Chereads / Jatuh Cinta Pada Robot Pribadiku / Chapter 21 - Perjanjian Khusus Penyewaan

Chapter 21 - Perjanjian Khusus Penyewaan

Keesokan harinya, Chen Yuhang naik pesawat ke Kota Xinhai lebih awal. Begitu sudah di pesawat, seperti biasa, dia langsung duduk dan memejamkan matanya.

Setelah pesawat lepas landas, pramugari perlahan-lahan mulai mengiringi robot-robotnya memberi pelayanan di koridor. 

Robot ini memiliki bentuk tubuh persegi panjang, kepala setengah lingkaran, sudut pandang hingga 360° yang dapat melihat ke segala arah.

Robot itu mendorong nampan kecil mengikuti pramugari, ketika mereka mendengar penumpang meminta jus atau kopi, seketika lengan robot itu akan mengantarkan minumannya.

Dari kursi di depan memanggil mereka.

"Oh! Bajuku!"

Pramugari itu dengan cepat memberikan handuk, tapi perempuan itu masih saja mengomel.

"Sialan! Bahkan gelasnya tidak stabil! Lain kali aku tidak akan naik pesawat yang mempekerjakan robot lagi!"

Chen Yuhang terbangun, dia membuka matanya dan melihat ke depan.

Gelas itu terguling, karena ada nampan di bawahnya jadi sebagian besar airnya tumpah ke nampan itu dan hanya memercikkan sedikit airnya ke baju perempuan itu.

Pramugari tetap tersenyum dan meminta maaf terus-menerus, dan robot tetap diam saja.

Baik itu lengan teleskopik atau nampan, semuanya tetap stabil.

Chen Yuhang melirik, dan menebak, sepertinya perempuan itu sendiri yang memegang gelas dengan tidak stabil.

Dia mengabaikannya, dan kembali memejamkan matanya.

Orang-orang seperti ini selalu melimpahkan kesalahan dan menyalahkan orang lain. Mereka selalu merasa dirinya tidak bersalah.

Dia pernah mengalami hal seperti itu, ketika rumah sakit Mingrui pertama kali didirikan, banyak pasien yang meninggal karena perawatan medis. Pihak rumah sakit menyalahkan robot-robot yang dipekerjakan. Mereka memukul dan memarahi robot, bahkan mereka berdemo di depan pintu rumah sakit untuk menghentikan mempekerjakan robot sebagai perawat di rumah sakit. 

Bahkan jika kamu menyembuhkan seratus orang, seribu orang, jika hanya satu orang yang mati, maka kamu akan tetap menjadi penjahat, orang yang jahat, penipu.

Kenyataan itu menjelaskan jika kemarahan dapat membuat orang kehilangan akalnya. Dari kemarahan juga membuat orang melupakan kemudahan, kebaikan dan kenyamanan yang dibawa oleh robot itu.

Untungnya, mereka hanyalah mesin. Robot tidak mungkin punya sifat pemarah, juga tidak memiliki emosi. Jika robot-robot itu mendapat omelan dari penumpang, lengannya masih tetap memegang nampan dan tidak membiarkan air tumpah lebih banyak. 

Ya.. mereka tidak emosi...

Chen Yuhang membuka matanya dan melihat robot yang ada di depannya, tiba-tiba dia teringat Ruan Ruan, robot pribadinya.

Apakah itu karena dia terlalu mirip seperti manusia, jadi dia merasa bahwa robot miliknya mempunyai emosional. Dia sempat bimbang mengenai sikap robot pribadinya itu nyata atau hanya ilusi saja. 

Ketika pergi, dia merasa kesepian. Sekarang Chen Yuhang memikirkan robotnya. Dia merasa... agak aneh jika dia memikirkan robotnya..

Chen Yuhang mengernyitkan dahinya, dia paling tidak suka jika dia memikirkan emosinya yang tidak jelas. Dia menggelengkan kepalanya, mencoba menghilangkan emosinya yang sulit dimengerti. Setelah itu, dengan cepat dia kembali bekerja. 

Kali ini di Xinhai, dia diundang untuk berpartisipasi dalam peluncuran perangkat lunak terbarunya mereka.

Acara Ini adalah pertama kalinya perusahaan Huaxin meluncurkan produk terbaru mereka setelah Pei Lijun bergabung dengan mereka. Sebagai perusahaan baru, dia ingin berpartisipasi dengan mereka. Produk terbaru Huaxin ini seperti tembakan pertama dalam medan perang, sangat penting.

Acara ini merupakan pertanda jika perusahaan itu sudah pasti akan menyerang RK Group bersamaan dengan Pei Lijun. 

Chen Yuhang sudah meramalkan, jika Huaxin akan menjadi 'perampok' terbesar di China. Dalam beberapa jam kedepan, dia akan melihat rivalnya, temannya sendiri, Pei Lijun.

Sebaliknya di Gedung Kembar RK Grup.

Gu Anbao dibawa Lulu masuk ke ruangan resepsionis yang sesungguhnya ini sedikit aneh.

Meskipun semalam dia sudah mempersiapkan hatinya, tapi sekarang saat dibawa masuk lagi, masih ada sedikit perasaan yang mengganjal.

Diperlakukan menjadi sebuah benda... yang dipinjamkan.

Yu Qinglan melihat robot itu, dia terkejut. Baru pertama kali melihat robot yang badannya sangat tinggi. 

Sedangkan Shen Xinran tidak menunjukkan kesenangan diwajahnya.

Awalnya, dia beralasan dan hanya ingin melihat Chen Yuhang. Bahkan, hanya beralasan, "Kak, kenapa robot pribadimu tidak mendengarkanku? Cepat datang dan lihatlah."

Siapa yang tahu, jika Chen Yuhang tidak ada di kantornya. Ai Lun bahkan membeli tiket pesawat elektronik.

Dan bahkan dia pergi ke Xinhai...

Yu Qinglan menatap Lulu dengan senang, dia puas melihat robot itu. Namun, dia khawatir tentang anaknya, ekspresinya masih saja tidak menunjukkan kesenangan.

Dia tersenyum sekilas, tidak bertahan lama. Senyum itu meredup karena Cheryl membawa 3 kontrak.

"Direktur Chen berangkat lebih awal, dia hanya menyuruh anda untuk menandatangani kontrak ini, kemudian anda boleh membawa robotnya. Ini ada tiga lembar, lembar untuk direktur Chen sudah ditandatangani."

Wajah Yu Qinglan berubah, kemudian dia pelan-pelan bertanya, "Saya pernah menemukan tempat yang meminjamkan robotnya tapi tidak perlu menandatangani kontrak."

Shen Xinran sudah bersiap merubah wajahnya menjadi dingin.

Cheryl tersenyum dan berkata, "Mohon dimengerti, ini adalah robot pribadi miliki direktur Chen, dan masih termasuk milik properti perusahaan. Dan tentunya, perlu mengikuti aturan perusahaan, tanda tangan kontrak, dan kami sudah menyiapkan rekaman..."

"Baik! Lihatlah!" Shen Xinran menandatangani kontraknya dan memberikan kepada ibunya.

Yu Qinglan membaca beberapa kalimat, raut mukanya pelan-pelan berubah "Peminjaman hanya 3 hari? .... dan biayanya 3.500 juta?!"

"Biasanya layanan penyewaan perusahaan kurang lebih 2 bulan." Tapi Cheryl tetap mempertahankan ekspresinya yang sedang tersenyum, "Robot pribadi direktur Chen masih dalam perbaikan, jadi anda hanya bisa menyewanya selama 3 hari. Dalam 3 hari direktur Chen akan kembali dari Xinhai, di hari itu anda harus mengembalikannya."

"Dan apakah uang itu akan kembali?" Shen Xinran memotong.

Sejenak Cheryl merasa ragu, dengan tenang dia menjawab, "Nona Shen, saya yakin anda tidak akan dikenakan biaya jika untuk pinjam, kompensasi ini hanya untuk kebutuhannya, anda tidak perlu mengkhawatirkan itu. Selain itu, jika ada kerusakan, maka biayanya diambil dari kompensasi tersebut. Sebab, Nona Shen meminjamnya, maka anda harus berhati-hati dalam pemakaian. Tidak mungkin jika Nona Shen akan merusaknya dengan sengaja, betul?"

Shen Xinran diam membeku, tidak tahu apa yang harus dikatakan, dia menarik lengan ibunya..

Yu Qinglan masih terkejut jika dia harus menandatangani kontrak ini demi anaknya yang ingin menyewa sebuah robot.

Tangannya ditarik kembali oleh Shen Xinran, kemudian dengan ragu-ragu dia mengambil kontrak itu dan bertanya, "Kontrak ini.... harus ditandatangani?"

Cheryl mengangguk.

Yu Qinglan tiba-tiba merasa kedinginan, tubuhnya seperti diguyur air dingin.

Dia benar-benar tahu jika Chen Yuhang tidak dekat dengannya... tapi dia selalu berpikir jika darah dan waktu akan menyelesaikan semuanya. 

Lagi pula dia adalah ibu kandungnya, tidak bisakah seorang ibu meminjam sesuatu dari putranya? Mengapa dia harus menandatangani sebuah kontrak? Pertanyaan ini terus berputar-putar di kepala Yu Qinglan.

Ada sakit dan kepahitan di dalam hatinya, dan dia lebih tua 10 tahun darinya, dia duduk santai dan mulai menandatangani kontrak itu.

Shen Xinran yang melihat ada perubahan di wajah ibunya mulai menghibur, "Bu, jangan terlalu dipikirkan. Robot itu milik perusahaan, kita memang harus mengikuti aturan mereka. Kostum yang kita pakai syuting juga milik perusahaan, dan perusahaan itu besar sekali. Dan tentu saja ada banyak aturan lainnya..." 

Yu Qinglan mendengarkan apa yang barusan Shen Xinran katakan, dia mendongak dan bertanya, "Kontrak ini... apakah kamu tahu apa isinya?"

Cheryl menjawab samar, "Kita hanya mengikuti aturan perusahaan..."

Yu Qinglan terkejut, dia menghela napas, diam dan berpikir beberapa saat, kemudian berkata "Xinran... bagaimana kalau... kita jangan meminjam robot dulu?"