Fu Shaoxiu yang mendengar perkataan Nan Yao, akhirnya kembali memeluk wanita tersebut.
Dengan menaruh dagunya di atas kepala Nan Yao, mata coklatnya melihat ke arah perempuan kurus yang berjalan keluar dari lobi rumah sakit.
Sepertinya Nan Zhi sedang menangis.
Fu Shaoxiu menggertakkan gigi bawahnya, ada sedikit rasa sakit di hatinya. Gadis yang dulu sangat dijaganya, kenapa sekarang begitu murahan?
Awalnya perempuan yang seharusnya melahirkan anaknya adalah Nan Zhi.
Jika teringat kejadian empat tahun yang lalu, Fu Shaoxiu tetap merasa sangat benci pada perempuan itu.
Tapi jika tidak ada cinta, dari mana datangnya benci?
Terutama ketika melihat Nan Zhi sendiri seperti itu, dalam hatinya muncul keinginan untuk mengejarnya.
Fu Shaoxiu memalingkan muka dari sosok yang kurus itu, dan mengeratkan pelukannya pada Nan Yao.
Hal itu membuat Nan Yao merasa sakit, dan berusaha untuk menarik napas, kemudian mengangkat kepalanya, "Kak Shaoxiu, ayo kita melakukan pemeriksaan!"
Fu Shaoxiu menatap perut Nan Yao, tiba-tiba rasa bersalah yang muncul di hatinya.
Nan Yao adalah yang terbaik untuknya, perempuan yang benar-benar setia.
Jadi Fu Shaoxiu tidak boleh mengecewakannya.
Sementara itu, Nan Zhi tampak berlari keluar dari lobi rumah sakit, kemudian menoleh melihat ke arah sosok pasangan yang romantis itu pergi.
Meskipun Nan Yao lembut dan perhatian, tapi ia mudah cemburu. Jika Fu Shaoxiu memiliki rasa tidak suka pada Nan Yao, mungkin kehidupan mereka berdua tidak akan berjalan baik.
Dari awal, Nan Zhi sudah curiga terhadap Nan Weiye, Ding Shuman, Nan Yao dan Fu Shaoxiu.
Setelah ia ke luar negeri, pernah sekali ibunya mengalami kritis, kemudian Nan Zhi mencari Nan Weiye untuk meminjam uang. Awalnya Nan Weiye bersedia, tapi saat Nan Zhi menghubunginya lagi, Nan Weiye justru mematikan handphonenya.
Nan Weiye telah menggunakan uang kakek dan ibu Nan Zhi, tapi tidak mau menolong ibunya saat sedang dalam kondisi kritis. Hal itu membuat Nan Zhi tidak akan memaafkannya untuk selamanya.
...
Xiaokai sedang keluar untuk jalan-jalan dan berjemur, dan tidak berharap bertemu dengan Nan Zhi, apalagi melihat ibunya diganggu oleh Nan Yao.
Xiaokai berpikir bahwa Nan Zhi telah menangis, dan itu membuatnya mengerutkan dahi, ia merasa tidak terima.
Sekarang Xiaokai masih kecil, baru tiga tahun, dan juga sedang sakit, jadi tidak bisa selalu disamping Zhi Zhi cantik untuk melindunginya.
Akan sangat baik jika ibunya bisa menemukan sandaran yang kuat sebelum selama ia sakit.
Ia harus mencari lelaki yang lebih tampan dan tinggi dibandingkan dengan lelaki yang telah mengganggu ibunya.
Bibi Zhou mengajak Xiaokai berjalan-jalan sebentar di taman, Xiaokai kecil tampak sedang memikirkan sesuatu, kemudian Bibi Zhou bertanya, "Tuan muda Xiaokai, apa kamu merindukan Mamimu?"
Dibandingkan dengan anak-anak yang seusia dengannya, Xiaokai memiliki tinggi badan yang jauh lebih tinggi, dan cara berpikirnya juga lebih dewasa.
Ketika Xiaokai sedang berpikir atau sedang tidak senang, wajah kecilnya yang lembut akan tampak serius dan dingin, terkadang Bibi Zhou yang melihatnya juga merasa sedikit takut.
Mungkin ini adalah sifat bawaan anak itu.
Xiaokai menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu mengerutkan keningnya kemudian bertanya kepada Bibi Zhou, "Nenek Zhou, apa kamu tahu siapa yang paling tampan dan tinggi di Ningcheng?"
"....." Bibi Zhou terdiam mendengarnya.
Xiaokai memiringkan kepalanya dan berpikir, kemudian dengan sedikit narsis berkata, "Mencari seseorang yang lebih tampan dariku memang benar-benar sulit!"
Bibi Zhou kemudian berkata, "Tuan muda Xiaokai, sebenarnya kenapa kamu mencari seseorang yang tinggi dan tampan?"
Tentu saja Xiaokai tidak bisa memberitahu Bibi Zhou kalau dirinya ingin membantu Zhi Zhi cantik mencari seorang pasangan!
Karena sebenarnya ia tidak bisa melihat seorang lelaki asing berada di samping Zhi Zhi cantik.
Tapi sekarang dirinya juga tidak bisa menjaga ibunya dengan baik, dan hanya bisa menahan rasa sakit.
Kemudian Xiaokai memutar matanya, dan tiba-tiba dirinya melihat seorang paman keren yang sedang berbicara dengan seorang dokter di bawah sebuah pohon.
Tidak salah lagi, itu adalah paman keren yang ia lihat di pintu hotel waktu itu.
Hari ini lelaki tersebut mengenakan sebuah baju berwarna hitam dengan kerah V, memperlihatkan tulang selangka dan dadanya, dan ia juga memakai celana dengan warna yang sama, semuanya hitam, sangat tampan hingga membuat orang lain merasa iri.