Chereads / on my wedding day / Chapter 17 - BAB 17. PULANG KE RUMAH

Chapter 17 - BAB 17. PULANG KE RUMAH

ON MY WEDDING DAY ( Di Hari Pernikahanku)

Setelah seminggu mengalami tak sadarkan diri dan di rawat di rumah sakit. Akhirnya dokter memperbolehkan kadita untuk pulang ke rumahnya dan beristirahat di rumah dengan rawat jalan. Dan untuk sementara tak di perbolehkan kerja terlalu capek. Apalagi sampai telat makan. Karena akan menyebabkan hal fatal yang akan terjadi pada tubuhnya. Harith pun senantiasa menemani dan mendampingi Kadita yang di rawat di rumah sakit. Sampai meninggalkan pekerjaan demi menemani sang pujaan hati di rumah sakit. Harithpun membantu Kadita membawakan tas berisi baju kotor dan obat yang perlu di minum selama menjadi rawat jalan di rumahnya Kadita. Lalu Kadita di suruh menunggu di lobi pintu rumah sakit. Sambil Harith mengambil mobil di parkiran rumah sakit untuk mengantarkan Kadita pulang ke rumahnya. Saat di lobi utama rumah sakit. Harith turun dari mobilnya. dan menaruh tasnya Kadita di bagasi mobil. Serta membuka pintu mobilnya untuk Kadita masuk ke dalam mobilnya. Dan Harith melaju dengan mobilnya. Namun saat di perjalanan Kadita tertidur pulas tanpa sempat mengobrol dengan Harith. Karena kondisi badan yang masih kurang fit. Sesampainya di rumah Kadita langsung di sambut hangat oleh kedua orangtuanya. Harithpun membawakan tas masuk ke dalam kamar Kadita.

" Alhamdulillah nduk. Kamu pulang juga. Ibu khawatir sama kondisi kamu yang susah di hubungi. Ibu dan ayah kangen banget sama kamu" ujar Ibunda Kadita sambil memeluk.

" Sama Bu. Kadita juga kangen banget sama ibu dan Ayah" ujar Kadita dengan wajah pucatnya.

" Kamu udah makan?! Ibu masak kesukaan kamu. Kamu makan yah bareng Harith juga. Biar ibu siapkan" ujar ibu Kadita menuju dapurnya.

" Iya Bu. Aku ma mas Harith belum makan. Aku juga kangen masakan ibu" ujarku berjalan menuju meja makan.

Lalu kamipun makan bersama sambil bercengkrama. Setelah makan bersama. Harithpun mengantarkan Kadita ke kamar tidur nya untuk beristirahat. Dan Harith pun berbincang dengan orangtuanya Kadita di ruang tamu.

" Sebelumnya saya mau minta maaf sama ibu dan ayah. Kalo saya berbohong pada kalian. Sebenarnya kemarin Kadita enggak dapat job ke Kalimantan melainkan sedang di rawat di rumah sakit. Setelah habis make up pengantin. Dia tergeletak di lantai kamar hotel dan tak sadarkan diri. Selama seminggu di rawat di rumah sakit dia terbaring dan tak sadarkan diri. Baru dua hari dia sadar dan di perbolehkan oleh dokter pulang dengan catatan harus rawat jalan. Jadi tiap bulan kontrol cek kesehatan ke dokter" ujar Harith sambil meminta maaf.

" Masyaallah mas. Pantes aja tadi saya lihat wajahnya Kadita pucat banget. Saya gak berani nanya. Takut dia malu" ujar ibu Kadita.

" Terus kata dokter Kadita sakit apa?!" tanya ayah Kadita.

" Sakit typus dan Maag akut. Jadi karena kelelahan dan tak ada asupan makanan dalam tubuhnya membuat imun dalam tubuh rendah juga mengakibatkan stamina menurun dan bikin kehilangan kesadaran." ujar Harith menjelaskan.

" Terus Kadita sendirian dong di rumah sakit mas?!" tanya ibu Kadita.

" Enggak Bu. Saya yang menemani Kadita selama di rumah sakit. Nah pas waktu kejadian di hotel saya tahu informasi nya dari Lylia,asisten yang menemani nya saat ikut merias di hotel Grand Indonesia. Maaf saya tak kasih kabar kalian takut kalian nanti khawatir dan cemas sama keadaan Kadita. Jadi saya berbohong. Maafkan saya ya"

" Iya enggak apa-apa mas. Saya selalu khawatir dengan kondisi Kadita saat sakit dalam keadaan sendirian. Beruntunglah Kadita miliki mas Harith yang pengertian dan perhatian" ujar ayah Kadita.

" Dan mungkin saya akan menunda acara lamaran nya sampai Kadita pulih dan sembuh"

" Saya terserah dengan mas Harith saja. Saya nurut. Selama tidak membebankan di pihak keluarga mas Harith".

" iya saya mau moment berharga nanti Kadita sehat dan fit. Jadi gak bikin dia jadi gampang lelah dan capek". ujar Harith sambil mengakhiri percakapan dan pulang ke Bandung.

Selama hampir satu Minggu Kadita beristirahat di rumah. Sebagai proses penyembuhan. Sebelum beranjak ke rutinitas kerja. Sedangkan usaha toko roti dan wedding sudah di percaya penuh oleh asisten nya. Kadita hanya melihat laporan melalui emailnya.

" Gimana Bu keadaan nya sekarang?! " tanya Lylia via video call.

" Alhamdulillah baik. Gimana kabar kamu dan karyawan lain?! ucap Kadita sambil bersantai.

" Alhamdulillah baik juga Bu. Kangen sama ibu. Jaga kesehatan Bu biar bisa kerja bareng lagi"

" Iya. Doain aja saya cepat sembuh. Biar hari Senin saya bisa kerja lagi di kantor"

" Itu pasti Bu saya selalu doakan ibu sehat terus panjang umur. Cepat nikah dan punya anak"

" Aamiin" ujar Kadita sambil menutup telepon.

Senin pagi di kantor nya Kadita. Semua karyawan menyambut senang atas kehadiran nya. Bercengkrama bersama sebelum jam kerja di mulai. Setelah itu mereka kembali bekerja. Dan Kadita masih sibuk melihat agenda kegiatan acara untuk resepsi pernikahan pada bulan ini. Lalu datanglah Selena dan Mas Ferdi ke kantor wedding. Terdengar bunyi ketukan pintu di luar ruangan kerja Kadita.

" Ibu lagi sibuk enggak?! Mba Selena ma suaminya datang" ujar Lylia bertanya.

" Iya. silahkan masuk" jawab Kadita melihat laporan keuangan pada laptop nya.

Lylia membukakan pintu dan mempersilahkan Selena dan Mas Ferdi masuk ruangan kerja Kadita. Lalu Lylia menyiapkan teh hangat dan kue untuk mereka.

" Hai,pengantin baru!! Apa kabar?! Maaf ya acara kemarin aku gak sempet foto-foto" ujar Kadita sambil cipika-cipiki ke Selena.

" Alhamdulillah baik banget. Maaf ya mbak. Aku baru kesini. Soalnya abis honeymoon ke Bali. Baru kemarin sampai" ujar Selena sambil duduk bersama mas Ferdi.

" Iya enggak apa-apa kok".

" Banyak yang bilang kemarin sempat pingsan dan di rawat di rumah sakit ya?!

" Iya say. Biasa efek kecapekan dan kurang perhatian sama tubuh sendiri" ujar Kadita yang ikutan duduk.

" Ya ampun mbak sampe segitunya pas acara saya. Maaf banget ya mba jadi ngerepotin.

" oh enggak apa-apa kok. Emang udah konsukuensi aku sebagai pekerja di bidang usaha jasa wedding. Kalo gak bisa jaga badan bisa bikin ngedrop badan" ujar kadita.

" Iya maksud aku kesini mau bilang terimakasih untuk tiket pesawat dan tiket penginapan di hotel daerah Bali selama seminggu. Aku habis bayar pelunasan wedding. Juga mau bilang semua tamu undang suka banget sama make up mba Kadita. Baju pengantin nya juga bagus. Dekorasi gedungnya juga bagus. Catering nya enak dan cemilan nya juga enak. pokoknya the best banget deh. Makasih udah bikin resepsi pernikahan impian aku dan mas Ferdi terwujud. Oh ya aku mau ngasih oleh-oleh dari Bali. Ada daster,baju Bali,tas dan kunci " ucap Selena sambil membawa banyak oleh-oleh.

" Iya terima kasih banyak sudah repot-repot datang kesini ngasih oleh-oleh" ucap kadita ramah.

Ketika Selena sedang asyik mengobrol dengan Kadita. Mas Ferdi diam seribu bahasa dengan tatapan dingin terhadap Kadita. Namun Kadita menghiraukan tatapan mas Ferdi agar tak terjadi masalah yang tak di inginkan. Setelah lebih dari tiga jam mengobrol. Akhirnya Selena dan Mas Ferdi pergi bergegas menuju rumah barunya. Dan menyuruh kadita untuk mampir ke rumah barunya yang di beli mas Ferdi sesudah menikah dengan Selena.