Chereads / Angan-Angan Tertinggi / Chapter 36 - Selamat, Karena Telah Berhasil Menarik Perhatian Tuan Muda

Chapter 36 - Selamat, Karena Telah Berhasil Menarik Perhatian Tuan Muda

Mu Sihan menatap Nan Zhi, dan membuat wanita itu seperti dalam bahaya, wajahnya yang tampan dan dingin menampakkan senyum samar.

Mungkin di dalam matanya, Nan Zhi hanyalah mangsa yang sudah tak bisa melarikan diri.

Hal itu membuat Nan Zhi mengutuk dalam hati.

Dalam dua hari ini dirinya merasa cukup sial.

Pada hari dimana Nan Zhi wawancara waktu itu, secara tak sengaja ia telah menumpang di mobil pria tersebut. Awalnya dirinya berpikir bahwa lelaki itu adalah lelaki yang tidak begitu suka dekat dengan perempuan.

Tapi ternyata lelaki itu adalah seorang iblis yang sempurna.

Iblis maniak yang mencekik Nan Zhi hingga hampir mati.

Nan Zhi tahu jika ia sampai membuat lelaki itu marah, maka pihak yang rugi hanyalah dirinya sendiri.

Nan Zhi berhenti memberontak dan memaksakan diri untuk menatap mata Mu Sihan yang gelap dan suram. Kemudian dengan nada suara yang lembut berkata padanya, "Bibi Qin adalah pekerja harian Nenekmu, hari ini Bibi Qin terjatuh, sehingga tidak bisa datang ke sini, jadi aku datang ke sini untuk membantunya. Sebelum aku datang ke sini, aku sama sekali tidak tahu kalau kamu adalah Tuan Muda di rumah ini."

Kemudian Mu Sihan memegang kepala Nan Zhi dengan satu tangannya, jarak antara mereka berdua sangat dekat, hingga ia dapat mencium aroma wangi dari tubuh Nan Zhi. Lalu ia mendekatkan kepalanya di dekat telinga Nan Zhi, dan dengan suara malas bertanya, "Jika tahu aku adalah Tuan Muda di rumah ini, apakah kamu tidak akan datang?"

Bisa dibilang perempuan ini cukup pintar, Mu Sihan baru pertama kali ini bertemu dengan perempuan yang begitu pandai bermain tarik ulur.

Bahkan menyuruh adiknya untuk mencarinya, dan berpura-pura di hadapannya!

Pada saat Mu Sihan berbicara, nafasnya yang panas berhembus di telinga Nan Zhi, membuatnya berusaha menghindar dari bibir seksi Mu Sihan yang merah, "Iya, peringatanmu kemarin, aku mengingatnya dalam hati."

Lelaki itu seakan mendengar sebuah lelucon, kemudian ia mengangkat dagu Nan Zhi, kemudian dengan sinis berkata,"Sekali dua kali kamu bisa berkata sembarangan, tapi tiga empat kali pasti ada motif tersembunyi!"

Kemudian Mu Sihan mencubit dagu Nan Zhi, dan senyuman yang tadi tampak di mata lelaki itu menghilang, dan kini tatapannya berubah menjadi dingin serta terlihat menakutkan, "Katakan, apa tujuanmu?"

Ketika lelaki itu sedang menyudutkannya, Nan Zhi berusaha untuk mengatur nafasnya.

Orang ini tidak hanya maniak, tapi juga sangat sombong.

Dia berpikir bahwa dirinya tampan dan tak ada tandingannya, sehingga semua perempuan memperebutkannya!

Nan Zhi mencoba untuk tetap tenang dan berkata, "Kamu benar-benar menganggap bahwa dirimu begitu berharga!"

Ekspresi wajah lelaki itu langsung berubah setelah mendengarnya.

"Apa maksudmu?" Balas Mu Sihan, wajahnya yang menegang menunjukkan emosinya yang naik.

Bahkan tanpa mengangkat kepalanya, Nan Zhi bisa merasakan tatapan mata yang tajam dan dingin.

Sungguh menakutkan.

Tapi Nan Zhi harus mengatakan sesuatu dengan jelas, jangan sampai lelaki di hadapannya berpikir bahwa ia merencanakan sesuatu yang tidak baik terhadapnya.

"Artinya adalah aku tidak tertarik padamu."

Begitu kalimat itu terucap, udara di sekitar terasa lebih dingin.

Sekali lagi Nan Zhi merasakan bahaya, ia lalu mengangkat kedua tangannya, kemudian mulai memberontak dengan kuat.

Hal itu semakin membuat Mu Sihan marah.

Wajahnya terlihat tegang, kemudian ia memegang tangan Nan Zhi yang memberontak, lalu ia menekan tangan Nan Zhi di atas kepala wanita itu sendiri.

Wajah tampan yang yang tampak menakutkan itu mendekati wajah Nan Zhi, sambil tersenyum misterius, bibirnya hampir menyentuh Nan Zhi, membuat bulu kuduk wanita itu berdiri. Wajah Nan Zhi terlihat kaku, kemudian setelah menenangkan hati, dengan dingin dan tegas ia berkata, "Jika hari ini aku datang ke rumah Nenekmu untuk memasak telah membuatmu salah paham, aku berjanji tidak akan muncul dihadapanmu lagi."

Ucapan tersebut semakin membuat ekspresi lelaki di hadapannya menjadi suram.

"Trikmu cukup bagus, selamat, kamu telah berhasil menarik perhatian Tuan muda ini."

Sombong, tidak tahu malu, gila, maniak, siapa yang mau menarik perhatianmu?

Hei, sebenarnya mata mana yang kamu pakai untuk melihat?!

Nan Zhi tidak ingin menjawab ucapan lelaki barusan, ia hanya menggertakkan giginya, lalu memberontak dalam diam.

Namun tiba-tiba Nan Zhi menyadari ada yang tidak beres, ternyata lelaki itu memang bereaksi terhadapnya.

...