Chereads / Pesona Pelayan Kesayangan / Chapter 4 - Barang yang Sangat Berharga (1)

Chapter 4 - Barang yang Sangat Berharga (1)

"Kenapa sekarang kamu berhenti, padahal aku sedang sangat bersemangat." Pria itu tersenyum jahat dan tidak melepaskan Yang Yuxi. 

"Bajingan ini….dia sudah kecanduan." Yang Yuxi mengumpat dalam hatinya. Ingin rasanya menggigit bajingan itu sampai mati, tetapi dia juga tahu bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat. Jadi, dia harus menahan rasa muak dan dengan anggunnya berkata, "Bisakah kamu melepaskanku dulu?"

"Kamu benar-benar kuat." Setelah tangannya bebas, Yang Yuxi tidak buru-buru bergerak. Dia menggodanya dengan menggambar sebuah lingkaran di dada pria itu dengan satu jari. "Benar-benar bagaikan siluman." Godaan Yang Yuxi rupanya membuat pria itu semakin bergairah, seperti ada api yang menyala di matanya.

Melihat ada kesempatan, Yang Yuxi memejamkan mata dan menendang alat kelamin pria itu dengan lututnya. Pria yang sudah terjebak dalam godaan Yang Yuxi tersebut tentu tidak menyangka hal itu akan terjadi. Pria itu merasa aliran darahnya berhenti dan seluruh bulunya merinding. Keringat pun keluar di sekujur tubuhnya serta wajahnya berubah menjadi sangat suram. 

Namun meskipun dia lengah, pria itu tetap gesit. Bahkan di saat seperti itu, naluri tubuhnya masih ada. Mulutnya mengeluarkan sumpah serapah dan menghela napas dengan berat. Sementara itu, Yang Yuxi mengangkat pinggang dan perutnya, tubuh gadis itu berguling ke samping untuk melarikan diri. Pada saat yang bersamaan, tangan kanan pria itu menangkap pergelangan tangan Yang Yuxi dan dengan cepat cepat melemparkannya ke bawah.

Bruukk!

Tubuh Yang Yuxi terlempar ke tepi ranjang dan berguling jatuh ke bawah. Meskipun lantainya tertutup oleh karpet tebal, kekuatan pria itu masih membuat tubuh Yang Yuxi kesakitan. Pria itu menarik nafas dalam-dalam. Meskipun respon tubuhnya tepat waktu dan dapat menyelamatkan bagian depan alat kelaminnya, namun pangkal pahanya terkena tendangan Yang Yuxi.

Hah!

Mata pria itu begitu dingin, dia berbalik ke arah Yang Yuxi dengan tajam. Gadis sialan ini benar-benar membuatnya marah. Berani-beraninya gadis itu memainkan trik semacam ini. Kalau bukan karena kelincahannya, dia pasti sudah kehilangan masa depannya. Memikirkan rasa sakit sebelumnya, dia jadi ragu-ragu dan merinding.

Yang Yuxi memandang pria itu. Dia tidak menyangka bahwa pria itu bisa menghindar dari tendangan lututnya. Terlepas dari rasa sakit yang dia rasakan saat ini, hanya ada satu pikiran di benak gadis itu, yaitu melarikan diri, kabur sejauh-jauhnya. Jika dia sampai tertangkap oleh pria itu, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya.

"Kamu masih berani kabur juga ya?" Pria itu bangkit berdiri, mengejar Yang Yuxi dengan langkah besar.

Yang Yuxi melarikan diri dengan panik. Saking paniknya, dia malah kabur ke arah yang salah. Dia pun membuka sebuah pintu ruangan tersembunyi dan bergegas masuk. Gadis itu melirik dengan cepat dan menyadari bahwa ruangan itu adalah sebuah ruang kerja. Belum sempat Yang Yuxi memeriksa ruangan itu lagi, ternyata pria tersebut sudah berhasil mengejarnya.

"Pergi! Jangan mendekat kamu!" Yang Yuxi terkejut yang meraih vas bunga dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Jika pria itu semakin mendekat, dia akan segera melemparkannya.

"Vas ini kan....." Yang Yuxi melirik vas itu sedikit. Dia merasa bahwa vas itu terlihat tak asing. Rupanya vas itu adalah vas bunga Qinghua dari peninggalan dinasti Ming yang dilelang di Jianbao beberapa hari yang lalu, harganya 8,8 juta Yuan.

"Kamu jangan mendekat! Vas bunga Qinghua ini bernilai jutaan Yuan, kalau kamu berani mendekat, aku akan langsung menghancurkannya." ancam Yang Yuxi. 

Melihat pria itu tersenyum sinis sambil mendekat, dia pun mundur beberapa langkah. Dia tiba-tiba teringat akan kelincahan pria itu, kalaupun gadis itu melemparkan vas bunga, bisa saja langsung ditangkap. Dia pun segera meraih asbak, lalu mengarahkannya ke vas bunga Qinghua yang berada di tangannya dan berkata, "Aku benar-benar akan menghancurkannya. Jangan sampai aku benar-benar melakukannya."