(on my wedding day/ di hari pernikahan ku)
Waktu terus berlalu. Tanpa Kadita sadari hari berganti Minggu. Minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun. Tak terasa hubungan serius yang telah di jalani Kadita dengan Harith berjalan menginjak Empat tahun. Bukan waktu yang lama untuk bisa saling memahami karakter dan sifat masing-masing pasangan. Belum lagi terhalang jarak dan tempat yang jauh membuat Kadita dan Harith sering salah paham hingga pertengkaran hebat yang membuat mereka seringkali putus nyambung dalam menjalin hubungan.Namun saat menginjak hubungan kelima tahun. Ada keraguan dalam hati Kadita karena Harith tak kunjung memberikan keseriusan hubungan yang mereka jalani untuk di bawa ke Pernikahan atau hanya sebatas perkenalan saja.Sedangkan kerja harith pun seringkali keluar pulau Kalimantan dan Sulawesi. Makin membuat Kadita selalu kangen setiap kali ingin bertemu namun tapi bisa karena kendala jarak tempuh yang jauh. Dan setiap malam Minggu Kadita selalu menghabiskan malamnya bersama teman-temannya untuk menghilangkan rasa jenuh menunggu kabar harith yang jauh di mata dekat di hati. Saat malam mingguan Kadita nongkrong di rumahnya citra dan Rudi bersama dengan teman yang lainnya berpesta dimsum dan nasi liwet buatan citra yang kini tengah hamil anak keduanya yang telah mengandung 5 bulan.
" Dit,elu masih kan ma Harith? ujar Citra.
" iya masih kok" jawab Kadita.
" Yang sabar ya sayang dalam menjalankan hubungan ma harith. kebanyakan mantan-mantannya gak kuat loh menjalankan hubungan Ama dia. karena gak kuat LDR an.Gue doain lu Ama harith bisa langgeng sampai Pernikahan dan punya keturunan Soleh dan Soleha. Gue pengen banget jadi saksi lu pas ijab Qabul nanti" ucap Citra sambil memeluk erat Kadita yang sedang bersedih.
" Aamiin" jawab Kadita tersenyum.
Tak lama kemudian hape Kaditapun berdering lagu " at my worst- pink sweats". Dan ternyata harith video call untuk melihat wajah Kadita sambil melampiaskan rasa rindu yang tak bisa memeluk ataupun menggenggam tangannya.
" Hai,sayang. kamu lagi apa? " tanya Harith di dalam kamar tidur nya.
" hai juga. Aku lagi maen ke rumahnya Rudi dan Citra" jawab Kaditapun cuek.
" owh. kamu udah makan?" tanya Harith lagi.
" Alhamdulillah udah. Tadi citra masak nasi liwet,sayur asem,ayam bakar sama sambel terasi" jawab Kadita datar.
" Kamu tumben gak nanya aku udah makan atau belum?
" iya. kamu udah makan atau belum?
" kok aku perhatikan kamu agak cuek? kenapa? marah ma aku ya?
" enggak kok. biasa aja"
" beneran nih biasa aja? enggak biasanya loh kamu kaya begini. Aku tahu kalo kamu kaya begini pasti ngambek ma aku ya.
" Enggak kok. Aku enggak kenapa-kenapa. kamu nya aja kepedean banget sih.
" Udah jujur aja Ama aku. Kita jalani hubungan kan bukan baru 1 bulan atau 1 tahun sayang".
Dan sejenak kaditapun pun terdiam saat dengan video call dengan harith sambil menunduk untuk menahan tangisnya agar air mata tak jatuh di pipinya.
" Aku minta maaf ya,sayang. Kalau aku belum bisa tepati janji aku buat ketemuan Ama kamu di Jakarta. Aku sedang mengusahakan kerjaan untuk meraih masa depan sama kamu. Aku harap kamu mau bersabar nunggu aku jadi mapan ya" ujar Harith merayu.
" Aku kangen kamu" ujar Kadita yang tak bisa membendung air matanya.
" Yah,kok jadi nangis sih. Aku jadi merasa bersalah banget Ama kamu nih. Iya aku minta maaf banget ya ma kamu. Insyaallah Dua bulan lagi aku balik ke Jakarta. Doain kerjaan aku kelar dan lancar ya" ujar Harith merasa bersalah.
Namun Kadita tak menjawab obrolan. Hanya bisa menangis sambil mengungkapkan kerinduan yang amat dalam pada Harith. Selang Dua jam mengobrol lewat video call. Kemudian Kadita pamit pulang kepada Rudi , Citra dan teman-teman lainnya. Dengan mengendarai mobil hasil jerih payahnya usaha toko roti dan wedding organizer serta merenovasi rumah orangtuanya Kadita membuat nya jadi pribadi yang sangat rajin dan tekun mengolah bisnis dengan bantuan teman dan asisten nya. Kini Kadita sudah punya cabang toko roti di Empat daerah yaitu Bundaran Hotel Indonesia, Bogor, Tangerang dan Bandung. Menjadi pengusaha sukses tak membuat nya jadi sombong melainkan membuat nya jadi orang yang sederhana dan rendah hati.
Kadang dalam hati Kadita selalu berbisik-bisik. Apakah hubungan ini benar cinta? Atau hanya sebagai pelampiasan karena telah di campakkan mas Ferdi dengan hubungan tanpa status. Namun bila hubungan ini hanya permainan, tapi mereka telah menjalani hubungan menginjak lima tahun. Bukan perkara mudah buat pasangan LDR untuk bisa bertahan menjaga hati dan memiliki prinsip serta komitmen untuk saling setia,saling percaya juga saling menghargai maupun mengerti dengan kondisi dan situasi pekerjaan masing-masing. Oleh karena itu Kadita selalu berusaha mengatasi rasa jenuh dan rasa egoisnya dengan menghabiskan waktu untuk berkerja, bersama orangtuanya serta bersenang-senang dengan teman-temannya.
Suasana Senin pagi di kantor Kadita Wedding. Cuaca yang cerah dan matahari yang hangat membuat pikiran Kadita ikut bahagia saat melakukan aktivitas setiap harinya. Dan saat Kadita membaca grup WhatsApp temen SMA nya yang mau ngadain reuni di kota Yogyakarta. Tanpa berpikir panjang kaditapun memberika vote untuk ikut hadir dalam reunian tersebut. Sambil silahturahmi dengan temen sekolah nya yang sudah lama tak di jumpai nya semenjak telah sibuk dengan kesibukan pekerjaan masing-masing.
Nama grup WhatsApp nya Alumni SMA Arians:
Kadita: gue mau dong ikutan ke Jogja.
Miya: Oke,Dit. Gue catat ya. nanti lu transfer buat biaya akomodasi dan penginapan ya.
Kadita: Okey. kirim japri ya nomer rekening lu. nanti gue transfer pake m-banking.
Miya: siap 👍👍👍👍
Setelah bercakap di grup SMA lewat WhatsApp. Kemudian Kadita memanggil dua asisten yang bertanggung jawab di toko roti dan wedding. Kadita memanggil Layla Khaerunisa asisten di toko Kadita bakery dan Lylia Pancawati asisten di Kadita wedding.
"Saya memanggil kalian berdua disini mau ngasih pemberitahuan kalo saya akan cuti selama sebulan ke Jogja. Tolong kalian handle semua kegiatan disini. Bila ada masalah tolong laporkan ke saya."
" Siap ,Bu " ujar mereka serentak.
" Oh ya. Tolong ya Layla kalo bahan untuk roti kamu sering cek ya masih layak pakai atau udah kadaluwarsa. Karena kita harus selalu kasih produk yang berkualitas. Karena roti di makan banyak orang. Jangan sampai ada komplen dari konsumen pembeli" ujar Kadita tegar.
" Baik,Bu" jawab Layla.
" Terus kalo ada pasangan client yang mau nikah. Kamu,Lylia harus kasih pelayanan yang bagus. jangan judes ya ma client. biar mereka merasa nyaman. Baju pengantin dan kebaya di cek ya. jangan lupa sering di laundry. Sarung bangku dan buat prasman juga di laundry ya.
" Enggeh,Bu. Semuanya akan saya laporkan." jawab Lylia.
"Selama saya cuti kalian boleh laporan apa yang terjadi jangan sungkan ya. Saya mau refreshing otak saya sekalian saya traveling bareng temen-temen sekolah saya".
Akhirnya kaditapun pulang cepat karena mau packing baju sekalian pamit serta minta ijin ke orangtuanya untuk cuti selama sebulan. Sekalian sebagai refreshing otak karena jenuh dengan pekerjaan serta memberikan waktu untuk merenungkan juga mengintrospeksi dirinya agar tak jadi pribadi yang egois.Sesampainya di rumah orangtua kaditapun sedang bersantai di ruang tamu sambil menonton TV.
" Assalamualaikum,aku pulang" ujar Kadita menyapa orangtuanya.
" Waalaikum salam" jawab kedua orangtuanya.
" Kamu mandi dulu sana terus ganti baju dan makan." ujar Ibunda Kadita sambil mengelus pundak Kadita.
" Iya Bu. Aku ke kamar dulu ya mau mandi dan berganti pakaian. karena ada yang ingin aku omongin sama ayah dan ibu" ujar Kadita sambil melangkah ke kamar nya.