Di vila yang berada di tepi laut, terdengar sebuah suara panik yang berasal dari seorang wanita, Yang Yuxi. Namun, suara itu segera dibungkam oleh bibir hangat seorang pria. "Kamu mau apa? Jangan mendekat, huhu…"
Lengan yang mencengkeram kuat dan ciuman yang memaksa dari seorang pria membuat Yang Yuxi merasa pusing. Dia memberontak sekuat tenaga, namun tetap tidak dapat melepaskan ciuman itu. Dia akhirnya menggigit bibir pria itu karena panik. Dia langsung mendorongnya menjauh saat pria itu lengah karena kesakitan. Dia melompat beberapa langkah untuk menjauh dan menatap pria di depannya dengan amarah dan napas yang terengah-engah. Tatapan Yang Yuxi juga penuh rasa malu serta emosi.
Yang Yuxi tak habis pikir, pria di depannya ini begitu kasar. Bahkan dia menciumnya dengan paksa. Kulit pria itu putih mulus, penampilannya bak karakter yang keluar dari cerita dongeng, namun sangat disayangkan, perilakunya malah sangat tercela dan tak tahu malu. Yang Yuxi berpikir dalam diam dan memandang pria di depannya dengan waspada. Pria itu kelihatannya berusia sekitar 25 atau 26 tahun, perawakannya tinggi besar dan memiliki wajah yang ramping. Selain itu, tubuh pria itu penuh dengan aura dingin dan berbahaya, terutama matanya yang hitam sepekat gelapnya malam. Tatapannya seolah memberikan ancaman yang kuat.
Pria itu menyeka sudut bibirnya yang digigit oleh Yang Yuxi. Tatapan matanya yang berubah menjadi lebih dingin beralih ke Yang Yuxi, "Gadis seperti kamu nyalinya besar juga ya. Berani-beraninya kamu menggigitku."
Hanya dengan tatapan mata pria itu saja, Yang Yuxi sudah bisa merasakan seluruh tubuhnya tiba-tiba membeku. Dia langsung memalingkan muka dengan panik, seolah-olah dikejar oleh seorang pemburu. Tetapi, dia dengan berani menatap pria itu lagi. Kenapa aku harus takut pada pria yang menciumku dengan paksa seperti seorang bajingan? batinnya.
"Kamu duluan yang bertindak kasar, makanya aku menggigitmu..." Belum sempat Yang Yuxi menyelesaikan kalimatnya, dia melihat pria itu mendekat. Yang Yuxi pun kabur dengan tergesa-gesa, "Kamu jangan mendekat, pergilah! Aku kesini untuk kunjungan rumah, tolong jaga sopan santunmu…"
"Aktingmu bagus sekali ya?" Sudut bibir pria itu melengkung mengejek Yang Yuxi. Dia menatapnya dengan pandangan mencemooh, namun di saat yang sama ketertarikannya semakin bertambah. Terlepas dari penampilan maupun cara bicara Yang Yuxi, keanggunannya tetap dapat terlihat. Gadis itu merupakan tipe guru yang pria ini suka. Sayangnya, gadis seperti itu juga merupakan tipe yang akan menjual tubuhnya demi ketenaran.
"Apa yang kamu lakukan? Cepat lepaskan aku!" Pria itu mengulurkan tangannya lagi dan memeluk Yang Yuxi dengan erat. Dia menekan sudut bibir gadis itu dengan satu tangan dan kembali menyatukan bibir mereka.
"Lepaskan aku, kamu ini…" Yang Yuxi benar-benar panik, dia berjuang mati-matian untuk bisa lepas. Namun, lagi-lagi bibirnya bersatu dengan milik pria itu. Ciuman pria itu panas, liar dan agresif, persis seperti karakternya yang kuat dan mendominasi sehingga membuatnya sedikit tersentuh. Tetapi dia lebih merasa malu.
Yang Yuxi menggigit bibir pria itu untuk kedua kalinya, bau darah samar-samar terasa di mulutnya. Tatapannya pun menjadi sinis, "Tuan, tolong jaga sopan santunmu. Aku datang ke sini untuk kunjungan rumah. Aku bukan wanita gampangan."
Bibirnya digigit hingga terluka, tentu membuat kilatan kemarahan pada tatapan pria itu sangat terlihat. Dia mengulurkan tangan pada bibir bawahnya, tampak warna merah terang muncul di atasnya. Matanya pun menyipit karena marah.
"Itu hanya bagian dari sandiwara kan. Kalau memang benar, kamu jadi tidak imut sama sekali malah terkesan angkuh." Pria itu berbicara dengan dingin. Dia tampak seperti binatang buas yang matanya menjadi merah karena marah.
"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan. Aku hanya kesini untuk melakukan kunjungan rumah." ucap Yang Yuxi dengan panik. Dia berbalik mencoba untuk melarikan diri. Dia ingin pergi dari tempat itu sesegera mungkin, meninggalkan pria berbahaya yang seperti iblis ini.
Tetapi baru saja dua langkah, Yang Yuxi kembali tertangkap oleh pria itu, "Lepaskan aku, lepaskan aku... kalau tidak, aku akan lapor polisi." Yang Yuxi berteriak dalam panik dan mengancamnya.
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.