"Tuan muda Mu, obat harus diminum tepat waktu. Hasil pemeriksaan terakhir terlihat sudah membaik, tapi bagaimana bisa tiba-tiba tidak bisa terkendali lagi? Apakah Tuan akhir-akhir ini tidak minum obat dengan baik?"
Mu Sihan memandang dokter tua yang sedang berjalan keluar dari tempat prakteknya menuju taman, ia mengerutkan keningnya dengan tidak sabar, dan kedua tangannya diletakkan di saku celananya, kemudian dengan ekspresi dingin berkata, "Apa Dokter sudah selesai berbicara?"
"Tuan muda Mu, jika Tuan tidak mau mendengarkan, maka aku harus menghubungi Nyonya." Dokter itu berkata lalu menghela nafas.
Wajah tampan Mu Sihan menegang, kemudian menatap dokter di hadapannya dengan matanya yang tampak gelap. Lalu dengan nada yang dingin ia berkata, "Apa Dokter berani melakukannya?"
Dokter tua itu dibuat kesal oleh Mu Sihan, kemudian ia akhirnya memalingkan mukanya dan berdehem, "Nyonya tua secara khusus pernah menyampaikan bahwa, jika Tuan tidak mau mendengarkanku, aku bisa menghubunginya."
Mu Sihan mendengus dingin, lalu bicara sambil menekankan kata demi kata, emosinya sudah di ambang batas, "Orang tua, coba saja jika kamu berani menghubungi?"
Belum sempat dokter tua itu mengatakan sesuatu, tiba-tiba sebuah suara lembut yang terdengar, "Ternyata Paman tampan takut minum obat ya? Sayang sekali, tidak seberani Kak Kai!"
Mu Sihan membalikkan mukanya, tak jauh darinya ada seseorang yang memakai baju rumah sakit dan topi, seorang anak kecil dengan wajah yang tampan. Mu Sihan mengerutkan keningnya, kemudian dengan dingin berkata, "Anak kecil, apa kamu tahu sedang berbicara dengan siapa?"
Kedua tangan Xiaokai dimasukkan ke saku baju rumah sakit yang dikenakannya, ia sama sekali tak takut pada Mu Sihan. Xiaokai memiliki mulut kecil berwarna pink, dan dengan serius berkata, "Aku tidak akan takut dengan Paman yang bahkan tidak berani minum obat."
Mu Sihan mengernyitkan dahinya, kemudian mengatupkan bibirnya, ia tampak ingin tertawa tapi tidak bisa, "Siapa bilang aku tidak berani minum obat?"
Dokter itu mendengar apa yang dikatakan Mu Sihan, dan langsung menyerahkan obat yang ada di tangannya kepada Mu Sihan, "Tuan muda Mu harus minum obat tepat waktu."
Mu Sihan menatap dokter tua itu dengan tatapan dingin, kemudian dokter tua itu tertawa, dan segera berbalik pergi setelah mengacungkan jempol kepada Xiaokai.
Xiaokai melihat Mu Sihan yang sedang menatap obat di tangannya dengan jijik. Xiaokai kemudian duduk di atas pinggiran taman bunga, dan sesekali mengayunkan kedua kakinya, "Paman tampan, sebenarnya tidak berani minum obat bukanlah hal yang memalukan. Ada seorang dewi cantik yang sangat pandai membuat makanan manis, dan selalu membuatkan makanan enak untukku setiap aku selesai minum obat."
Segaris cahaya keemasan matahari tampak menyinari wajah kecil Xiaokai yang putih, melihat fitur wajahnya, entah kenapa Mu Sihan merasa begitu familiar.
Tapi Mu Sihan yang selama ini tidak menyukai anak kecil, tidak ingin berbicara terlalu banyak dengan Xiaokai, dan bersiap untuk pergi. Tapi Xiaokai mulai berbicara lagi, "Meskipun Paman tidak lebih tampan dariku, tapi Paman lebih tinggi dariku. Untuk sementara, harusnya Paman bisa menjaga dewi cantikku."
Xiaokai lalu melompat dari tempat duduknya, kemudian mengambil handphone anak yang tergantung di lehernya, tangan kecilnya segera menekan handphone tersebut.
"Baiklah, aku akan membiarkanmu melihat dewi cantikku."
Mu Sihan merasa ini sangat lucu.
Dari mana datangnya anak kecil ini?
Pasti dewi cantiknya seusia dengannya, anak perempuan yang usianya kurang lebih tiga tahun, apa bagusnya?
Mu Sihan memasukkan salah satu tangannya ke saku celananya, dan memandang Xiaokai yang posisinya lebih rendah darinya dengan ekspresi merendahkan, kemudian ia berkata, "Nak, urus saja dewi cantikmu itu sendiri!"
Xiaokai menggertakkan gigi bawahnya, paman tampan ini sedikit sulit diatasi!
Xiaokai dilahirkan dengan fitur wajah yang halus, tak peduli di luar negeri atau pun setelah di dalam negeri, siapapun yang melihatnya akan memujinya imut dan tampan, tapi hanya lelaki di depannya ini yang merendahkannya.
Baiklah, tidak apa kalau sekarang paman tersebut tidak menyukainya, tapi ia percaya kalau paman itu akan menyukainya setelah melihat foto Zhi Zhi.
Karena saat di luar negeri, banyak sekali paman tampan yang ingin mendapatkan Zhi Zhi cantik.