Pada departemen bagian sekretaris. Setelah sekitar 3 menit Cheryl mengalami dan mendengar penghinaan, akhirnya dia meletakkan telepon.
Dia menghela napas panjang.
Lulu dengan cepat mengerjakan notulen hasil rapat siang tadi. Dia pun tidak punya waktu untuk menggosip dengan Cheryl. Tapi pada akhirnya Lulu membuka obrolan, "Kak Cheryl, apakah kamu dimarahi lagi? Kenapa kamu meletakkan telepon seperti itu? Ada apa sih? Nona Shen Xinran memang sangat terkenal, tapi dia tidak memiliki hak memperlakukan kita seperti itu. Apalagi gajinya juga tidak bisa menjerat leher kita."
Sebuah kepala dengan memakai dua telinga kucing hitam muncul, Ai Lun ikut menimpali, "Ya betul, jika dia mau ya harusnya memarahi Raja Iblis dong, tidak bisa dibandingkan dengan kita."
Lulu menoleh ke samping dan tertawa, "Ai Lun, bukankah kamu penggemar Shen Xinran?"
"Aku penggemar banyak artis, dia bukan diurutan paling atas, mengerti?"
Cheryl menghela napas pelan, "Jangan berdebat, aku benar-benar pusing. Mereka berkata, besok mereka datang lagi, dan harus bisa bertemu direktur Chen."
"Mau apa datang lagi?" Lulu dan Ai Lun bertanya bersamaan.
Cheryl menatap mereka berdua, "Untuk meminjam robot."
Mendengar jawaban itu, mereka berdua saling manatap satu sama lain.
Lulu diam sejenak, dengan ragu-ragu dia berkata, "Tapi... bukankah Ruan Ruan adalah robot pendamping pribadi? Dan juga dia.. adalah robot model khusus."
Semua robot yang dirancang khusus dengan mitra mereka, adalah barang yang sangat pribadi.
Seperti ponsel bekas, jika kamu meminjamkannya kepada temanmu, maka kamu harus menukar kartu memori di dalamnya untuk meminjamkan ponsel itu. Alasannya sudah pasti agar tidak ada orang yang mau memperlihatkan informasi pribadi yang ada di ponsel mereka.
Robot ini sama seperti itu, dia merekam gambar, tetapi juga dengan kecerdasannya dia menyesuaikan dengan pemiliknya selama menjadi robot pendamping pribadi. Seperti merekam waktu pribadi, volume suara, musik pilihan dan informasi lainnya. Bahkan robot ini juga mampu membuatkan segelas kopi dengan tingkat kekentalan tertentu.
Oleh karena itu, meminjam robot pribadi adalah tindakan gegabah, dan merupakan salah satu sifat yang memalukan.
"Besok... Raja Iblis itu melakukan perjalanan bisnis, kan?" Ai Lun melihat Cheryl dan Lulu, berbisik, "Dia menyuruhku untuk memesankan tiket pesawat ke Xinhai."
Cheryl bergidik karena takut, "Mereka akan menghancurkanku jika masih tidak dapat bertemu dengan Direktur Chen..."
Lulu menenangkannya, "Jangan khawatir, Bibi Yu pintar berbicara. Dia pasti akan menenangkan Nona Shen."
Dengan cepat Cheryl menatap Lulu, "Kamu tidak tahu apa-apa, justru Bibi Yu adalah orang yang paling sulit dihadapi."
Ai Lun mengangguk, "Hei.. bukankah Bibi Yu adalah ibu kandungnya direktur Chen? Dengar-dengar direktur saja tidak hormat dengan ibunya."
Cheryl berkata sembarangan, "Raja Iblis bilang kalau mereka orang gila."
Ai Lun dan Lulu hanya diam mendengarkannya.
Tiba-tiba Cheryl mengepalkan tangannya dan membuat keputusan, "Dari dulu memang ini salahku! Mulai hari ini, aku akan membuat keputusan!"
Dua temannya menatapnya heran.
"Aku seharusnya tidak memanggilnya Bibi Yu, karena dia masuk ke dalam keluarga Shen. Aku harus memanggil dia Bibi Shen. Benar kan?"
Ai Lun dan Lulu saling menatap, tampaknya mereka paham sesuatu...
"Ya., benar! Seharusnya dipanggil nyonya Shen."
"Baiklah... aku akan menyebutnya seperti itu."
Cheryl melanjutkan, "Sekarang, Nyonya Shen dan Nona Shen akan meminjam robot pribadi milik direktur Chen, kita harus menolak dan menuntut tindakan mereka!"
Lulu menatap Cheryl dan berbisik, "Kak Cheryl, apakah kamu berani melakukannya sendiri?"
Sekejap suasana berkobar Cheryl mulai padam, dia terbatuk-batuk. Setelah itu dia pun langsung mengganti pembicaraan ini, "Apakah kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu? Raja Iblis akan segera kembali."
Mereka berdua keduanya tersadar, kemudian segera kembali ke meja mereka masing-masing dan melanjutkan pekerjaannya.
Saking sibuknya, tiba-tiba terdengar ada seseorang yang mengetuk pintu.
Orang-orang yang ada di sana seketika langsung melihat ke arah pintu, Gu Anbao tidak tahu kapan dia harus membuka pintu kaca itu, jadi dia tetap berdiri patuh di depan pintu.
"Itu..." Dia melihat sekeliling, dan berhenti pada Lulu.
Lulu berdiri dan menghampirinya "Ada apa?"
Cheryl dan Ai Lun saling menatap Gu Anbao dengan bingung.
"Apakah... ada... buku atau majalah?" Gu Anbao bertanya pelan.
"Hah? Tidak ada... apa yang akan kamu lakukan?"
Gu Anbao menjawab malu-malu, "Ehmm.. di dalam, sedikit membosankan."
Beberapa hari ini, dia dan Chen Yuhang bersama selama sehari penuh. Pergi bekerja bersama, pulang kerja bersama, entah bekerja atau beristirahat. Hampir setiap hari bersama terus, karena... sebelumnya dia pernah melakukan kesalahan.
Untuk mencegahnya terjadi lagi, maka Chen Yuhang memutuskan untuk membawanya kemana-mana.
Di Kantor pada siang hari, ada banyak orang di luar, jadi dia tidak bisa melarikan diri. Saat pulang kerja, pulang ke rumah dan rumahnya memiliki kunci sidik jari, jadi tidak mungkin bisa membukanya.
Tentu saja tinggal bersama orang yang disukai adalah sesuatu yang membahagiakan.
Masalahnya adalah, berdiri diam seperti ini dan tidak melakukan apa-apa adalah sesuatu yang sangat membosankan. Anehnya itu dirasakan robot ini.
Beberapa asisten sekretaris yang mendengarnya di saat bersamaan berpikir heran.
Bosan? Robot bisa merasa bosan?
Melihat dari ekspresinya... dia sedang tidak bercanda...
"Hmm... aku biasanya membeli e-book. Jadi tidak terbiasa membeli majalah atau semacamnya." Lulu menoleh ke belakang, dan berkata pelan "Atau.. aku bawa laptop. Kamu bisa meminjamnya, kamu bisa mencarinya di internet dan membacanya online. Apakah kamu bisa menggunakan komputer?"
Gu Anbao mengangguk.
"Wah.. hebat!" Lulu bergumam pelan. Kemudian dia mengambil laptopnya dari laci mejanya, dan memberikan padanya.
"Terima kasih." Gu Anbao menerimanya, dia merasa telah mengganggunya, dan merasa sedih, "Aku akan mengembalikannya padamu sesegera mungkin."
"Tidak perlu buru-buru." Lulu melambaikan tangannya. "Kamu bisa membawanya, aku punya yang baru di rumah."
Gu Anbao berterima kasih sekali lagi, kemudian dia menutup pintu pelan dan kembali ke kantor Chen Yuhang.
Lulu masih sedikit bingung, dia duduk di kursinya menatap rekan kerjanya, merentangkan tangannya, mengangkat bahu, 'sangat menakjubkan, robot bisa bosan' Pikirnya.
Yang lainnya mengangguk.
Tiga dari mereka yang terakhir dianalisis bersama dan sudah mencapai hasil yang menakjubkan, robot yang dibawa direktur ini benar-benar robot yang berbeda.
Setelah Gu Anbao kembali ke kantor Chen Yuhang, dia tidak ingin membaca sesuatu, dia memikirkan apa yang mereka katakan saat dia berdiri di pintu.
Ibu Chen Yuhang... adalah Nyonya Shen? Menikah lagi?... lalu... Ayahnya...
Dia belum pernah mendengar tentang ayahnya....
Apakah sudah meninggal?
Mengira hal ini, membuat hati Gu Anbao sakit dan sedih.
Direktur.. tidak punya ayah...
Kasihan sekali...
Seingatnya, meskipun dia sedang tidak sehat, tapi.. ayah, ibu dan kakak perempuannya selalu bersamanya. Seluruh keluarganya selalu bersama dan bahagia. Dia tidak bisa membayangkan, jika dia harus kehilangan ayahnya, dan ibunya menikah lagi, seperti di film-film. Tentu perasaannya sangat sedih sekali.
Ketika Chen Yuhang kembali dari makan malam, dia mendapati robotnya sedikit aneh..
Matanya.... bagaimana bisa memancarkan kelembutan di matanya? Ekspresinya sedikit... mengasihani sesuatu dan memberikan semangat kepadanya?
Gu Anbao berbicara dalam hati, dia bertekad, "Aku akan selalu bersamamu, dan mendukungmu!"
Chen Yuhang diam-diam bertanya dalam hati, "Apakah... Ada yang tidak beres?"