Buatkan semangkuk mie jahe.
Mavis Cerdas: [Wah~ Tuan Ruan muncuuuul!]
Kincir Angin Berputar: [Taburkan bunga~ \(≧▽≦)/ akhirnya anda online lagi!]
Mata Langit: [Selamat datang kembali tuan Ruan Ruan!]
Tuan Persik Pink: [Selamat datang tuan Ruan!]
Warna Langit: [Selamat datang tuan Ruan!]
Tulang Hati Lama: [Selamat datang tuan Ruan!]
Bertemu Betray: [@Jin Yu Ji, kehidupan sehari-hari, tidak dapat dicintai, dan membutuhkan kesembuhan.]
Tulang Hati Tua: [Di atas, apakah ini sudah 30 detik?]
Bertemu Betray : [(⊙o⊙)???]
Warna Langit: [Temannya Tuan Ruan demam?]
Tua Persik Pink: [Pacar?]
Kincir Angin Berputar: [Laki-laki! Aku bertaruh dengan dua ikan emas kecilku!]
Mavis Cerdas: [Seperti yang di atas, aku bertaruh 3 ikan emas kecilku.]
Ikan berenang di atas awan: [4 ekor.]
*****
Gu Anbao mengerutkan bibirnya dan menanggapi pesan itu
Ruan Ruan: [Hanya teman biasa... ]
Kincir Angin Berputar: [Tuh kan! Aku bilang pasti laki-laki!]
Bertemu Betray: [Atasku benar-benar seperti dewa.]
Menanggapi itu, Gu Anbao menggunakan akun Ruan Ruan bingung memberikan balasannya.
Warna Langit: [Sudah minum obat penurun demam?]
Tuan Persik Pink: [Tuan, apakah anda sudah memiliki pacar?]
Gu Anbao berhenti mengetik. Kata 'pacar' cukup membuat sirkuitnya seakan kelebihan daya sejenak. Dalam hatinya terus bergumam bahwa dirinya dan Tuan Chen Yuhang baru bertemu. Gu Anbao berusaha mengalihkan pikirannya ke hal yang dibutuhkannya saat ini.
Pembicaraan itu sedikit mengganggu, grup chat itu pun semakin banyak pesannya. Mereka dengan mudah menyimpulkan seolah-olah dia punya pacar.
Gu Anbao tidak menyangkal grup chat itu, dengan cepat dia mengetik.....
Ruan Ruan: [Barusan saja sudah minum obat, dan sekarang dia sedang tidur, terus aku harus melakukan apa lagi?]
Kincir Angin Berputar: [Tunggu hingga dia bangun, mungkin akan terasa lapar.]
Warna Langit: [Kamu bisa membuatkan mie jahe, jika panasnya sudah turun, buatkan mie lada, atau sup dengan mie yang banyak. Dia akan berkeringat setelah makan satu mangkuk, selanjutnya tubuhnya akan lebih baik.]
Langit Berwarna: [Jahenya sedikit saja, takut efeknya tidak begitu bagus!]
Mavis Cerdas: [Aku sudah pernah makan! Ibuku membuatkan aku mie ini tiap kali aku masuk angin!]
Kincir Angin Berputar: [Mereka membahas makanan, membuatku lapar. Aku belum sarapan.]
Mata Angin: [Kamu belum pernah mendengarnya? Atau lepaskan bajunya dan basuh tubuhnya dengan kain basah?]
Tuan Persik Pink: [Lepas baju.]
Kincir Angin Berputar: [Lepas baju]
Bertemu Betray: [Lepas baju]
Tulang Hati Tuan: [Lepas baju]
Langit Berwarna: [Tuan, segeralah lepas bajumu…]
Gu Anbao menatap layar, pelan-pelan wajahnya berubah menjadi merah...
"Lepas baju atau apapun itu, sepertinya harus dilewati dulu... Membuat mie jahe.. apakah akan berhasil? Dia tidur tanpa sarapan di pagi hari, dan pasti akan lapar ketika dia bangun, atau... coba dulu." Pikir Gu Anbao.
Tapi...
Sebagai seorang perawat, pengalaman memasaknya... benar-benar nol besar
Lupakan saja... dia bahkan belum pernah membuat mie instan. Bagaimana dia bisa membuat mie jahe? Apalagi jika dapurnya terbakar, nantinya itu akan menimbulkan masalah...
"Tapi… kalau dia lapar, bagaimana? Dia pasti akan lapar." Kepala Gu Anbao seakan semakin bimbang. Sirkuitnya seperti kesulitan memilih hal yang harus dilakukannya.
Gu Anbao berjalan pelan-pelan ke dapur. Pertama, dia menuju lemari mie, kemudian menuju kulkas untuk mengambil jahe. Gu Anbao kembali ke ruang kerja dan mulai mencari resep membuat mie jahe dengan serius
...
Karena efek obat, Chen Yuhang berkeringat lagi, bantal dan selimut tipisnya menutupi semua badannya.
Kepalanya masih terasa pusing, seperti akan pingsan. Tapi ini lebih baik daripada tadi, panasnya sudah sedikit turun..
Ada suara berisik pelan, tidak tahu dengan yang sedang dilakukan oleh robot itu di luar.
Chen Yuhang tidak peduli apa yang dilakukannya.
"Ruan Ruan." Dengan suara yang masih serak Gu Yuhang memanggilnya.
Mendengar namanya dipanggil Gu Anbao bergegas segera menuju kamarnya. Melihat Chen Yuhang sudah bangun, dia berkata dengan sangat bahagia, alisnya terangkat, "Kamu sudah bangun!"
Chen Yuhang melihat wajahnya dan tersenyum sekilas.
Meskipun dia tahu bahwa ini adalah sebuah benda buatan, Chen Yuhang harus mengakui bahwa ketika dia sakit dan melihat wajah yang sedang tersenyum bersemangat jauh lebih nyaman daripada melihat wajah robot yang kaku.
Tidak dapat dijelaskan, tiba-tiba dia berpikir, 'Mungkin kakek tua itu akan sangat menyukainya'.
"Kamu lapar?" Gu Anbao bertanya, masih dengan wajah tersenyum.
Lapar? Ya, Chen Yuhang sedikit lapar. Tapi, dia masih belum ingin makan sekarang.
Chen Yuhang duduk tangannya terangkat dan berkata, "Ambilkan baskom berisi air panas dan bawakan handuk yang ada di kamar mandi."
Gu Anbao berpikir, 'Kamu tidak menjawab lapar atau tidak..'
Tapi dengan patuh dia mengambilkan baskom berisi air panas.
Gu Anbao kembali dengan setengah panci berisi air panas dan melihat Chen Yuhang yang sedang duduk di tempat tidur
Gu Anbao terkejut.
Tidak memperdulikan ekspresinya, Chen Yuhang lanjut memintanya, "Kemarilah!"
Gu Anbao menundukkan kepalanya, membawa airnya, dan berjalan pelan-pelan. Dia hampir tersandung, tapi masih tidak berani menatap wajah Chen Yuhang.
"Aku... tidak mau melepaskan pakaianmu..." Gumam Gu Anbao pelan.
Chen Yuhang tahu bahwa Gu Anbao sedang bergumam, tapi dia tidak tahu yang dikatakannya, ini bukan pertama kalinya dia dalam situasi seperti ini.
Dia melepas bajunya yang basah oleh keringat, lalu melepaskan ikat pinggangnya dan melepas celananya. Hingga akhirnya yang tersisa hanyalah celana dalam. Ia berbalik dan melihat seluruh tubuh robot itu bergetar, apalagi air di baskomnya terlihat lebih jelas lagi getarannya.
"Letakkan di bawah saja kalau kamu tidak kuat membawanya." Chen Yuhang pikir baskom itu bergetar karena Gu Anbao membawa baskom terlalu lama.
Gu Anbao menggigit bibirnya, menundukkan kepalanya dan tidak bisa mengatakan satu kata pun.
Chen Yuhang mengajarinya, "Basahi handuknya terlebih dahulu, kemudian basuhlah tubuhku"
Gu Anbao hanya terdiam mendengar perkataan tuannya. Dalam hati dia merasa malu membasuh tubuh indah Chen Yuhang.
Sebaliknya, Chen Yuhang melihat dia tidak bergerak sama sekali. Dia merasa kesabarannya akan hilang jika ia terus bersama robot ini
'Huft.. benar-benar…' Pikirnya.
"Aku berkeringat dan ini sangat tidak nyaman. Jika aku tidak buru-buru mengeringkannya. Tentu akan memperburuk gejala flu ku.."
Hah? Apa benar akan bertambah buruk? Gu Anbao sekejap mendongak dan menatap Chen Yuhang dengan gugup
"Aku... aku akan membasuhnya untukmu..." Dia berkata dengan tergagap. Kemudian dia membasahi handuknya dan memerasnya.
Chen Yuhang ragu-ragu sejenak, kemudian dia merasa, robot di hadapannya sudah mengetahui caranya?
Laki-laki itu berbaring di tempat tidur, Gu Anbao menyeka tubuhnya dengan handuk, membersihkan keringatnya yang lengket, nyaman sekali.
Meskipun dia selalu gelisah, karena gerakannya sangat lambat dari waktu ke waktu, tapi dia benar-benar melakukan dengan tepat. Robot ini sangat serius. Bahkan, dia menggosok bagian tubuhnya di antara jari-jarinya dengan hati-hati
Chen Yuhang bersandar di tempat tidurnya, dan menatapnya. Wajah Gu Anbao sedikit memerah, jelas-jelas dia sangat pemalu. Ekspresi di dalamnya sedikit menunjukkan keras kepala, dan ada sedikit keluhan tersembunyi.. sangat menarik... benar-benar menarik
Kontak fisik seperti ini yang membuatnya terlihat seperti ini, jika dia melangkah lebih jauh lagi...
Gu Anbao masih serius menggosok dan membasuh setiap bagian tubuh Chen Yuhang sebisanya...
Sangat serius, dan berhati-hati
Dia memegang tangan Chen Yuhang...
"Itu akan bereaksi." Chen Yuhang memandangnya sambil tersenyum.