"Ruan Ruan.."
Apa? Oh, dia sedang dipanggil! Pikir asisten Chen Yuhang.
Gu Anbao segera menghadap Chen Yuhang.
Chen Yuhang mengambil salah satu CD yang telah diberikan Cheryl dan memasukkannya ke drive CD-ROM komputernya. Dia kemudian mengambil kabel USB dan menghubungkan salah satu ujungnya pada komputernya. Ujung satunya kemudian disambungkan langsung ke telinga Gu Anbao.
Lebih tepatnya, kabel USB itu dihubungkan pada sebuah lubang di telinga asli Gu Anbao, bukan telinga kucingnya. Dia tidak berani bergerak. Layar komputer menunjukkan data yang di input baru mencapai 1%. Apa yang sekarang terjadi? Dia tidak berani bertanya.
Sementara itu Chen Yuhang membuka Laptopnya yang lain kemudian mulai memeriksa emailnya. Untuk beberapa saat tidak ada bunyi lain di ruangan itu selain bunyi keyboard yang sedang diketik.
Gu Anbao awalnya hanya menatap persentase jumlah data yang sudah di input yang terlihat di layar komputer. Namun kemudian, matanya perlahan-lahan beralih melihat ke arah Chen Yuhang. Saat melihat ke arah pria itu, namun sebetulnya dia tidak memperhatikan apa-apa.
Kemudian, dia melihat layar laptop yang digunakannya untuk bekerja. Layar itu dipenuhi deretan email yang belum dibaca. Apakah dia akan membaca semua email itu, pikir Gu Anbao. Tapi jumlah email belum terbaca di layar laptop itu begitu banyak, dan semuanya berbahasa inggris.
Tapi seakan-akan itu semua tidak menjadi masalah bagi Chen Yuhang, yang sudah hampir selesai membaca semua email itu.
Dia benar-benar hebat.
Chen Yuhang dengan cepat membalas beberapa email. Semakin lama dia bekerja, matanya mulai mengering dan dia merasa semakin jenuh dan bosan. Dia menyandarkan badannya di kursi lalu menutup matanya untuk beristirahat sejenak. Ketika dia membuka matanya, dia melihat robot bodoh ini masih melihatnya.
Sebenarnya, saat pandangan mereka bertemu, Cheng Yuhang menyadari sesuatu.
Gu Anbao sebenarnya sedang memandang dirinya, kemudian berpura-pura bahwa sedang melihat informasi yang tertera di layar komputer.
Chen Yuhang tersenyum dan bertanya "Kau tidak melihat ke arahku lagi?"
Gu Anbao melihat layar komputer dengan raut muka serius dan datar. Namun, perlahan-lahan wajahnya memerah.
Chen Yuhang yang masih memandang gadis robot itu pun kembali bertanya "Sudah puas melihat?"
"Em, cu.. cukup..." Gu Anbao menundukkan kepalanya seolah-olah seperti murid yang mengakui kesalahannya
"Masih mau melihat?"
"Haa?"
Gu Anbao diberi pertanyaan seperti itu langsung bimbang.
Dengan bodohnya dia melihat Chen Yuhang lagi, matanya seperti mengungkapkan "Boleh melihat lagi?"
Chen Yuhang tertawa.
Gu Anbao merasa bahwa dia sangat bodoh.
Beberapa saat kemudian, pintu ruangan itu diketuk lagi...
Lulu masuk sambil membawa segelas puding karamel, dia datang ke sana bukan untuk mengantarkan puding karamelnya, tapi seperti orang yang berani untuk mati.
"Direktur Chen, ini puding karamelnya" Dia mencoba untuk tersenyum, menunduk, dengan pelan meletakkan puding karamel di atas mejanya, dia terus menerus melihat Chen Yuhang.
Saat dia berdiri, dia melihat bahwa suasana hati Raja Iblis sekilas tidak sedang buruk, dia melihat wajah Gu Anbao memerah. Semilir angin seperti memasuki relung hatinya, semakin bertambah, awan dan bergelombang! Raja iblis... dan robot ini....
Raja iblis menggoda robot ini dan tertarik?!
Lulu merasa bahwa dugaannya benar! Dia berencana akan memberitahukan hal ini kepada Cheryl dan Ai Lunxuan!
Diam-diam dia meninggalkan ruangan ini. Chen Yuhang mengambil sendok kecil dan mulai menyendok puding karamelnya. Sedangkan tangan satunya dari waktu ke waktu masih mengecek email lainnya.
Seolah-olah saat tadi menggodanya tidak pernah terjadi.
Gu Anbao menutup mukanya. Tidak panas sama sekali. Dia tidak paham apa yang terjadi, hatinya merasa rileks, juga beberapa... seperti hilang
Puding karamel itu berukurang gelas kecil, Chen Yuhang cepat menghabiskannya. Dia melihat jam sekilas, dan segera menuju ruang pertemuan.
Sebelum meninggalkan ruangan ini, dia melihat kinerja di layar komputer. Di sana tampak menunjukkan 87%.
Mengambil CD yang lainnya, dan meletakkannya di depan Gu Anbao dan berkata "CD ini akan muncul secara otomatis setelah 100%, setelah itu kau ganti dengan CD ini, mengerti?"
"Mengerti" Dia mengangguk.
Kemudian dia pun membuka pintu, dan meninggalkan ruangan ini.
Gu Anbao melihat pintu kaca tertutup, dia sungguh bodoh.
Waktu berlalu dari menit menjadi detik. Dia dengan patuh menunggu progres di layar komputer, dan mengeluarkan CD-ROM. Kemudian dia mengganti dengan CD yang lainnya dan memulai lagi.
Dari 1% menjadi 100%.
Selesai.
Tapi, dia masih belum kembali...
Apakah akan dilanjutkan lagi? Dia melihat ada beberapa CD yang tersisa, sedikit berantakan.
Tidak terasa sudah larut, dan di luar ruangan ini ada suara berisik. Mungkin karena sudah waktunya untuk pulang kerja, orang-orang mulai rileks dan suaranya kembali normal.
Sama-samar Gu Anbao mendengar suara Lulu, suaranya terdengar sangat cepat dan tidak jelas. Kemudian dia bergerak lebih dekat ke arah pintu ingin mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan.
Tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh di belakangnya, ternyata kabel USB untuk menghubungkan telinganya terjatuh.
Apakah dia akan dimarahi? Jangan khawatir, pasangkan lagi saja, pikirnya.
"Lain hari saja.." Suara laki-laki muda itu, "Nona Cheryl, apakah kau akan pergi? Haha.. Nona Cheryl tetap akan tinggal bersama Raja Iblis itu.."
"Tidak ada cara lain, rapat masih belum selesai. Dan masih ada lagi pertemuan dengan perusahaan luar negeri. Kita sebagai sekretaris dan asisten tidak bisa pergi.
"Ai Lun, kau sangat beruntung, kau adalah asisten direktur Pei, dan dia sedang tidak ada. Kau barusan dipindah tugaskan kesini.."
"Hei, semuanya sudah pergi, masih saja menyebut nama Direktur Pei, jangan biarkan Raja Iblis itu mendengarnya. Dia sudah memakan puding selama 3 hari berturut-turut, dan itu membuatku semakin takut."
"Haha! Dengarlah apa yang dikatakannya!" Lulu tertawa.
"Apa aku takut? Lulu bukankah kau yang takut? Saat dia meminta puding, bukankah kakimu gemetaran? Hahahaha..."
"Hei, hei.. Ai Lun! Sepertinya ada puding lagi di lain waktu!"
"Nona Lulu, saya bersalah.."
"Humph!"
"Berhentilah bertengkar, hati-hati bisa jadi raja iblis itu mendengarnya..."
******
Dari kejauhan, Gu Anbao mendengarkan, perlahan-lahan ia mulai memahami, ternyata yang di maksud raja iblis adalah....
Dia benar-benar kesal. Dia tidak terima! Bagaimana bisa mereka memberi julukan seperti itu?
Jelas-jelas dia sangat tampan! Bekerja keras, selalu fokus, semuanya sangat baik! Ya.. meskipun tempramentalnya.. hmmm tampaknya tidak terlalu baik.
Dia mengingat bagaimana saat Chen Yuhang melempar telepon ke lantai.
Memang mungkin karena suatu hal tidak berjalan dengan baik di kantornya, tapi aku tidak pernah melihat dia memarahi karyawannya. Jika dia tahu bahwa dia diberi julukan seperti itu oleh karyawannya, pasti dia sangat sedih.
Gu Anbao terdiam... dia mulai mengasihani Chen Yuhang.
Tidak terasa sudah pukul 9 malam.
Karena kepergian Pei Lijun yang tiba-tiba dan menyebabkan kekacauan kecil di sekitarnya, banyak perusahaan yang bekerjasama dengan RK Group menjadi khawatir dengan keadaannya, apakah kontraknya dapat diselesaikan? Ferrand bukanlah perusahaan pertama dan terakhir yang bekerja sama dengan RK Group.
Banyak pihak yang bertanya langkah kelanjutan kerjasama ini. Dia harus memuaskan kerjasamanya.
Banyak bicara membuat tenggorokannya kering, dia hanya tidur selama 3 jam.
Chen Yuhang memijat dahinya, dan merasa bahwa harus pulang karena dia sangat perlu tidur dengan nyenyak.
Dia sangat lelah, sehingga dia tidak mau mengemudi sendiri. Dia memanggil sekretaris dan menyuruhnya untuk memesan taksi. Chen Yuhang meninggalkan perusahaannya tanpa kembali lagi ke kantor.
Setelah sampai rumah, Chen Yuhang langsung tertidur saat tubuhnya menyentuh kasur. Dia sangat mengantuk, kemudian....
Saat setengah terjaga, dia mendengar teleponnya berbunyi, Chen Yuhang membuka matanya dan mengambil teleponnya.
Waktu menunjukkan jam 2 pagi.
"Ada apa?" Suaranya terdengar serak, siapapun yang tiba-tiba terbangun di tengah malam pasti tidak memiliki suasana yang baik.
Cheryl berkata dengan takut. "Maaf Direktur Chen, saya tahu ini sudah terlambat, tapi.. tapi... saya pikir sebaiknya anda balik ke kantor sekarang juga."
Chen Yuhang terdiam. Dia bingung dengan hal yang mengganjal ini.