Chapter 51 - Ceroboh

Frada dengan tenang mengarahkan pistolnya kepadaku. Uang memang bisa membeli apa pun saat ini.

"Jangan takut. Aku bukan mantan kekasihmu yang bodoh itu." kata Frada memberi prolog.

"Ia gagal membunuhmu, tapi aku pastikan aku akan tepat sasaran dan membuatmu mati seketika.", katanya. Ia menodongkan pistolnya kepadaku.

Ia mulai menarik pelatuknya. Aku menutup mata. Dan.....

Tunggu mengapa tak terjadi apa-apa?

Aku membuka mataku perlahan. Aku melihat Frada kebingungan. Ia menarik pelatuknya beberapa kali. Apa yang terjadi, apa pistol itu rusak pikirku?

Saat ia asik dengan pistolnya, Jacob datang memukul wanita itu. Ia tersungkur namun segera bangkit. Jacob mengambil pistol yang terlepas dari tangan Frada.

"Nyonya, pistol ini menggunakan sidik jari. Jangan bilang anda tak mengerti itu.", kata Jacob.

Jacob membuang pelurunya dan melemparnya sejauh mungkin. Ia juga berusaha menolongku untuk bangkit.

"Dasar polisi bodoh. Mereka akan mendapat ganjarannya setelah ini!" seru Frada dalam kemarahan. Ia mendatangi Jacob dan berusaha memukulnya.

Wanita itu mencoba beberapa jurus dan memulai perkelahian seperti di film-film. Bedanya, hanyz dia terlihat begitu brutal.

Dalam kekagumanku, Ficaso meraih tanganku. "Kita harus pergi."

Ia mengambil Servine kecil dari tanganku. Aku mencoba bangkit dan berusaha berjalan pergi dari mereka.

Melihat aku berdiri tertatih-tatih. Frada segera mencoba menyerangku. Aku beruntung Jacob, bisa menariknya dan menendangnya.

"Cukup Nyonya! Lepasnkan Nona Reveline!" kata Jacob.

Frada tertawa. "Kenapa akau harus melepaskan mangsaku?" bantahnya.

Frada kembali bangkit. Ada beberpaa lebam di tubuhnya. Saat ia berhasil bangkit, ia kembali berlari ke arah Jacob dan hendak memukulnya.

Jacob yang sudah tampak kelelahan mencoba menghindar. Tak berapa lama, Frada tiba-tiba terjatuh.

Ia mencoba bangkit dan terjauth lagi. Bangkit dan terjatuh lagi.

"Apa yang terjadi?", tanya Frada berteriak.

Jacob mendekatiku dan Ficaso.

"Kurasa, racunnya mulai beraksi", kata Jacob dengan santai.

Frada mengerang."Apa maksudmu Pelayan Tuan?"

Jacob memandangnya dengan sinis, "Bukankan Nyonya baru saja jatuh? Tahu apa artinya?"

Frada mencoba bangkit dan terjatuh lagi.

"Tananglah Nyonya, sebenarnya itu bukan rancun yang berbahanya. Tapi karena Anda tak pergi ke rumah sakit, maka racun itu sudah menyebar."

Frada marah. "Apa maksudmu? Racun apa dan bagaimana kau bisa tahu! Jawab aku!"

teriak Frada.

"Itu adalah racun yang aku lumurkan ke perhiasan yang digunakan menusuk leher anda!" kata Jacob tenang.

"Benar, sirkam yang Nona Reveline pakai sebelumnya telah aku lumuri racun. Bukan racun yang mematikan, itu hanya racun yang memberikan efek lumpuh. Secara perlahan. Jika anda pintar harusnya anda sudah pergi ke dokter dan mendapatkan obat penawarnya. Namun dari cara anda bercerita tadi, bisa dipastikan anda tak pergi ke rumah sakit dan tak mengetahui ada racun ."

Frada terlihat semakin lemah. Ia berusaha untuk duduk.

"Jangan banyak bergerak, tubuh anda sudah sangat lemah Nyonya." kata Jacob.

"Aku akan membuat kalian membayar semua ini!" teriaknya.

Ia masih berusaha bergerak dan merangkak. Makin dicoba ia makin terlihat lemah.

Melihat sang kekasih yang terjepit, Sergei menyuruh orang untuk menolong wanitanya. Pria itu memakai seragam polisi bertuliskan "Virgo".

Pria itu mendekati Frada, namun Frada memintanya pergi dan menyerang kami. Mendengar perintah Frada pria itu segera menarik pelatuknya. Ia bersiap menembak kami.