"Mikaa...." Dayana kaget
" aku perlu bicara, dan kamu g bisa pulang begitu saja, ada yg harus kita lakukan" Mika masih terus menariknya keluar dari ruang tunggu
" Mika lepaskan aku, apa sebenarnya yang kamu lakukan, aku harus masuk ke pesawat" Dayana masih meronta
"ikuti aku dulu, setelah itu terserah kamu" mika terus menyeretnya keluar dari bandara menuju parkiran
Dayana kesal sekali pada mika, karna dia ketinggalan pesawat, pesawat yang harus nya dia Naiki sudah di terbang meninggalkannya. Dayana yg kesal menghentak tangan Mika dengan kasar..
"apa yang kamu lakukan, kita baru kenal satu hari dan kamu... " Dayana menunjuk kearah mika
"maafkan aku" mika menyusun tangan nya menghadap Dayana
"apa mau mu" Dayana membentak
" hayo menikah" Mika menjawab sambil menatap mata Dayana
" jangan gila kamu, kita tidak saling mengenal" Dayana merasa kesal dan duduk di pembantas parkiran
" Maaf kan aku, tapi kita harus menikah Day" Mika menjongkok sambil melihat kearah Dayana
"jangan gila, aku harus pulang " Dayana yang tak habis pikir dengan kelakuan lelaki itu
" Day, tadi malam kita.. kita..." Mika terasa berat untuk mengungkapkannya
" apa... cepat, aku harus pergi" Dayana mengeluarkan henponnya dan mulai menekan tombol nama Rebeka untuk meminta Rebeka memesankan tiket pulang k negara A
" maafkan aku, maaf kan aku, Tadi malam tanpa aku sadari kita tidur bersama" Mika mengelurkan air mata nya sambil memandang kearah bumi dengan semua penyesalannya
Dayana terkejut dengan kata kata yang mika ucapkan, henponnya terjatuh dan dia pun ikut terjatuh dengan kabar itu, seakan tubuhnya melayang "apa, jangan bercanda kamu" Dayana memegang bahu mika
" maafkan aku Day, ketika aku terbangun aku di atas ranjang bersama kamu" Mika masih menunduk dengan rasa bersalahnya
"mika itu tidak mungkin, kita tidak sekamar" Dayana mulai berdiri dengan rasa tidak percayanya
" Day, kamu tidak mengunci pintu, dan aku masuk day" Mika masih menjelaskan
" aku tidak percaya" Dayana menatap langit agar air matanya tidak tumpah
" maafkan aku Day, aku yang masuk ke kamar kamu, dan aku tidak tau apa yang terjadi malam, tapi yang pasti saat aku terbangun kita sudah... " Mika seakan tak sanggup mengatakannya lg
" tidak mungkin, aku tidak percaya" Dayana mulai melangkah untuk pergi
"Day, kamu punya tanda lahir di dada dan tahi lalat di dekat selangkangan" Mika mulai berdiri, dia tidak sengaja telah memperhatikan tubuh gadis itu saat mengenakan dasternya tadi pagi
" kamuuu...." Dayana berbalik dan menampar mika, seakan tidak percaya bahwa laki laki itu telah tidak sopan nya melihat tubuhnya
" maafkan aku Day, tapi aku tidak punya cara lain selain menyebutkan apa yang tidak mungkin di lihat orang lain, sekarang kamu percaya kan?" mika memegang bahu Dayana
" tidak mungkin" Dayana terjatuh dan terduduk di lantai parkir itu dia menangis begitu histeris
" day...day.... maafkan aku. mari kita bicarakan baik-baik day" mika memegang bahunya dan tanpa sadar menyenderkan kepala Dayana pada dadanya untuk memberinya rasa nyaman
Dayana tak bisa berkata kata, dia terus menangis dalam pelukan Mika, dan yang terlintas di pikirannya hanya Arnold tunangan nya. betapa dia telah mengkhianati cinta lelaki itu..