Gadis itu terkejut, kenapa ada laki - laki di kamarnya. dengan reflek langsung berdiri dan mengambil fas bunga dimeja dan melempar kearah lelaki itu sambil berkata " siapa kau?" . Mika yang terkejut dengan reaksi gadis itu langsung menghindari lemparan itu. kemudian gadis itu hendak mengambil telpon yang ada di atas meja tapi Mika mengangkat tangannya dan mengatan " sabar -sabar mbak" kemudian seorang pelayan hotel keluar dari kamar mandi dengan terburu - buru karena terkejut dengan suara ribut dari luar.
"mbak, apa yang terjadi?" Dayana yang tadi histeris memandang kearah pelayan hotel itu dan mulai tenang karna ternyata bukan hanya dia dan laki - laki itu saja yang di dalam kamar itu. " mbak tadi kami dapat telpon dari tuan ini, katanya ada tamu pingsan sebelah kamarnya. jadi kami datang membantu kesini trus panggil dokter dan ternyata mbak tidur"
Dayana yang mulai mencerna penjelasan pelayan hotel itu terdiam dan mengamati sekeliling nya kemudian mengingat apa yang terjadi " Oh maafkan saya, tadi malam alergi saya kambuh dan minum obat alergi jadi saya ketiduran dan lupa mengunci pintu" Dayana menjelaskan pada pengurus hotel. pengurus hotel kemudian pengurus hotel yang heran karna mika yang berkata menemukan gadis yang sedang pingsan itu bertanya lagi. " Tuan bilang mbak ini pingsan depan pintu kan " tanya nya kepada Mika. Mika yang terkejut dengan pertanyaan itu menjawab " "ya saya jumpa dia depan pintu " kemudian dia berfikir lagi " mmmmm apa mbak ini punya penyakit tidur sambil jalan mbak? " Dayana tersenyum sambil berkata " kadang - kadang" sambil mengangkat 2 jadi yang berarti Pis...
Mika yang terkejut dengan apa yang membantu untuk menyelamatkannya dari pertanyaan ganjal yang di tanyakan pelayan itu merasa lega, dan memandang dalam pada gadis itu. perasaan bersalahnya semakin besar, dan dalam hati iya berkata, " Gadis ini tidak tau apa apa, kami juga bukan di jebak. ini murni kecelakaan". Mika terus memandang kearah gadis itu dengan Rasa bersalahnya.
Pelayan hotel itu permisi kepada Mika dan Dayana, begitupun Mika. " oke mbak saya permisi juga, kalau ada apa apa ketuk aja kamar sebelah" sambil memandang kearah Dayana. " Ok tuan" jawab Dayana singkat. Mika kembali ke bilik sebelahnya dan memutuskan untuk mandi agar apa yang ada di kepalanya berkurang. dalam bak mandi dia terus kepikiran tentang Gadis itu, dia berfikir kalau dia berkata jujur maka itu akan menghancurkan kehidupannya dan karirnya, dan sebaliknya jika dia tidak jujur maka dia akan menghancurkan gadis itu apalagi jika gadis itu hamil siapa yang akan bertanggung jawab karna dia tidak mengetahui ayahnya. kemudian dia teringat sesuatu. siapa nama gadis itu sepertinya dia bukan orang melayu. dan Mika dengan cepat menyelesaikan mandinya dan bersiap untuk keluar kamar.
Dan pada waktu bersamaan Dayana yang di tinggal oleh Mika dan pelayan hotel mencoba mencari telpon genggamnya, setelah di temukan ternyata batrainya habis, kemudian telpon genggam itu di carger dan Dayana memutuskan untuk mandi. didalam kamar mandi yang berukuran 1x 2 meter itu dia melihat dirinya dalam cermin, tersenyum melihat dirinya yang urak urakan, " Oh Dayana ini lah wajah aslimu, jelek banget sambil mengelus mukanya. kemudian turun kebawah dan Dayana sedikit Heran dengan baju yang digunakannya. karna sebelum dia tidur dia tak menggunakan pakaian. siapa yang menggantinya. setelah 2 menit dia memutuskan tak usah dipikirkan karna terkadang dia suka tidur sambil jalan kalau terlalu lelah.
Selang 15 menit Dayana telah selesai mandi dan mulai mengecek henponnya sambil menikmati makan siangnya. ada beberapa telpon dan pesan singkat di henponnya. sambil menikmati makanan dan hembusan angin di teras kamar. terkadang dia tertawa dan terkadang dia tersenyum membaca atau membalas chatnya itu tanpa di sadarinya ada sepasang mata yang memperhatikanya dari teras sebelah, ya Mika memperhatikan tingkah gadis itu.
Telpon genggam itupun berdering, tertulis di sana "Rebeka" kemudian di angkat oleh Dayana
" Day uda bangun lu ya?" pelan Rebeka menyapa
" Uda re, uni lagi sarapan + makan siang" jawabnya tersenyum
" wah parah lu, anak gadis baru bangun jam segini" ledek Rebeka
" gw g sadar beb, trus mana ada insiden gw tidur sambil jalan lagi, sampai di panggilin dokter pulak. parah g sih gw.." Dayana menjelaskan pada sahabatnya itu
" wah parah banget lu" Rebeka g habis pikir kelakuan sahabatnya itu
" oh ya ngapain lu nelpon gw? kangen lu?" Dayana mengoda...
Mika yang masih memperhatikan Dayana dengan tatapan yang tak dapat di artikan, Rasa bersalahnya semakin mendalam mendengar Dayana menceritan apa yang terjadi pada sahabat nya itu.
" gw kangen ama lu, sorry ya kita baru ketemu td malem. kecuali Devan yang ngomong gitu baru klop" Rebeka masih meledek Dayana
" oke jadi ngapain lu nlpon gw?" Dayana mulai serius
" Gini, td no lu g aktif jadi bos nelpon gw, katanya lu ketemu dia sore aja nanti skitar jam 4 gtu di kafe " Rasa kopi" g jauh dari hotel katanya. trus pesawat lu nanti malam jam 10 malam ya. Ntar nyampek Jakarta langsung di jemput supir bos Arya. Oke?" Rebeka menjelaskan pada Dayana
" Ok, berarti besok gw bisa tidur sampek siang lagi yah di kasurku tersayang, kasurku malang" Dayana seolah mendrama tisir suasana.
" eh besok kami ke Bandung, lu g ikut emangnya, kan kita libur 3 hari tu." Rebeka seoalah menggagalkan mimpi indah Dayana
" berangkat jam berapa? gw ikut ya" seolah Dayana memohon pada Rebeka
" oke, berarti lu g bisa tidur sampek siang lagi ya"
" g papa deh, demi jalan-jalan" jawab Dayana kesal
" ya udah gw tutup dulu telponnya, mandi gih sana, satu jam lagi lukan mau ketemu bos." perintah Rebeka
" udah ya, gw tinggal dandan sedikit dan tara, jalan ke Kafe" Dayana penuh semangat
" terserah lu deh, udah ya jangan sampai telat, gw matiin du soalnya ada kerjaan ni". Rebeka menutup telponnya...
Mika masih memperhatika Dayana, tapi Dayana masih tak merasakan kehadiran Mika.
Satu jam berlalu...
Dayana turun dari lifh, perlahan berjalan menuju meja resepsionis dengan membawa kopernya untuk Cek out. Kemudian Dayana bertanya pada Resepsionis itu tentang kendaraan apa yang bisa digunakan ke kafe " Rasa Kopi" tempat janjian dengan bos nya. Mika yang dari td duduk di kursi tamu mendekat dan hendak cek out juaga.
"kamu uda mau pulang ya?" tanya Mika pada Dayana
" iya mas, tapi nanti malam baru naik pesawat" Dayana menjawab ramah
" trus ini mau kemana bawa - bawa koper?" Mika sengaja memancing Dayana karena ingin mengikutinya
" ada janji dengan bos di dekat sini, jadi mau cari Taksi" Dayana sambil sibuk membuka aplikasi penghantran online.
"kalau kayak gitu saya bisa antar kamu, kamu mau kemana? kalau mau ke bandara sekali pun bisa saya antarkan". Resepsionis itu terkejut dengan perkataan Mika dan mencuri curi dengar percakapan mereka. Maklum Mika aktor terkenal disana.
" oh g usah mas, saya bisa sendiri, nanti ngerepotin" Dayana menolak halus tawaran Mika
" kamu... disini g semua orang baik, apa lagi kamu sendirian"
Dayana mulai ragu dengan apa yang dikatakan Mika dan dia mundur satu langka seperti orang yang takut pada Mika dan tanpa sadar mengeluarkan kata kata " trus kamu Baik?"
Mika tersenyum dan tertawa seoalah olah pertanyaan itu lucu begitu juga dengan resepsionis yang mendengarnya.
" kamu g kenal saya? semua orang negara B kenal saye lah. kalau kamu hilang orang bisa nyari saya.
" emangnya kamu siapa? artis?" Dayana menjawab ketus
" tu ...tu ... coba liat poster itu, mirip saya g? kamu lebih selamat kalau saya yang ngantar ketimbang supir online itu. soalnya saya g susah di cari tinggal cari di google alamat saya langsung keluar"
Dayana yang heran memandang kearah Mika dari atas sampai bawah, seakan baru menyadari betapa ganteng dan menawannya laki laki itu. dan mulai berfikir lebih baik menerima tawarannya.
"Oke Makasih mau mengantar saya, mbak nanti kalau saya ilang laporin kepolisi ya kalau dia yang nyulik" sbil tersenyum
" mbak ini becanda aja " Resepsionis itu tertawa pada Dayana
Dayana yang menyetujui tawaran Mika dia ajak Mika keluar dari hotel menuju Mobilnya yang sudah parkir di depan hotel...