Chapter 8 - Arnold

Mika mengantarkan Dayana ke kamar tamu di ruangan atas tepat disamping kamarnya.

"Ini kamar mu" kata mika sambil membuka pintu kamar itu

"Oke" Dayana masuk dan melihat2 kamar itu

" Istirahat lah" Mika mulai menutup pintu

" Mmmmm Mika!" Dayana menatapnya ragu

" Kenapa? apa kau takut? ingin kutemani?" mika mulai menggoda Dayana

" Anak kecil" ledek nya " aku butuh baju karna semua bajuku ada di Koper dan pasti sekarang sudah mendarat di negara A" jawabnya kesal

" Pakai saja milik ku" Mika menjawab singkat

" Lalu bagaimana pakaian dalam ku, itu yg penting" jawabnya makin kesal

" Baik lah, akan aku suruh seseorang membelinya, Apa ukuran mu?"

" CD M dan bra 34" jawab Dayana singkat dan mulai berjalan menuju kasur

" Tidak terlalu besar" mika menjawab sambil mengeluarkan Hp dari kantong celananya. tapi kemudian dia bertanya lagi " Hey kenapa kau mengucapkan semudah itu ukurannya pada laki laki" Mika heran dan tidak habis pikir

" Tunangan ku biasa membelikannya saat kami menginap di luar" Dayana menjawab santai

"kau ... " kata kata Mika terpotong saat hendpon Dayana berdering. Dayana buru buru mengeluarkan hpnya dari dalam tas, kemudian melihat siapa yang menelpon dan berjalan menuju balkon. Mika hanya tertegun melihatnya

"Hallo... kak"

" Sayang, bukan kah pesawatmu sudah mendarat, tapi kenapa belum keluar" lembuat suara Arnold bertanya

" AKu merindukanmu." mata Dayana mulai berkaca kaca

" Sayang, kenapa?"Arnold mulai khawatir

" Aku belum bisa pulang, tiba tiba tadi ada urusan mendadak" Dayana mencoba berbohong

" sayang, lain kali telpon aku. agar aku tak khawatir" Arnold dengan nada menasehati

" oke, sorry kak" Dayana menjawab patuh

" aku rindu" Dayana mulai meneteskan air mata

Sementara tanpa di sadari nya Mika masih berada di depan pintu, mencuri dengar pembicaraannya, ada Rasa bersalah dan sedikit rasa cemburu yang mulai tumbuh di hatinya. dia tetap diam di depan pintu dan mendengarkan apa yang terjadi sambil bersandar di pintu kamar itu.

" Aku juga sangat merindukanmu, apa kau mau aku jemput sekarang?" Arnold mencoba menenangkan kekasihnya

" apa kau punya ilmu cling? atau pintu kemana saja" Dayana mulai bercanda

(ilmu cling adalah bunyi cara menghilang dari sebuah drama fiktif dan pintu kemana saja adalah pintu yg digunakan oleh Doraemon)

" tidak, tapi aku punya pesawat pribadi "

"Aku mencintaimu" Dayana tersenyum

"Apa kau sudah makan malam?" Arnold tau kalau Dayana sering lupa

"mmm ya ternyata Aku lapar" Dayana mengusap perutnya

" Day, cobalah sayangi tubuh mu, pergilah makan sesuatu"

"oke kak" Dayana terdengar riang

" aku juga mencintaimu, kau tau aku hampir mati ketakutan saat kau tak mengangkat telpon mu, dan yg kuterima di bandara hanyo kopermu" Arnold terdengar sangat sedih

" Sorry.."

"Jangan lagi, lakukan ini" suaranya sangat lembut dan rendah

" oke, aku akan makan sekarang!"Dayana mulai menghibur

" Kapan kau pulang?"

" mmmm mungkin 3 atau 4 hari, paling lama seminggu" Dayana kembali berjalan dan menuju kamar dan dia terkejut ketika melihat Mika masih berdiri di pintu kamar itu

" Baik lah, hati hati di sana sayang, aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu" Arnold sudah ingin menyudahi telponnya

" aku juga mencintaimu" Dayana masih memandang ke arah mika. dan Mika hanya tersenyum tipis memandangnya.

Tut Tut Tut telpon itu terputus

" kau melupakan aku, dan aku masih ingin mengajakmu makan, aku pikir kau belum makan sejak tadi siang. hayo keluar" Mika memandangnya dan mengajaknya untuk keluar rumah

Mereka meninggalkan rumah itu dan menuju Restoran yang ada di desa sebelah, malam hampir larut, tidak banyak orang yang ada di jalan dan di restoran itupun sepi karna jam tutupnya tinggal satu jam lagi. mereka berdua makan disana tanpa berbicara dan tanpa memandang satu sama lain, mereka hanya menikmati makanan nya. Dayana makan dengan lahapnya karna memang sedari tadi dia sudah lapar namun dia lupa. sedangkan Mika kadang kadang mencuri pandang kearahnya.