Chapter 9 - Pernikahan

Malam semakin larut, jalan arah menuju rumah Mika pun mulai sepi.Dayana yang sudah kekenyangan pun mulai memejamkan mata nya di mobil Mika menuju arah pulang. tiba tiba saja sebuah pesan masuk ke hendpon Dayana

๐Ÿ’Œ apa kau sudah tidur sayang?

Dayana tersenyum membaca pesan singkat itu

๐Ÿ’Œbulum kk tp aku udah makan

๐Ÿ’Œbagus lah, sekarang tidur lah. kabari aku klu kau sudah pulung. love u ๐Ÿ˜˜

๐Ÿ’Œ love U too

Setelah membalas pesan Arnold, Dayana memandang Mika dalam

" hay anak kecil, kau tau kan klu aku sudah tunangan?"

" ya...." Mika menjawab santai

" aku mau sebuah perjanjian"

"apa kau membuat kontrak dengan ku seperti drama2 di TV itu" mika tersenyum pada Dayana seperti mencemoah

"mmm ya kurang lebih seperti itu" Dayana mengangguk kan kepala ke arah Mika

" apa kau tau Ending drama itu? kau akan berakhir jatuh cinta padaku" Mika tertawa melihat ekspresi Dayana

" itu drama dan ini nyata anak kecil" Dayana menjawab ketus " mmm aku takut kau yang akan jatuh cinta padaku makanya aku mau sebuah perjanjian"

" baik lah, kita lihat nanti" Mika tersenyum dalam hati berkata "bahkan belum 24 jam aku sudah tertarik padamu"

" Setelah 3 bulan kita menikah dan aku tidak hamil, kita akan bercerai, dan selama kau menjadi suamiku tidak ada hubungan badan, jangan mengaturku. dan jangan ikut campur urusanku." kemudian Dayana terlihat diam sambil berpikir " mmm karna kau artis aku g mau hubungan kita terekpost, apalagi menyebar"

"Persis Drama, hahahha " Mika tertawa karna merasa lucu.

"oke, tapi aku g janji untuk hubungan badan" Mika mulai menggoda Dayana

" kita batal Nikah, jika semuanya tak kau tepati" Dayana mengancam sambil melihat kedepan jalan dan menyilang kan tangannya.

"oke oke, tapi bagaimana kalau kau hamil?"

" aku tak akan hamil"

" hayo lah day, bagaimana klu itu terjadi?

" jika aku hamil, Maka kau akan mati di tangan Arnold " jawabnya ketus

Tak terasa perjalanan mereka sudah mendekati rumah Mika, disana mereka terlihat sibuk mempersiapkan untuk acara pernikahan nya besok

Dayana hanya takjub dengan perubahan rumah itu, dalam 2 jam saja rumah itu sudah berubah seperti rumah pengantin dengan persiapan 1 hari sebelum pernikahan.

Mika mengajaknya masuk, untuk istirahat supaya besok bisa bangun pagi, dalam perjalanan menuju kamar, banyak yang memperhatikan Dayana dengan wajah kusam nya karna seharian belum mandi.

mereka mulai berbisik bisik di belakangnya

sesampainya di depan kamar Mika menyerahkan kantong bawaan perlengkapan yang Dayana beli setelah mereka makan tadi, baju tidur dan pakaian dalamnya serta peralatan mandi.

" mandilah dan tidur" Mika tersenyum Ramah sementara Dayana hanya diam dan menutup pintu

" tunggu, jika kau hamil aku akan meminta mu baik2 pada laki laki itu, aku tak akan mati di tangannya." Mika terlihat serius dan memandang dalam mata Dayana

tanpa di sadari nya Dayana pun terkejut dengan ucapan mika, ketika tersadar Dayana menutup pintu untuk memutus pandanga Mika.

Dayana berlari kerah kamar mandi serta menyalakan shower yang kemudian menghujani tubuhnyanya dengan air

"kak love U , aku akan menikah besok kak, aku mencintaimu. kau tau betapa hancurnya hatiku kak, sakit kak" Dayana menangis sejadi jadinya dengan terus berteriak di kamar mandi itu tanpa dia sadari ada seseorang yang masuk ke kamarnya yang terkejut dengan teriakannya.

Ya mama Mika terkejut dan merasa sedikit bersalah atas apa yang telah terjadi, Dia tidak menyangka kalau Dayana benar benar tak mencintai anaknya, dan bahkan dia terpaksa menikah dengan anaknya. bahkan mama mika sempat menuduhnya.

hampir satu jam mama Mika berdiri di kamar itu, dan terus mendengar racauan Dari Dayana. kemudian Mama Mika tak tega mendengar Dayana terus menangis di kamar mandi itu, karna semakin lama dia akan sakit jika terus mandi sambil menangis, kemudian dia meletak kan gaun pengantin yang di pegang ya ke kasur dan memberanikan diri untu mengetuk kamar mandi itu supaya Dayana menyudahi mandinya

" Day, Day, Day...." Mama Mika sengaja berteriak agar Dayana mendengarnya

" ya..." Dayana mematikan showernya

" baju mu di kasur, keluar lah"

" oh iya, sebentar" Dayana mengambil handuk dan melilitkannya ketubuhnya kemudian keluar

" oh ibu, maaf Tadi saya terlalu asik mandinya" Dayana terkejut dan was was klu ibu Mika mendengarkan tangisannya.

" cobalah, itu gaun pernikahan mu, aku rasa gaunnya kebesaran di tubuhmu, agar pemilik toko bisa mengerjakan malam ini" mama mika memerintah

"oh iya Bu, sebentar" Dayana terlihat bingung mencari pakaian yang sudah dibelinya tadi.

"apa yang kamu cari?

" Pakaianku, sambil melihat ke atas kasur"

" itu" mama Mika menunjuk arah Pintu kamar, ternyata Dayana lupa kalau dia tadi langsung berlari ke kamar mandi.

Dayana mencoba Gaun pengantin itu denga Mata bengkak, dan hidung yang mulai merah karna menangis. baju itupun kebesaran karna tubuh Dayana yang kecil. setelah di ukur pemilik toko permisi untuk mengecilkan Gaun itu.

kemudian seorang pelayan datang dan membawa teh hangat untuk diminum dan air hangat mengompres mata Dayana supaya tidak bengkak lagi.

...

Dayana yang tertidur dengan lelapnya, tanpa tau pagi telah menjelma dibangunkan dengan belaian lembut di pipinya.

" Kak, masih Ngantuk" Dayana lupa kalau dia tak berada dirumahnya namun tangan itu mulai mencubit pipi dan hidungnya

" Bangun, Calon mantu pemalas" ucap Mama Mika mekin kuat mencubit hidungnya

Dayana yang terkejut mendengar itu langsung terduduk seakan terkejut dan kbali kedunia nyata"

"ibu?"

"sudah mandi sana, dan pakai Guan mu, penata rias sudah datang, Dasar pemalas" mama mika berjalan keluar kamar sambil tersenyum dan Dayana hanya terdiam

" apa aku akan dibully di sini, Ibu mertua yang jahat" dia hanya bisa berkata di dalam hatinya sambil memukul jidahnya pelan.