Mika yang terkejut dengan kedatangan ayahnya jadi kelabakan untuk memundurkan tubuh nya dari Dayana. Dayana yang ikut terbangun karna suara ketukan pintu dari ayah mika mulai melihat ke sekelilingnya.
"kita sudah sampai" mika yang mulai tenang membuka pintu mobil dan berjalan kearah ayahnya sambil mencium tangan ayah nya. perlahan memandang Dayana dan memberi kode padanya untuk melakukan hal yang sama.
" Saya Dayana om.." Dayana menyalaminya
"ayo masuk kedalam, dari dalam om perhatikan kalian g turun turun makanya om kesini, takutnya ada apa apa" sambil memandang Mika yang wajahnya memerah karna seperti tertangkap basah melakukan kesalahan
Di dalam rumah besar yang mewah itu, seorang perempuan paruh baya dengan mengenakan baju daster pendek yang bersih dan terlihat cantik sedang membawa nampan kemenuju arah ruang keluarga seolah dia sudah mengetahui ada tamu yang akan datang. Dayana di persilahkan duduk oleh ayah Mika, dan perempuan separuh baya itu adalah ibu mika yang juga duduk di samping ayah Mika
" saya Dayana Tante" Dayana memperkenalkan diri sambil menyalaminya
" Teman Mika?" tanya ibu mika, karena Mika tidak pernah membawa teman wanita kecuali Lucia pacarnya
" mmmm sebenarnya baru kenal Tante, bukan teman tapi kenalan" Dayana menjawab bingung menjelaskan hubungannya. dan Ibu Mika pun bingung dengan pernyataan Dayana. dan memandang Mika dengan pertanyaan
" Ma, pa besok kami akan menikah" Mika mulai tegang saat mengucapkannya
"apa " ayah dan ibu mika terkejut bersamaan
" iya ma, sebenarnya kami terpaksa menikah"
" apa maksud mu" ayah mika mulai tenang
" lalu bagai mana dengan Lucia?" Ibu mika menghawatirkan calon menantu yang disayanginya
" Ma, aku harus menikah dengan Dayana" pelan Mika mengatakannya
"apa yang terjadi? " ayah Mika memandang dalam pada Mika
" Pa, aku dan Dayana kecelakaan" Mika membalas tatapan ayahnya. " aku dan dia sudah..." Mika tak mampu menjelaskannya sementara Dayana hanya duduk di sampingnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. tetapi hatinya terus berdoa. " berteriak lah calon ibu mertua, Tolak aku, hayo lah ibu mertua"
" Dasar anak kurang ajar" ayah mika menampar pipi anak kesayangannya. Dayana tidak terkejut
" Mika apa kamu yakin, jangan jangan dia hanya menjebakmu" Ibu mika mulai memandang kearah Dayana sementara Dayana terus diam tanpa kata.
"hayo colon mertua berikan alasan lain, tolak aku"
" Ma, kami benar telah melakukannya, dan ini kesalahan Mika ma, kalau seandainya Mika tidak masuk ke kamarnya waktu itu, semuanya tidak akan terjadi" mika memandang kearah lantai seoalah menyesali nya
"mama tidak setuju, kamu tidak boleh menikah" ibu mika mulai menolak kehadiran Dayana
" Ma, kamu tidak boleh begitu" ayah Mika mulai memandang ibu Mika yang mulai marah
" sebenarnya saya tidak perlu dinikahi Bu, karna ini kecelakaan dan tidak di sengaja. dan saya juga belum tentu hamil. jadi kami tidak perlu di nikahkan. saya tidak apa apa" Dayana memberikan senyum tipis pada ibu Mika
Mika yang tidak percaya dengan apa yang diucapkan Dayana memandang nya dengan sangat marah, dia menggertakkan giginya menahan amarahnya
" Mika, Dayana sendiri juga tidak ingin menikah" Ibu mika seolah menemukan pencerahan
" Ma, bagai mana kau dia hamil? apa mama akan membiarkan cucu mama terlantar?" Mika mulai meyakinkan ibu nya
" aku sudah punya tunangan Bu" Dayana mulai memprovokasi ibu mika
" bagai mana kalau dia tidak hamil?" ibu mika seperti mendapatkan komplotan baru bersama Dayana
" Ma, jika dia tidak hamil, akan aku buat dia hamil!" Mika mulai meninggikan suaranya. dan yang mendengarkan perkataan mika seakan terkejut dengan apa yang dikatakan Mika seakan tidak bisa mempercainya, kalau anaknya akan berbicara seperti itu.
" tapi dia tidak ingin menikah" ayah mika memandang Dayana yang sedang berfikir mencari celah untuk menolak pernikahan ini
" iya, bagaimana kalau kita menikah setelah aku hamil?" Dayana seolah memberi jalan keluar kepada keluarga itu.
" betul, bagaimana kalau kalian menikah setelah dia hamil" ibu Mika benar benar telah menemukan komplotannya
" Ma, dia orang asing, setelah ini dia akan pulang ke negaranya. dan kita tidak akan menemukannya lagi. dan kita akan kehilangan anak ku. apa mama mau cucu ma terlantar dan suatu saat nanti mama merindukannya." Mika masih mencoba membuka mata mamanya
"aku tidak akan kabur" Dayana meyakinkan mereka
" bahkan kau saja sudah tidak ingin menikah apa lagi tidak kabur" Mika mulai memojokkannya sementara ayah dan ibu mika mulai menerima apa yang diucapkan mika
" walaupun kita menikah, aku akan tetap pulang kenegaraku dan kau tak akan bisa menemukanku" Dayana mulai mencoba rencananya
" aku akan melaporkan pernikahan kita ke pencatatan sipil di negaraku dan negaramu dan kau tidak bisa menikah tanpa bercerai dengan ku, dan jika kau kabur kau tidak akan bisa menikah selamanya. karna aku tidak akan menceraikan mu." Mika meresa menang atas Dayana
" itu betul" ayah Mika mulai mendukung anaknya
" tapi??" Dayana masih tetap dengan keengganannya menikah
" besok kalian akan menikah, aku akan urus semuanya. beristirahat calon mantu" ayah Mika mulai berdiri dan meninggalkan ruangan itu. sementara ibu mika masih tidak setuju dengan ide suaminya. dia menatap Dayana dengan sangat marah dan mengikuti suaminya
" usahamu gagal" ucap Mika pada Dayana sambil mengambil minuman yang disediakan ibunya saat dia datang tadi.
" kalian keluarga aneh, apa kau tidak melihat raut kecewa ayah dan ibumu?" Dayana mulai memprovokasi Mika
"Semua sudah terjadi dan itu kesalahan mu, kanapa tidak mengunci pintu. kau yang harus tanggung akibatnya" Mika menyeruput kembali minumannya
" apaaa? kesalahanku? jelas jelas tadi kau mengatakan itu kesalahanmu." Dayan tidak terima tuduhan Mika
" minum teh mu, dan mari tidur besok kita akan menikah" Mika mulai menggoda Dayana
" dimana kamarku? aku lelah" Dayana menatap rumah besar itu...