cinderella yg aku alami sekarang ini.
Tapi aku mulai berhenti berharap untuk seorang pangeran mendatangi ku membawa sepatu kaca,
_________________________
01/01/2018
Hahh aku masih tidak habis fikir untuk apa orang bisa tertawa seperti itu?
apa yg membuat mereka tertawa merasa sangat gembira,
Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku tertawa lepas seperti itu (Mengelap kaca mobil)
Yaa...nama ku Lee Ha ri seorang anak yg hampir mati kelaparan di sebuah panti asuhan yg sangat kejam,
tapi seorang dewi menghampiri ku membawa lalu memeluk ku dengan kasih nya dan ada seorang pria menemani nya yg selalu menatap hangat aku seperti aku adalah darah daging mereka.
Aku yg kembali dapat tersenyum sekejap merasakan pukulan hebat saat mereka memiliki anak milik mereka sendiri karena mulai saat itu aku tidak di inginkan lagi, aneh nya aku masih bersyukur mereka tidak membuang ku walau aku di perlakukan lebih hina dari budak di jaman yg modern ini.
Untung nya aku masih bisa kuliah diam-diam dengan uang hasil kerja keras ku sendiri.
Pagi hari bekerja mencuci kendaraan dan malam hari menjadi penjaga di sebuah toko buku,Orang-orang rumah hanya tau aku bekerja di satu tempat sehingga upah lain bisa ku gunakan untuk biaya hidup.
Dua minggu lagi
Dua minggu lagi kau akan terbebas Lee ha ri ! Kau akan bisa pergi dari neraka itu dengan membawa tabungan mu untuk bekal mencari pekerjaan di Seoul.
Aku tidak sabar menginjak ibu kota yg megah itu (Bersemangat mencuci mobil)
**
22:00
Perut ku lapar,ini adalah ke tiga hari aku belum makan sesuatu yg berat rasanya seperti akan mati (Mengambil makanan di meja makan)
Bibi: "Dasar tidak tau malu! apa yg kau lakukan sampai berani-berani nya memakan jatah makanan anak ku ?!
Lucu sekali padahal dulu ia menangisi aku dan memohon agar aku memanggil nya eomma tapi setelah kelahiran anak nya aku di paksa memanggil mereka dengan sebutan paman dan bibi.
"Bibi aku lapar setelah pulang bekerja,tubuh ku lelah sekali sampai perut ku menipis (ia jadi senang memelototi ku)
Bibi: "Apa aku peduli akan hal itu ? anggap lah uang yg kau berikan sebagai bayaran untuk membesarkan mu, masuklah ke kamar mu karena aku tidak ingin melihat mu!
Hei dulu kau mencari ku sampai menangis histeris hanya karena aku tidak terlihat beberapa menit saja.
**
"Hah aku sangat lapar lagi-lagi harus menahan nya lagi padahal berat badan ku hanya tinggal 43kg,jika saja turun lagi pasti seperti mayat hidup (Menyisir rambutku)
Klakk...*Suara pintu terbuka*
Ji Eun: "Eonni makanlah ini cepat asal jangan eomma mengetahui nya oke ?! cepat aku membawakan susu juga untuk mu! (Membawa sebuah kantong berwarna hitam)
Dia adalah adik ku. satu-satu nya orang di rumah ini yg mencintai ku dan mengasihani ku, bukan sekali dua kali aku merasa lapar sampai hampir mati jika tidak ada dirinya mungkin aku benar-benar mati (Mengelus lembut rambut nya)
"Terima kasih adik ku tapi jika eomma mengetahui nya ia akan memotong uang jajan mu lagi seperti kemarin.
Ji Eun: "Aku tidak peduli kan masih ada eonni yg selalu memberi ku uang walau aku tidak meminta nya jadi aku menabung nya untuk mu tapi setengah untuk ku (Dia tertawa)
Gadis polos berusia 16 tahun ini aku sangat amat menyayangi nya,
"Untuk apa kau menabung untuk ku hum? (Tanyaku sambil memakan makanan yg ia bawa)
Ji Eun: "Eonni aku tau kau sedang kuliah kan sekarang lalu sebentar lagi kau akan pergi dari rumah ini ? aku menabung untuk bekal mu eonni (Memeluk ku)
Aku sungguh tulus menyayangi adik kecil ku ini (Mengecup kening nya)
____________
25/01/2018
Aku bebas sekarang karena sudah lepas dari neraka yg kejam itu.
tidak ada yg mengantar kepergian ku selain adik kecil ku dan tidak ada pelukan hangat keluarga seperti yg lain nya tapi aku sudah cukup bersyukur bisa pergi saja.
Sesampai nya diseoul aku mencari sebuah tempat tinggal yg paling murah dan cukup nyaman untuk ku lagi pula walau tidak layak di huni dirumah pun aku di tempatkan diruang yg tidak layak.
Aku hanya tinggal membersihkan ruangan nya saja benar kan ?
(Menatap kamar yg berantakan)
.
00:00
Haaahh lelah sekali tapi aku sangat senang sudah sampai disini !
besok aku harus mencari pekerjaan untuk menyambung hidup ku seorang yatim piatu ini agar aku tidak kelaparan lagi kebetulan CV yg ku kirim seminggu yg lalu di dua perusahaan berbeda sudah diterima jadi hanya tinggal memilih yg terbaik saja karena aku akan mencari uang sebanyak mungkin dengan kemampuan ku dan pendidikan yg lumayan ini lalu aku akan meneruskan kuliah ku kembali sambil terus mengumpulkan uang demi bisa membuka kedai ramyeon *Mengepalkan tangan ku*
Haha walau begitu aku sekarang benar-benar sendirian,
saat sendirian bayangan wajah ibu dan juga pria itu terlintas di benak ku membuat hati ku sakit mengingat perkataan mereka tidak satu pun yg mereka tepati.
Pria itu tidak kembali,eomma juga meninggalkan ku sendirian...
Haahhh dimana kau sekarang oppa,
Seokjin oppa aku merindukan mu
Sampai kapan aku harus menunggu mu datang untuk menjemputku?
Aku akan menyerah seperti nya (menatap manik-manik yg ku jadikan gelang tangan ku lalu tertidur)
.
Continue>