"Dewi cantikku benar-benar memiliki kecantikan yang luar biasa. Paman akan rugi jika tidak mau melihatnya." Xiaokai berkata seraya mengangkat handphone anak-anaknya.
Dengan kurang minat Mu Sihan berkata, "Berapa umur dewi cantikmu?"
"22 tahun, tinggi 168, detail ukurannya, emm, sementara aku tidak tahu, tapi yang jelas bentuk tubuhnya sangat bagus, kulitnya sangat putih dan indah."
Mu Sihan kemudian mendengus dalam hati.
Sekarang, perempuan yang ingin mendapatkannya benar-benar menggunakan berbagai macam cara.
Ia tak menyangka mereka sampai menyuruh anak kecil seperti ini.
"Pergi pulang dan beritahu dewi cantikmu, aku tidak tertarik dengan perempuan yang licik." Ujar Mu Sihan, kemudian berbalik dan pergi.
Baru berjalan beberapa langkah, sosok tubuh kecil berlari ke hadapannya, dan menghadang jalannya.
Tingkat kesabaran Mu Sihan mulai habis, dan ia sudah sangat baik kepada anak kecil ini. Ia kemudian mengangkat alisnya, dan dengan sorot mata yang tampak gelap ia berkata, "Nak, minggir."
Jika itu orang lain, pasti dari awal sudah dibuat terkejut oleh aura kuat Mu Sihan yang sangat mengerikan. Tetapi anak lelaki kecil yang ada di depannya ternyata tidak panik sedikitpun, dan malah membalas tatapan mata Mu Sihan.
Anak kecil keras kepala dan tak punya rasa takut ini, cukup mirip dengan perempuan yang kemarin.
Ketika mengingat perempuan itu, Mu Sihan secara tak sadar melirik anak kecil tersebut.
Entah kenapa anak kecil ini sedikit mirip dengan perempuan itu?
Mu Sihan sedikit membungkuk, kemudian dengan matanya yang gelap dan dalam, ia memandang ke arah handphone yang ada di tangan anak kecil itu.
Foto yang dibuka oleh Xiaokai adalah foto yang dikopi secara diam-diam dari handphone Nan Zhi, itu adalah foto pribadi Nan Zhi.
Dalam foto itu Nan Zhi mengenakan bikini model terbaru, yang ditutupi oleh kemeja putih, dan terlihat sedang berjalan dari laut ke pantai. Rambut dan tubuhnya tampak basah oleh air laut, dan tidak ada riasan di wajahnya, ia tampak tersenyum, wajah tirusnya tampak cantik, alisnya terlihat indah, serta kemeja putih itu terlihat melekat erat di tubuhnya, menunjukkan postur tubuhnya yang sangat bagus dan sempurna. Di bawah kemeja putih itu tampak kaki jenjangnya yang tak mengenakan alas kaki, benar-benar pemandangan yang sangat menarik.
Mu Sihan melihatnya sepintas, awalnya ia berpikir bahwa anak kecil ini mengunduh foto dewasa dari suatu majalah.
Tapi setelah melihat lebih dekat, ia baru menyadari kalau foto tersebut sedikit familiar.
"Apa hubunganmu dengannya?"
Xiaokai melihat Mu Sihan dengan ekspresi seperti orang bodoh, alis kecilnya sedikit terangkat, "Bukankah aku sudah bilang, perempuan ini adalah dewi cantikku."
"Mami atau kakak?" Mu Sihan langsung bertanya.
Xiaokai mengedipkan matanya yang besar, dan berpikir dengan cepat. Jika bilang itu adalah maminya, apa ada kemungkinan kalau lelaki itu tidak suka karena maminya hamil sebelum menikah?
Untuk berjaga-jaga, Xiaokai pun menjawab, "Tentu saja Kakakku!"
"Bagaimana dengan orang tuamu?"
"Sejak lahir aku tidak pernah melihat Ayahku, mungkin pergi minum teh dengan raja Yama! Tapi aku juga tidak begitu memikirkannya, bagiku ada Zhi Zhi cantik itu sudah cukup."
Mu Sihan menyipitkan matanya kemudian berkata, "Siapa itu Zhi Zhi cantik?"
"Eh, kenapa kamu begitu bodoh, tentu saja Zhi Zhi cantik itu adalah… Kakakku."
Mu Sihan mengangkat tangan besarnya, kemudian langsung meraih kerah baju Xiaokai dan mengangkatnya, "Nak, nyalimu benar-benar besar, coba saja jika berani berbicara lagi denganku menggunakan kata-kata tidak sopan seperti itu?"
Xiaokai kemudian berkata, "Suami yang buruk adalah yang menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Aku jadi sedikit ragu untuk mengenalkan Zhi Zhi cantikku padamu?"
Mu Sihan melihat ada kebingungan di kedua mata gelap dan dalam anak kecil di hadapannya, kemudian ia menurunkan anak kecil itu dengan wajah dingin. Lalu dengan nada yang keras dan dingin ia berkata, "Beri aku kontaknya."
Kemarin malam ia baru memperingatkannya, tapi hari ini wanita itu sudah menyuruh adiknya untuk mencarinya.
Apakah perempuan memang suka bermain tarik ulur?
Xiaokai tidak bisa menebak apa yang dipikirkan oleh Mu Sihan, tapi tidak tahu kenapa, saat pertama kali melihatnya di bandara, Xiaokai merasa lelaki ini berbeda dengan paman yang lain.
"Kamu tambahkan pertemanan dengan Zhi Zhi cantik di WeChat! Setelah kamu tambahkan pertemanan, aku akan segera memintanya agar menambahkanmu sebagai teman biasa. Paman akan rugi jika tidak mau melihatnya." Xiaokai berkata seraya mengangkat handphone anak-anaknya.
Dengan kurang minat Mu Sihan berkata, "Berapa umur dewi cantikmu?"
"22 tahun, tinggi 168, detail ukurannya, emm, sementara aku tidak tahu, tapi yang jelas bentuk tubuhnya sangat bagus, kulitnya sangat putih dan indah."
Mu Sihan kemudian mendengus dalam hati.
Sekarang, perempuan yang ingin mendapatkannya benar-benar menggunakan berbagai macam cara.
Ia tak menyangka mereka sampai menyuruh anak kecil seperti ini.
"Pergi pulang dan beritahu dewi cantikmu, aku tidak tertarik dengan perempuan yang licik." Ujar Mu Sihan, kemudian berbalik dan pergi.
Baru berjalan beberapa langkah, sosok tubuh kecil berlari ke hadapannya, dan menghadang jalannya.
Tingkat kesabaran Mi Sihan mulai habis, dan ia sudah sangat baik kepada anak kecil ini. Ia kemudian mengangkat alisnya, dan dengan sorot mata yang tampak gelap ia berkata, "Nak, minggir."
Jika itu orang lain, pasti dari awal sudah dibuat terkejut oleh aura kuat Mu Sihan yang sangat mengerikan. Tetapi anak lelaki kecil yang ada di depannya ternyata tidak panik sedikitpun, dan malah membalas tatapan mata Mu Sihan.
Anak kecil keras kepala dan tak punya rasa takut ini, cukup mirip dengan perempuan yang kemarin.
Ketika mengingat perempuan itu, Mu Sihan secara tak sadar melirik anak kecil tersebut.
Entah kenapa anak kecil ini sedikit mirip dengan perempuan itu?
Mu Sihan sedikit membungkuk, kemudian dengan matanya yang gelap dan dalam, ia memandang ke arah handphone yang ada di tangan anak kecil itu.
Foto yang dibuka oleh Xiaokai adalah foto yang dikopi secara diam-diam dari handphone Nan Zhi, itu adalah foto pribadi Nan Zhi.
Dalam foto itu Nan Zhi mengenakan bikini model terbaru, yang ditutupi oleh kemeja putih, dan terlihat sedang berjalan dari laut ke pantai. Rambut dan tubuhnya tampak basah oleh air laut, dan tidak ada riasan di wajahnya, ia tampak tersenyum, wajah tirusnya tampak cantik, alisnya terlihat indah, serta kemeja putih itu terlihat melekat erat di tubuhnya, menunjukkan postur tubuhnya yang sangat bagus dan sempurna. Di bawah kemeja putih itu tampak kaki jenjangnya yang tak menggenakan alas kaki, benar-benar pemandangan yang sangat menarik.
Mu Sihan melihatnya sepintas, awalnya ia berpikir bahwa anak kecil ini mengunduh foto dewasa dari suatu majalah.
Tapi setelah melihat lebih dekat, ia baru menyadari kalau foto tersebut sedikit familiar.
"Apa hubunganmu dengannya?"
Xiaokai melihat Mu Sihan dengan ekspresi seperti orang bodoh, alis kecilnya sedikit terangkat, "Bukankah aku sudah bilang, perempuan ini adalah dewi cantikku."
"Mami atau kakak?" Mu Sihan langsung bertanya.
Xiaokai mengedipkan matanya yang besar, dan berpikir dengan cepat. Jika bilang itu adalah maminya, apa ada kemungkinan kalau lelaki itu tidak suka karena maminya hamil sebelum menikah?
Untuk berjaga-jaga, Xiaokai pun menjawab, "Tentu saja Kakakku!"
"Bagaimana dengan orang tuamu?"
"Sejak lahir aku tidak pernah melihat Ayahku, mungkin pergi minum teh dengan raja Yama! Tapi aku juga tidak begitu memikirkannya, bagiku ada Zhi Zhi cantik itu sudah cukup."
Mu Sihan menyipitkan matanya kemudian berkata, "Siapa itu Zhi Zhi cantik?"
"Eh, kenapa kamu begitu bodoh, tentu saja Zhi Zhi cantik itu adalah… Kakakku."
Mu Sihan mengangkat tangan besarnya, kemudian langsung meraih kerah baju Xiaokai dan mengangkatnya, "Nak, nyalimu benar-benar besar, coba saja jika berani berbicara lagi denganku menggunakan kata-kata tidak sopan seperti itu?"
Xiaokai kemudian berkata, "Suami yang buruk adalah yang menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Aku jadi sedikit ragu untuk mengenalkan Zhi Zhi cantikku padamu?"
Mu Sihan melihat ada kebingungan di kedua mata gelap dan dalam anak kecil di hadapannya, kemudian ia menurunkan anak kecil itu dengan wajah dingin. Lalu dengan nada yang keras dan dingin ia berkata, "Beri aku kontaknya."
Kemarin malam ia baru memperingatkannya, tapi hari ini wanita itu sudah menyuruh adiknya untuk mencarinya.
Apakah perempuan memang suka bermain tarik ulur?
Xiaokai tidak bisa menebak apa yang dipikirkan oleh Mu Sihan, tapi tidak tahu kenapa, saat pertama kali melihatnya di bandara, Xiaokai merasa lelaki ini berbeda dengan paman yang lain.
"Kamu tambahkan pertemanan dengan Zhi Zhi cantik di WeChat! Setelah kamu tambahkan pertemanan, aku akan segera memintanya agar menambahkanmu sebagai teman."
...