Chereads / on my wedding day / Chapter 12 - bab 12. Aku Bukan Untukmu

Chapter 12 - bab 12. Aku Bukan Untukmu

(On My Wedding Day/ Di Hari Pernikahan ku)

Semenjak pertemuan nya dengan Mas Ferdi. Membuat Kadita jadi susah tidur. Dan terus ketakutan dalam mimpinya. Kadita takut bila harus sering bertemu dengan mas Ferdi bila ada keperluan mengenai persiapan acara pernikahan. Sebulan sebelum acara Selena dan Mas Ferdi menjadwalkan kepada Kadita Wedding untuk melakukan pengambilan foto prewedding di out door daerah kawah putih, Bandung.Dan Mereka menjadwalkan hari Sabtu pagi untuk bertemu di Kawah Putih. Sesampainya disana Selena dan Mas Ferdi telah lebih dahulu sampai di lokasi tujuan untuk foto prewedding. Kadita berserta kru make up dan fotografer nya lewat siap membawa semua perlengkapan yang di butuhkan kedua calon mempelai pengantin.Kadita dan asisten langsung bergegas ke hotel untuk mengganti baju Selena dengan kebaya warna peach pilihan nya dengan make up flawless sesuai request nya. Sedangkan mas Ferdi memakai kemeja putih dibalut dengan jas yang senada dengan Selena. Sedangkan fotografer sudah di lokasi kawah putih untuk mencari pemandangan yang bagus. Tak berapa lama kemudian Kadita dan asisten nya membantu Selena untuk ke lokasi kawah putih yang sudah di tentukan fotografer. Kurang lebih hampir dua jam pemotretan. Kami semua kembali ke hotel untuk makan siang.Dan berbincang mengenai hasil pemotretan tadi. Juga membicarakan mengenai konsep akad dan resepsi yang akan di adakan satu bulan lagi di hotel Grand Indonesi dengan mengundang empat ribu tamu undangan.

" Mba Kadita, aku mau nanti siraman pas aku mengadakan acara siraman di rumah aku dan juga acara siraman di rumah mas Ferdi." ujar Selena memberitahu.

" Iya siap mbak Selena." ujar kadita.

" Kalo baju pas akad nikah warna putih dengan paes ya mba. Setelah ijab kabul langsung proses adat Jawa ya. Nginjek telur, lempar beras,tarik ayam , membersihkan kaki suami,dan lain-lain.Dan resepsi nya pakaian internasional warna cream. Baju untuk pria senada dengan saya." ujar Selena bawel.

" Iya mba.Semua keinginan mba sudah Aku catat di jurnalku. Nanti di bantu asisten dan kru tim wedding organizer Aku buat mengadakan acara pernikahan sesuai impian mba Selena dan Mas Ferdi" ujar Kadita sambil menulis di jurnal hapenya.

" Okelah kalo begitu. Aku enggak mau ada yang kurang apalagi mengecewakan. Aku ingin ini menjadi Pernikahanku yang termewah karena ingin adalah impian kami berdua dengan mas Ferdi" ujar Selena sambil menatap wajah mas Ferdi.

" Oh ya saya pamit dulu mau ke toilet sebentar. " ujar Kadita.

Dan kadita berlalu pergi menunju toilet wanita. Tak berapa lama kemudian mas Ferdi pun pamit juga untuk pergi ke toilet. Sedangkan Selena dan kru tim lainnya sedang asyik menikmati hidangan makan siangnya.Saat Kadita keluar dari toilet tiba-tiba tangannya telah di tarik oleh mas Ferdi menuju lift. Dan membawa Kadita ke lantai paling atas. Saat di lift mas Ferdi mencoba mendekati Kadita. Memegang wajah Kadita dengan kedua tangannya.Seperti akan memaksa untuk berciuman. Namun Kadita menolaknya dengan memalingkan wajah.

" Aku cinta kamu" ujar mas ferdi yang memaksa Kadita untuk berciuman.

" Hentikan mas!! " ujar Kadita memalingkan wajah.

" Bukannya dari tadi aku liat kamu cemburu saat aku dan Selena melakukan pemotretan foto prewedding" ujar mas ferdi yang mencoba mencium Kadita lagi.

" Jangan gila mas. Kamu udah mau nikah" ujar Kadita yang mencoba melepaskan pelukan dari mas Ferdi.

" Ah jangan munafik kamu jadi cewek. Bukannya dulu kamu cinta dan sayang sama aku?!!! Kenapa jadi sok jaim dan sok suci begini!!! " ucap mas Ferdi kesal.

" Itu dulu mas. Saat dulu kamu gantung hubungan kita yang tanpa status dan tanpa keseriusan untuk menikah. Saat aku tanya kapan kita nikah. Kamu selalu jawab nanti saja. Aku belum siap. Berulang kali aku tanya jawaban kamu selalu begitu. Jadi wajar kalo aku mencari laki-laki yang mau berkomitmen untuk menikah. Daripada menghabiskan waktu aku dan terus berharap tanpa kejelasan" ujar Kadita sambil menangis.

" Maaf kalo selama kita menjalin hubungan kamu tertekan dengan sikapku. Aku benar-benar merasa hancur dan kecewa saat kamu memutuskan untuk meninggalkan aku" ujar Ferdi sambil memeluk Kadita erat.

" Cukup mas. Jangan kamu bersikap seperti ini lagi. Aku enggak mau di cap jadi wanita buruk atau perebut tunangan orang atau image jelek. Tolong pahami aku" ucap Kadita sambil mencoba melepaskan pelukan mas Ferdi.

" Kamu yah harusnya dengerin aku. Tolong pahami dan mengerti hati aku. Aku masih sayang dan cinta sama kamu. Kalo kamu masih mencintai aku. Aku bakalan batalin acara nikah ini. Dan kembali sama kamu. Kemudian aku bakalan ke rumah kamu buat minta ijin dan restu kepada orangtua kamu. Gimana?!!!" ujar mas Ferdi merayu.

" Kamu gila mas!! Kamu udah enggak waras. Semudah itu kah kamu ngomong bakalan ngebatalin nikah hanya demi untuk kembali sama aku?!! Kamu enggak mikirin perasaan Selena sama kamu!! Kamu enggak mikirin dampak akibatnya kalo kamu ngebatalin Pernikahan kalian!! Kamu egois mas!! Aku menyesal telah buat kamu menangis. Dan biarkan kamu memilih yang lain. Tapi jangan pernah kau dustai takdir mu. Pasti itu terbaik untukmu. Janganlah lagi kau mengingat dan mengharapkan aku kembali. Aku bukanlah untuk mu. Meski ku memohon dan meminta padamu. Jangan pernah tinggalkan dirinya untuk diriku. Dan jangan batalkan pernikahan yang tinggal sebulan lagi" ujar Kadita memohon.

Mas Ferdi pun akhirnya meninggal kan Kadita sendirian menuju Selena yang telah selesai makan siang bersama kru tim wedding organizer.Sesampainya di meja makan. Mas Ferdi menghampiri Selena.

" Sudah selesaikan dengan pemotretan hari ini?!" tanya mas Ferdi.

" Udah mas. Ada apa ya?!" jawab Selena.

" Katanya kamu mau cari souvernir dan undangan. Kita cari daerah Bandung aja. Biar sekalian jalan-jalan. Aku kan jarang ngajak kamu jalan-jalan" Rayu mas Ferdi sambil menarik tangan Selena.

Mereka pun berpamitan dengan semua kru dan meninggalkan hotel menuju toko souvernir dan undangan di daerah Sepuluh kemudian Kadita turun dari lantai atas menghampiri asisten dan kru tim pemotretan.

" Kemana mba Selena dan Mas Ferdi" tanya Kadita kepada Lylia.

" Sudah berpamitan dari tadi Bu. Sekitar sepuluh menit yang lalu mereka pamit mau beli souvernir dan undangan" jawab Lylia .

" Terimakasih untuk kerja keras dan kerjasamanya hari ini. Jaga kesehatan ya biar kita semua fit dan sehat sampai hari H acaranya" ujar Kadita memberi semangat.

" Iya Bu. " jawab Lylia dan semua kru tim.

Dan kami pergi dari hotel menuju rumah masing-masing dengan membawa mobil. Sedangkan Kadita membawa mobil dengan sopir pribadinya.Saat mau keluar parkiran hotel.Tiba-tiba Bunyi hape Kadita berdering ternyata panggilan dari harith.

" Hai,sayang!! Kamu lagi apa?" tanya Harith.

" Aku lagi mau di parkiran mau keluar hotel" ujar kadita.

" Beneran nih?! Aku udah sampai depan hotel kamu" ucap Harith memberi surprise.

" Masa sih? beneran kamu udah nyampe depan hotel?! tanya Kadita yang terkejut.

" Ya kalo enggak percaya samperin aku aja" ujar Harith menantang.

Kaditapun berlari menuju mobil harith. Dan Kadita menyuruh sopirnya untuk pulang ke Jakarta sambil mengantarkan Lylia pulang. Karena Kadita akan berkencan dengan Harith mumpung harith datang menjemputnya.Mobil Kadita pun melanju meninggal kan hotel menuju Jakarta. Sedangkan Kadita di ajak muter-muter keliling Bandung oleh harith karena harith tak ada jadwal kerja. Makanya dia meluangkan waktu untuk bertemu dengan pujaan hatinya.Mereka pun berbincang dalam perjalanan di mobil.

" Gimana kerja hari ini?! Lancar kah? tanya Harith sambil menyupir.

" Alhamdulillah lancar,mas" jawab Kadita senang.

" Kamu mau kemana hari ini?! Mumpung kita ada di Bandung?! Tapi kamu nginep ya biar puas jalan-jalan di daerah Bandung besok aku anterin kamu pulang" ujar Harith.

" Aku ngikut aja deh mas. Yang penting pergi sama kamu. Aku pengen happy hari dan besok. Sebelum Senin kembali bekerja" ujar Kadita.