Chereads / Jatuh Cinta Pada Robot Pribadiku / Chapter 28 - Dia Adalah Sampah

Chapter 28 - Dia Adalah Sampah

Berapa lama Gu Anbao bisa hidup? Masih usia 18 tahun saja tubuhnya sangat lemah, dia merasa sudah berhutang budi pada kedua orang tuanya. Sering masuk ke rumah sakit membuatnya tidak bisa melanjutkan sekolah selama bertahun-tahun.

Bahkan saat berada di taman bermain, dia tidak pernah berani ikut bermain, dan hanya menonton dari kejauhan. Ketika dia sudah besar.. kalimat yang paling banyak didengar adalah "Gu Anbao harus menunggu penyembuhan di masa yang akan datang."

Dia memiliki begitu banyak hal yang ingin dilakukan, setiap hari dia berharap jika dia ingin sembuh dan sehat. Sayangnya... jika mati... akan jadi seperti apakah dirinya? 

Selamanya... apakah dia akan berubah menjadi robot?

Setelah meninggalkan rumah sakit, Gu Anbao berjalan menyusuri jalan seperti tubuh tanpa jiwa di dalamnya, tanpa mengetahui arah dan tujuan.

Dia tidak tahu sebab atau alasannya, tapi kondisi tubuhnya semakin buruk saat dia terus berjalan. Tubuhnya menjadi lebih berat dan semakin berat, setiap langkah kakinya semakin lambat.

Hati Gu Anbao semakin pahit memikirkannya, apakah tubuh ini akan hancur...

Dia melihat sekelilingnya, tanpa sadar dia semakin jauh dari keramaian dan sedang berada di tempat yang sepi. Kedua sisinya adalah rumah-rumah mewah yang ditanami pohon-pohon yang tidak dikenalnya, dan tumbuh dengan subur. 

Tiba-tiba dia berhenti, dia merasa bahwa tubuhnya akan jatuh ke depan. Semakin tubuhnya akan jatuh, dia berusaha memegang pagar besi di sebelah dinding itu.

Tubuhnya... sepertinya mulai tidak mau mendengarkannya...

Gu Anbao tidak berani bergerak lagi, dia duduk di batu besar yang ada di halaman rumah itu, beristirahat sebentar. 

Tidak jauh dari sini adalah pintu gerbang utama area perumahan ini.

Tampaknya akan ada seseorang yang keluar dari salah satu rumah itu, dia mengeluarkan perabotan rumah yang sudah tidak dipakai lagi, menumpuknya di trotoar sebelah, menunggu petugas sampah datang untuk mengambilnya.

Sofa tua, TV, meja tua, meja pembuat teh tua, panci, wajan, karton besar dan kecil, bertumpuk berantakan.

Kedua pria itu bekerja sama untuk mengeluarkan robot dan membuangnya ke tumpukan sampah untuk dibuang....

Kulit robot itu berbintik-bintik, dan banyak lapisan cat yang terkelupas, memperlihatkan warna logam yang sudah berkarat. Robot itu terlihat seperti robot rumahan Momo. Tampilannya sangat berat, mungkin itu adalah robot model pertama.

Produk teknologi akan selalu diperbarui dari waktu ke waktu.

Satu atau dua tahun menggunakan ponsel yang sama maka akan dianggap barang yang sudah usang. Komputer harus diganti selama 3 tahun atau maksimal 5 tahun. Berbeda dengan robot, karena Chip harus selalu diperbaiki dan akan memakan waktu sedikit lebih lama. Tetapi, bagi keluarga yang kaya raya, mereka akan selalu memiliki produk terbaru, dan sering mengganti robot rumahan yang terbaru.

Gu Anbao melihat robot yang dibuang itu, robot itu sudah tua, tidak praktis, dan terlihat sudah tidak bisa dipakai lagi. 

Dia memikirkan dirinya.

Dirinya... apakah dia bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama? 3 tahun? Atau 5 tahun? Kemudian dia membayangkan apakah dirinya akan menjadi limbah?

Gu Anbao membayangkan... dia merasa ngeri membayangkannya...

Dia tidak ingin seperti itu!

Ada seseorang yang datang, seorang bapak yang sudah tua mengendarai becak. Dia berlari menuju tumpukan sampah itu, memilah-milah. Saat dia melihat robot itu, dia terlihat sangat bahagia.

Kerangka robot bisa dibuat menjadi logam daur ulang, dan di dalamnya terdapat papan sirkuit dan chip yang bisa dijual. 

Laki-laki tua itu memindahkan robot ke atas becaknya, dan mulai memainkan robotnya. Orang yang ada di rumah itu tidak bermaksud untuk menghalanginya, dia hanya melirik dan terus memindahkan barang-barang. Mereka mungkin berpikir, tidak masalah jika robot itu diambil, toh... toh semuanya dibuang begitu saja. 

Gu Anbao memperhatikan diam-diam, robot itu mulai dihancurkan berkeping-keping oleh laki-laki tua tadi, dan membawanya bagian demi bagian kecil. Pemulung tua itu mulai mengayuh becaknya kembali.

Seluruh tubuhnya kedinginan.

Tapi dia tidak bisa melihatnya lagi...

Dia tidak berani membayangkan, jika dia... jika dia jatuh disini saat ini... apakah tubuh robotnya akan dicopot satu persatu...?

Gu Anbao kembali bergidik ngeri.

Ya. Bisa jadi...

Dia menahan hawa dingin, berdiri tegak, berbalik dan mulai melangkah kembali.

Dia berjalan sangat lambat, tiba-tiba dia tersandung, dan orang-orang melihatnya dengan tatapan aneh. 

Gu Anbao tidak berani mendongak, jangan-jangan orang-orang mengetahui jika dia adalah robot. Dia mencoba mengendalikan tubuhnya, dan mulai melangkah menjauh dari keramaian...

Disisi lain, Chen Yuhang masih menunggu kabar mengenai robotnya. Dia menunggu sampai dia tahu kabar ditemukannya Gu Anbao. Kejadian ini sudah tiga hari...

Dia naik pesawat, kembali ke kota Qingjiang, dan sampai di apartemen 3 kamar miliknya, dia langsung menelpon Lulu.

"Direktur Chen, Ruan Ruan menghilang!"

Dengan kalimat terburu-buru seperti itu, dia mengernyitkan dahinya.

"Apa yang terjadi?"

Lulu cemas dan sedih, hatinya seperti kacang yang remuk, "Nona Shen menolak untuk bertemu denganku, saya menunggunya di lokasi syuting. Benar-benar tidak mudah bertemu dengannya! Kemudian dia akhirnya berkata jika Ruan Ruan menghilang, dia tidak tahu Ruan Ruan ada dimana!"

Chen Yuhang mengerutkan keningnya, "Pergilah ke departemen teknologi, dan gunakan satelit untuk mengetahui posisinya saat ini."

"Saya tidak punya surat izin..."

Posisi robot saat ini merupakan bagian privasi dari pelanggan, jadi jika karyawan perusahaan ingin bertanya, mereka harus melewati beberapa persetujuan.

Chen Yuhang menjawab dengan tidak sabar "Aku akan mengirim kode otorisasi ke ponselmu, dan kamu harus segera mengirim lokasi saat ini ke ponselku segera setelah kamu menemukanny.a"

"Baik direktur Chen!"

Semua robot RK Group memiliki sistem penentuan posisi satelit di dalam chipnya. Lulu dengan cepat menemukan dimana lokasi Gu Anbao dan segera mengirimkan ke ponsel Chen Yuhang.

Chen Yuhang melihat lokasi itu, dia sedang berada di jalan buntu, dan dia tidak tahu daerah lokasi itu. Sekejap keningnya jadi mengkerut.

Bagaimana bisa dia sampai di tempat itu?

"Direktur Chen, orang-orang di departemen pemeliharaan telah bersiap, dan mereka dapat pergi kapan saja."

Chen Yuhang melihat posisi di peta itu, jari-jarinya bergerak kesana kemari, "Aku khawatir mobil tidak bisa masuk kesana,kalian pergi dulu, aku akan memeriksanya lagi."

"Baik!" Setelah itu telepon langsung dimatikan. 

Chen Yuhang mengambil kunci mobil dan keluar.

Lokasi Gu Anbao tidak jauh darinya, dia tiba di lokasi tersebut dalam waktu sekitar sepuluh menit dengan mobil, tetapi daerah ini termasuk daerah perumahan yang sudah cukup tua. Rumah-rumahnya sudah tua, jalanannya lebih tua lagi. Banyak puing-puing yang sudah ditumpuk karena melanggar peraturan. Semakin jauh, jalan semakin sempit dan susah untuk dilewati.

Mobil Chen Yuhang berhenti perlahan-lahan, dan akhirnya mobilnya tidak bisa maju ke depan. Dia keluar dari mobilnya dan mulai berjalan masuk ke dalam.

Tanda bercahaya di peta tiba-tiba menghilang, dan langkah Chen Yuhang berhenti, tiba-tiba hatinya menegang. 

Dia berhenti selama dua detik, kemudian titik di peta itu menyala lagi, Chen Yuhang tidak akan menunda, dia berjalan lebih cepat, dia bisa memastikan bahwa robotnya akan kehabisan baterai!

Tidak ada kekuatan yang cukup di petanya, dan tanda-tanda cahaya itu mulai meredup. Chen Yuhang mempercepat langkahnya lagi, dia berlari-larian di gang kecil. Sampai di ujung jalan ada tumpukan kotak kardus limbah yang ditutupi dengan banyak barang-barang di atasnya. Bagian belakang kotak kardus terbuka, dua telinga kucing muncul darinya....

Hati Chen Yuhang lega melihatnya, dia segera mengangkatnya, ada sebuah tempat di dadanya, dia menekan tombol itu, sesuatu keluar dari sana, terasa masih hangat...