Shaobai kehilangan kesabarannya, seluruh tubuhnya penuh dengan perasaan dingin.
Wei'ai menghentikan langkahnya, bukan karena dia ingin menyerah padanya. Tetapi dia memikirkannya, Shen Shaobai mengurungnya, bahkan melecehkannya. Apapun itu, dia tidak akan membiarkannya pergi, saat ini, dia juga tidak bisa kabur.
Jika begitu, apa yang perlu dikhawatirkannya?!
"Kamu hanyalah orang buta, bahkan berjalan maupun duduk kursi roda juga harus dibantu orang lain, kamu bisa melakukan apa padaku?!"
Wei'ai dengan nada mengejek sengaja mengatakan kalimat itu.
Wei'ai yang biasanya, tentu saja tidak akan mengeluarkan kata-kata mengejek seperti itu, tetapi yang dia hadapi bukanlah orang lain, melainkan Shen Shaobai. Dia sangat dingin, tidak berperikemanusiaan, kejam, seperti iblis, apakah dia harus tetap mengasihaninya?!
Setelah mendengar kalimat itu, Shen Shaobai yang baru saja mau berdiri, seluruh tubuhnya mendadak kaku.
Buta….
Kata itu, cukup membuat nafasnya berat hingga sulit bernafas, kehilangan penglihatan, selamanya penuh dengan kegelapan…. Didalam kegelapan ini, Shen Shaobai mengepalkan tangannya, dengan kuat menghempaskan tangannya tepat mengenai meja yang ada di samping sofa.
"Bang——"
Suara yang sangat keras, bahkan Wei'ai dapat merasakan rasa sakit akibat pukulan itu.
Hatinya bergetar, Wei'ai merasa takut. Dia… seharusnya tidak mengatakannya? Jika, Wei'ai sama seperti Shaobai, melukai orang lain, maka dia tidak ada bedanya dengan Shaobai!
Sambil memikirkannya, Wei'ai maju dan memegang gagang pintu dan berusaha untuk membuka pintunya.
Tetapi pintu masih terkunci, Wei'ai sama sekali tidak bisa keluar.
Pada saat itu
"Xia...Wei...ai..."
Dibelakangnya, terdengar suara lelaki itu.
Shaobai menyebut namanya kata per-kata, suaranya terdengar seperti menusuk ke dalam hatinya, seperti iblis yang keluar dari neraka, membuat orang merasakan rasa takut yang luar biasa. Wei'ai yang tidak pernah merasakan takut seperti itu, menggigit bibirnya dengan kuat, sambil menekan gagang pintu,sambil melihat gerakannya, takut jika Shaobai tiba-tiba maju ke arahnya.
Tapi yang membuatnya tidak percaya, Shaobai mengangkat tangannya, Wei'ai melihat dia menekan tombol buka pintu yang ada di remote.
"Ptak——"
Kunci pintu terbuka, Wei'ai masih memegang gagang pintu, menekannya dengan keras.
Selanjutnya, pintu kamar terbuka, Wei'ai seperti sedang bermimpi, tetapi yang dirasakannya adalah kegembiraan.
"Xia Wei'ai, aku membiarkanmu pergi."
Di belakang, terdengar suara lelaki itu seperti berbisik.
Wei'ai sama sekali tidak punya waktu untuk memikirkan apa yang dipikirkan Shen Shaobai, dengan cepat membuka pintu kamar.
Di depan matanya, gadis pelayan sedang berdiri didepan pintu, wajahnya terlihat serius.
Gadis pelayan itu mendengar, ada suara di dalam kamar tuan muda, dia menduga ada orang yang masuk, siapa yang dapat menyangka orang itu adalah Xia Wei'ai. Wei'ai sangat paham, dia tidak bisa kabur keluar, lalu menerima kenyataan.
Saat ini, Wei'ai hanya ingin meninggalkan Shen Shaobai——makin jauh makin bagus!
"Tetapi, kamu ingat: kalau kamu meninggalkan tempat ini selangkah saja, kamu akan menanggung akibatnya!"
Pada saat Wei'ai mau melangkah keluar, dia mendengar suaranya.
Akibat? Akibat apa!
Padahal Wei'ai tidak ingin berpikir lagi, dia menahan langkah kakinya ditengah-tengah udara.
"Shen Shaobai, apa yang akan kamu lakukan?"
Wei'ai membalikkan badannya kemudian melihat ke arah Shen Shaobai. Dia baru saja mengusap sisa-sisa tetesan anggur, lalu membuang tisu ke bawah. Langkah demi langkah meninggalkan sofa, berjalan ke arah Wei'ai.
Melihat itu, gadis pelayan memelototi Wei'ai, dengan cepat dari luar pintu masuk ke dalam. Pada saat gadis pelayan itu melewati samping Wei'ai, dengan sengaja memakai bahunya untuk menabrak Wei'ai. Badan Wei'ai yang lemah, karena tertabrak kemudian terhuyung.
Gadis pelayan itu jalan ke sisi Shaobai, kemudian mengulurkan tangannya untuk memapah Shaobai.
Tetapi dia tidak menduga, kali ini tuan muda dengan dingin menepisnya, bersikeras menggunakan instingnya pelan-pelan maju kedepan.
Gadis pelayan seketika tidak mengerti, sehingga dia makin khawatir. Tetapi Wei'ai mengerti, Shen Shaobai mungkin karena apa yang dia ucapkan tadi. Shen Shaobai mendekatinya, tetapi karena tidak bisa melihat, langkahnya tidak stabil, terlihat sedikit berat.
Hanya saja Wei'ai tidak bisa tertawa, melainkan sedikit merasa bersalah.
Shen Shaobai, jika dia tidak buta, pasti menjadi bintang yang paling menyilaukan!