Chereads / Jatuh Cinta Pada Robot Pribadiku / Chapter 32 - Telinga baru

Chapter 32 - Telinga baru

Setelah menunggu dua jam. Sistem komputer itu berhasil menguraikan semua bagian-bagian tubuhnya, yakni tangan dan kaki Gu Anbao. Bagian tubuh yang indah akhirnya kembali lagi. 

Selanjutnya, Gu Anbao memasuki langkah pewarnaan..

Setelah melewati beberapa perbandingan warna dalam komputer, mereka memilih warna dan mulai mengecatnya.

Warnanya kembali seperti semula, terakhir mereka menambahkan tekstur khusus di setiap sendinya.

Sampai pada tahap pemasangan kuku, mereka tidak memakai komputer atau alat untuk memasang kuku. Mereka sendiri yang memasangnya dengan super hati-hati dan menyesuaikan posisi setiap kuku itu. Gu Anbao merasa mati rasa saat mereka memasangkan kuku-kukunya.

"Sudah selesai! Sempurna!" Lulu bertepuk tangan.

Siapa yang bisa membayangkannya, mengganti beberapa kulit dan kemudian tanpa diduga ada banyak masalah yang terjadi.

"Huft.. sudah jam 8, Tidak heran jika aku merasa sangat lapar."

"Lulu…, makan yuk?" Ujar salah satu teknisi sambil memegangi perutnya.

"Kalian pergilah makan. Aku masih harus mengantarkan Ruan Ruan kembali." Jawab Lulu dengan acuh.

"Oke, kalau begitu kami pergi duluan ya..." 

Kedua teknisi itu pergi. Lulu menutup pintu dan mengganti pakaian Gu Anbao.

Lulu mulai memakaikan baju kepada Gu Anbao. Dia memulai dengan membuka kantong plastik dan mengeluarkan baju di dalamnya. Sambil menghela napas, dia mengenakan dengan perlahan, "Baju ini... bukan aku yang memilih..."

Gu Anbao melihat di dalamnya, dia berkata pelan, "Benda di dalam situ, Chen Yuhang yang membelikan untukku..."

"Oh..." Lulu melanjutkan memakaikan baju ke Gu Anbao.

Keduanya langsung terdiam sejenak. Setidaknya masih merasa normal, sampai….

"Hah? Hah???!!!" Lulu seketika mendongak, dia merasa sangat kaget mendengar ucapan robot di hadapannya.

"Barusan kamu bilang apa?! Siapa yang membelikanmu?!"

"Benda itu... Chen Yuhang... yang membelikanku..." Wajah Gu Anbao memerah.

Walaupun memang nyata, memalukan sekali jika seorang laki-laki membelikan pakaian dalam wanita. Namun jika memang demikian, robot ini juga tidak punya uang. Jadi mungkin saja ini yang terjadi.

"Raja Iblis.. eh maksudku.. Direktur Chen yang membelikanmu?!" Ulang Lulu karena merasa tidak percaya.

"iya.."

"Direktur Chen sendiri yang membelikan? Dengan kaki dan tangannya sendiri?" Lulu masih berusaha meyakinkan dirinya atas perkataan robot di hadapannya itu.

"Iya.. mungkin..." Gu Anbao pun tetap menjawab seadanya.

Setelah mendengar jawaban sederhana Gu Anbao, Lulu masih terdiam kaget mendengarnya...

Dia membayangkan bahwa raja iblis itu berjalan ke toko pakaian dalam yang serba pink, dan menunjuk berbagai model pakaian dalam...

Tiba-tiba Lulu merasa hal itu sangat aneh. Dia benar-benar merasa hal itu sangat memalukan!

"Hohoho... jadi ini baru. Kalau begitu ayo ganti baju, pakai saja pakaian dalam yang dibelikan oleh direktur Chen... hohoho...." Respon Lulu dengan sedikit tatapan nakal.

Gu Anbao menatap Lulu dengan gelisah, dia jadi ikut merasa malu.

"Lulu..... ketawamu terasa sangat ganjil"

"Iya kah? Hohohoho..."

Gu Anbao masih terheran-heran dengan sikap Lulu.

Dia membantu untuk mengganti pakaian Gu Anbao. Lulu juga menyisirkan rambutnya serta memakaikan jepit rambut yang imut. Setelah itu, Lulu membawa robot yang cantik itu menuju gedung A, kantor Direktur Chen

Sesampainya di pintu masuk, dia tidak segera masuk ke dalam. Dia justru berdiri di depan pintu mencoba menyesuaikan ekspresinya. Dia takut jika raja iblis itu melihat sesuatu yang ganjil dari ekspresinya saat ini.

Dia berdiam diri untuk waktu yang lama, kemudian membiarkan Chen Yuhang melihat bayangan dari kaca buramnya, "Masuk!"

Ketika Lulu mendengar kalimat itu, dia masih berusaha menyesuaikan ekspresinya. Beberapa saat kemudian dia mulai mendorong Gu Anbao untuk masuk....

Raja iblis adalah raja iblis, sekarang sudah pukul 8 malam, dan dia masih tetap bekerja keras, seberapa ketat dia mendisiplinkan dirinya sendiri?

Lulu dengan cepat mengalihkan pikirannya saat raja iblis membelikan pakaian dalam wanita untuk robotnya... "Aaah pergilah pikiranku… menjauhlah…." Harap Lulu dalam hati.

Lulu dengan susah payah menundukkan kepalanya, dia takut jika Chen Yuhang melihatnya tersenyum mengejek....

Nyatanya Chen Yuhang bahkan tidak menatapnya.

Disisi lain, Gu Anbao berharap jika Chen Yuhang puas melihat gaun yang dipakainya.

Baju dengan motif bunga yang ada di taman, berlengan lentera, kerah boneka, kancing dengan renda kecil di bagian atas, dan rok berbentuk payung yang terkulai lemas ke bawah. Semuanya terlihat bagus, anggun dan manis.

Hal terpenting adalah rok itu cukup panjang sampai betis, dan tidak usah takut akan tersibak angin, dengan pola bunga 3 dimensi, dan pastinya dadanya tidak begitu terlihat dari balik gaun ini.

Sayangnya, selalu ada satu kekurangan di matanya. Chen Yuhang memperlihatkan sedikit ketidakpuasannya.

Chen Yuhang memperhatikan dari atas rambut hingga ujung kaki. Bahkan sampai ke sepatu kulit berwarna coklat muda, dan kemudian kembali ke atas kepalanya.

Lulu menambahkan jepit rambut macan tutul dan dua telinga macan tutul yang baru.

Telinga macan itu berbentuk bundar dengan warna orange. Sudah seperti telinga macan tutul pada umumnya. Sangat lucu.

Selain itu, selain karena warnanya yang serasi, telinga, jepit rambut dan semuanya terlihat sangat orisinil, cantik!

Chen Yuhang segera memalingkan mukanya sedikit dan melirik Lulu yang berdiri di samping robot itu.

Asisten sekretarisnya ini sepertinya aktif mengganti-ganti telinga robotnya dengan berbeda-beda. Mungkin untuk mempercantik penampilan robot ini. Tapi untuk apa?

Chen Yuhang tidak mau mengingat ketika Lulu memimpin barisan sekelompok wanita untuk menyentuh telinga robotnya saat rapat dulu. Dia merasa Lulu harus bersikap sedikit sopan. 

Chen Yuhang mulai membereskan kertas-kertas yang berserakan di atas mejanya. Setelah selesai dibereskan, dia bertanya, "Di mana pakaian cadangan lainnya Ruan Ruan?"

Lulu dengan cepat memberikan kantong kertas yang bisa di daur ulang itu, "Kantong Ini... semuanya ada disini."

"Oh..." Chen Yuhang mengambil kantong itu, dan menarik tangan Gu Anbao, "Pulanglah Lulu!"

"Haaah, Ini... hanya ini saja... dan menyuruh dia pergi?" Pikir Lulu. 

Gu Anbao baru saja merasakan ada sesuatu yang meledak! Sepertinya ada Sesuatu yang meledak di kepalanya!

Beberapa saat kemudian, tubuhnya terasa sangat panas, seperti dibakar, sangat panas.

Dia memicingkan matanya, menatap tangannya yang digandeng oleh laki-laki itu. Tampak sedikit kaku, langkah kakinya mulai terpengaruh, dia berjalan terhuyung.

Andaikan dia melakukan kegiatan sehari-hari, tentu keadaannya saat ini rasanya seperti orang yang sedang sakit kepala.

Orang yang tidak jauh darinya, sepertinya merasakan hal yang sama. Lulu tidak hanya merasa ada suatu ledakan, tapi juga merasakan retakan pada tubuhnya. 

Setelah melihat perilaku Boss dan robot pribadinya seperti itu, darah gosip di seluruh tubuhnya melonjak. Dia berteriak dalam hati, "Oh tuhaaaaaan!!!! Raja iblis itu menggandeng tangan Ruan Ruan!!" 

Meskipun dia tahu jika berpegangan tangan bukan merupakan sesuatu yang besar, tapi dia tetap tidak bisa menahan kegembiraan di hatinya!!

Ya tuhaaaaan!!! Dia ini adalah raja iblis itu!!!! Raja iblis yang tidak pernah dekat dengan seorang wanita manapun!!!! Bahkan asisten sekretaris yang melamar, syarat wajibnya adalah harus sudah menikah!! 

Dia menoleh ke belakang, Cheryl dan Ai Lun sedang bekerja. Tanpa membuang waktu Lulu segera memanggil keduanya.

"Kalian mengetahuinya?!" 

Mereka berdua saling pandang, masih heran dengan kedatangan temannya satu ini "Lihat apa?"

"Raja Iblis menggandeng tangan Ruan Ruan! Menggandeng tepat di tangannya!" 

Keduanya saling memandang lagi, lalu mencibir Lulu, "Lulu kamu sedang sangat terpesona dengan hal apa…..?"

"Iya benar! Aku mengetahui jika Raja Iblis itu membelikan Ruan Ruan pakaian dalam! Pakaian dalam wanita!"

Ai Lun segera menyeringai dan langsung tertawa keras. Dia pun sadar dan mulai menutup mulutnya agar suara tawanya tidak terdengar satu ruangan ini. "hahahaha… Tidak mungkin! Laki-laki yang seperti iblis itu melakukan hal remeh ini! Tapi aku akan memberimu nilai sempurna untuk leluconmu!"

Cheryl mengibaskan tangan di muka Lulu, "Lulu mungkin saja kau berhalusinasi. Tidak mungkin Raja Iblis mau membeli pakaian dalam wanita? Aku akan lebih percaya jika dia salah masuk toilet wanita.."

Lulu berpikir dalam hati, teman-temannya masih tidak percaya pada ucapannya.

Tiba-tiba Lulu merasa apa yang mereka katakan ada benarnya juga. Mungkinkah dia salah melihat? Sayangnya, dia sudah terlalu bersemangat. Mungkin Lulu terlalu sibuk akhir-akhir ini, dan sedikit pusing.