Chereads / Jatuh Cinta Pada Robot Pribadiku / Chapter 22 - Kurang Ajar!

Chapter 22 - Kurang Ajar!

Wajah Shen Xinran tidak enak dilihat, wajah yang cantiknya kini berubah menjadi tegang. Kemudian dia mencoba untuk rileks, tersenyum dan berkata, "Apa yang ibu katakan? Bukan kah ibu sudah berjanji akan meminjamkan robotnya? Lagi pula ini hanya aturan perusahaan, jangan sampai kita membuat malu kakak."

Kemudian dia mengambil pena dan menandatanganinya lalu menyerahkan kertas itu kepada ibunya untuk segera ditandatangani.

Yu Qinglan tidak mau menandatanganinya. Tapi dia melihat ekspresi Shen Xinran yang sangat berharap, dia menghela napas, dan menandatangani kontrak itu. 

Ketika Cheryl melihat mereka berdua sudah menandatanganinya, dia mengedipkan matanya, kemudian Lulu menganggukan kepalanya dan berkata, "Nama robot ini adalah Ruan Ruan. Robot ini berjenis khusus pendamping dan merawat secara konvensional. Semua fungsi robot setara dengan robot-robot yang lain. Mereka dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sederhana, dan dapat menggunakan beberapa alat rumah tangga seperti oven, microwave dan mesin cuci..."

Banyak informasi yang disampaikan, Lulu menunjuk Yu Qinglan dan Shen Xinran kemudian melihat Gu Anbao, "Ruan Ruan, ini adalah Nyonya Shen dan Nona Shen."

Gu Anbao melihat Lulu dan melihat kedua wanita di depannya, bergantian.

Dalam pikiran sirkuitnya dia merasa tidak mau pergi.

Sayangnya, tidak ada yang bertanya apakah dia mau atau tidak.

Menolak atau Lari? Gu Anbao tidak bisa melakukan semua itu.

Dia mengira jika kemudian dirinya bakal dikembalikan ke pabrik sebagai barang yang rusak. Dia tidak tahu seperti apa nantinya...

Apakah dia merugikan? Tapi.. mengapa dia dianiaya seperti ini? Dia adalah robot, dan dibuat oleh manusia untuk membantu manusia. Kenapa dia sedih? Setidaknya dia 'hidup', bukan... setidaknya dia bisa merasakan jantung yang sehat.

Tuhan sudah berbaik hati padanya. 

"Halo nyonya, Nona." Gu Anbao sedikit menundukkan kepalanya dengan patuh, menyapa mereka sopan.

Singkirkan harga dirimu yang kasihan dan miskin itu. Dan lakukan yang terbaik untuk bermain sebagai robot.

Ya. Itu tidak masalah.

Dia menghibur dirinya sendiri.

Hanya tiga hari.. tiga hari. Ya, 3 hari itu akan segera berlalu. 

'Pasti bisa!' Pikir Gu Anbao.

Tapi... dia merasa sedikit sedih... sedikit...

Setelah menandatangani kontrak, Shen Xinran membawa Gu Anbao langsung menuju lokasi syuting.

Tidak ada senyum di wajah Shen Xinran, para Kru menyambutnya saat dia memasuki lokasi syuting. Dia mengangguk sekedarnya, membawa Gu Anbao ke ruang ganti, kemudian dia pergi ke ruang pribadi untuk beristirahat.

Kru di lokasi syuting sangat berbeda dengan karyawan di perusahaan. Mereka tidak menghiraukan robot, karena mereka tidak memiliki waktu untuk berbincang dengan robot yang sangat melankolis seperti Gu Anbao. Namun begitu memperhatikan robot ini dengan seksama, banyak orang yang berkumpul di sekitarnya. Mereka menyentuh dan mencubit Gu Anbao dari waktu ke waktu.

Gu Anbao seperti monyet yang hanya dikelilingi orang-orang rendahan dan konyol seperti mereka...

Banyak tangan yang tidak terhitung jumlahnya terbentang di depannya, menjamah tubuhnya dengan kasar, bahkan menyentuh wajahnya, menarik telinga, baju, tangan dan kakinya....

Dia hanya bisa menahan dan mencoba mengendalikan dirinya untuk tidak menghindar...

Pada saat ini, dia benar-benar berharap berubah menjadi robot yang tidak memiliki perasaan dan emosional.

"Apakah rambutnya itu wig? Tapi.. seperti rambut asli..."

"Hei... Kulitnya seperti kulit manusia asli, sini kamu sentuh bagian ini, wah kukunya...."

"Pakaiannya lucu sekali, bukan seperti pakaian murahan."

"Payudaranya sangat besar! Hei.. apakah payudaranya sama seperti manusia?"

"Kalau kita tidak menyentuhnya tidak akan tahulah!"

Salah satu dari mereka tiba-tiba menyodok bagian bawah roknya...

Gu Anbao melindungi roknya dan mundur 2 langkah.

Orang-orang langsung terdiam melihat robot itu langsung meraih tangan laki-laki yang tadi, tiba-tiba suara mereka riuh meledak menertawakan robot yang baru saja menghindar dan meraih tangan laki-laki itu. Laki-laki itu malah tersenyum...

Dari luar terdengar suara orang berteriak, "Ke mana semuanya? pergi?! Kembali bekerja! Kerja!...!!!"

Semuanya langsung pergi dan hanya Gu Anbao sendirian di ruangan itu...

Dia perlahan mundur ke tembok, berjongkok di pojokan, melingkarkan tangannya di atas lutut. Dia serasa ingin menangis... 

Ai Si tidak mendesain air mata padanya, dia menangis tapi air matanya bahkan tidak menetes.

Tapi... jika air matamu tidak keluar, apakah itu termasuk menangis?

Dan... jika tidak ada darah dan daging di dalam tubuhnya... apakah dia bisa disebut hidup?

Pesawat tiba di Kota Xinhai.

Para penumpang satu persatu turun dari pesawat dan mulai menyalakan ponselnya, tidak terkecuali Chen Yuhang.

Ponselnya mulai dinyalakan, ada pesan yang masuk, dari Cheryl.

Chen Yuhang mulai membacanya, dia mengerutkan keningnya.

Pikirnya, Ibu dan adiknya itu pasti meremehkan persyaratan kontrak darinya. Persyaratan yang tidak masuk akal dan ketat ini, mereka tetap mau menandatangani kontrak itu. Hal itu cukup mengejutkan baginya.

Karena itu hanya dipinjam, mari lupakan itu. Dan hanya beberapa hari saja, asalkan mereka tidak merusaknya, perjanjian itu tidak menjadi masalah. 

Dia tidak memikirkannya lagi, dan mulai melangkah menuju pintu keluar dengan barang bawaannya.

Di lorong satunya, tiba-tiba ada sekelompok orang berpakaian serba hitam, sekitar 20 orang yang sedang mengelilingi seorang wanita yang memakai baju warna merah anggur.

Chen Yuhang melihatnya, dan wanita itu balik melihatnya. Dia menurunkan kacamata hitamnya dan tersenyum pada Chen Yuhang.

"Direktur Chen, wah.. kamu juga naik pesawat ini"

Chen Yuhang menjawab "Direktur Qin.."

Qin Yu melihat Chen Yuhang, dia tertawa menggelengkan kepalanya, "Direktur Chen datang seorang diri ke kota Xinhai? Dengan jabatanmu saat ini... bepergian seorang diri... bukankah sedikit tidak pantas?"

Seseorang yang memiliki tagihan sebesar miliaran rupiah, melakukan perjalanan sendiri, benar-benar tidak tahu jika yang dia katakan itu terdengar kasar dan tidak sopan?

Chen Yuhang melihat Qin Yu dan seluruh pengawalnya, dia menjawab dengan santai, "Sudah menjadi kebiasaanku."

"Membawa beberapa orang untuk berada disampingmu itu lebih baik, seorang direktur tidak boleh bepergian sendirian." Qin Yu melihat kanan dan kirinya "Mike, Ben, kalian berdua pergilah dengan direktur Chen...."

"Tidak perlu", Chen Yuhang menyela, "Direktur Qin yang baik hati, aku akan menunggumu di hotel Xingjia."

Hotel Xingjia termasuk anak perusahaan RK Group, sebuah bangunan yang mempekerjakan robot yang cerdas dan lengkap, memiliki banyak akomodasi dan fasilitas. Tempatnya bersih, bisa mencetak fax, memesan tiket, semuanya komputer dan robot yang mengerjakan. 

Qin Yu mengetahui kenyamanan yang dimiliki hotel itu, dia tertawa, "Baiklah, jika direktur Chen membutuhkan sesuatu, katakan padaku. Tidak perlu minta bantuan dari luar, Qin Shi Feng dan RK grup sudah bekerja sama dan menjadi mitra, jadi saya harus menjaganya untuk waktu yang lama."

Chen Yuhang tersenyum, "Pasti, kalau begitu saya jalan dulu, sampai jumpa besok."

"Sampai jumpa."

Chen Yuhang tidak pergi bersama dengan Qin Yu, dia meninggalkan bandara sendiri dan menarik kopernya. 

Qin Yu terus menatapnya sampai punggung Chen Yuhang tak terlihat lagi. Senyum kecil tersimpul di wajahnya, "Ayo kita pergi."

Asisten yang ada di sebelahnya menarik kopernya dan mengikuti Qin Yu dengan cepat, dan buru-buru bertanya, "Direktur Qin, itu.. direktur Chen jalan sendirian, anda tidak takut dia diculik?"

Mata cerah milik Qin Yu melirik asistennya, "Chen Yuhang bukan orang biasa."

"Hah...?" asisten itu tidak mengerti.

"Sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan RK Group, aku sudah mencari informasi detail tentang Chen Yuhang" Qin Yu tertawa terkikik-kikik, seperti dia telah menemukan sesuatu yang menarik tentangnya. 

"Hanya kalian berdua yang bukan lawannya, jika kamu menemukan seseorang yang melawan gagasan dari direktur RK Group, itu berarti dia akan menjadi ancaman... hahaha!" Lanjut Qin Yu.

Asisten itu terkejut, matanya melebar, "Berarti.. Direktur Chen sangat hebat!"