Chereads / Jatuh Cinta Pada Robot Pribadiku / Chapter 13 - Kira-Kira Apa Namanya?

Chapter 13 - Kira-Kira Apa Namanya?

Reaksi? Apa... reaksinya...?

Gu Anbao melihat Chen Yuhang dengan tatapan kosong, untuk beberapa saat dia mengerti...

Ya... itu berarti... bukan reaksi itu yang dimaksud?!

Kakak perempuan Gu Anbao pernah memberitahukan secara misterius padanya, bagian tubuh laki-laki akan bereaksi! Tapi...! dia sama sekali tidak pernah terpikirkan tentang 'perubahan' yang pernah diinformasikan oleh kakaknya!

Raja Iblis itu.. tahu perubahan macam apa itu?!

Seluruh wajah Gu Anbao langsung memerah!

Wajahnya seperti udang yang direbus! Dia pelan-pelan melangkah mundur beberapa langkah, dan melihat Chen Yuhang dengan tatapan polos... dia akan terus memainkan peran perilaku polosnya mulai dari sekarang!

Gu Anbao, seketika terjatuh, "Aaaakh!" Gu Anbao tiba-tiba terkilir! Di depan Chen Yuhang?! Apa dia sudah bodoh?

Chen Yuhang melihat wajah Gu Anbao merah sekali, seperti disambar petir. Dia menjadi tidak bisa tenang... 

Chen Yuhang takut jika prosesor sirkuitnya akan terbakar jika suhunya terlalu tinggi.

Dengan suasana seperti itu, Chen Yuhang merasa tidak perlu malu di depan robot itu kan?

Bila dipikir-pikir, Chen Yuhang adalah laki-laki dewasa yang normal, sangat normal jika dia melihat perempuan yang manis dengan ukuran dada F cup. Dia membungkuk dan pura-pura sibuk pada dirinya sendiri.

Tentu saja, reaksi tubuh adalah salah satu hasil responnya, masalah menginginkannya atau tidak adalah hal lainnya. Jika dia mengambil tindakan, itu akan menghabiskan waktunya di pagi hari ini.

"Ruan Ruan?" Dia memanggilnya ragu-ragu.

Robot berwajah merah itu berdiri dari tempat tidur, dan malu untuk mendekat. Handuk putih terikat erat di tangannya.

Chen Yuhang menghela napas dalam-dalam.

Lupakan….

Ekspresi malu dan ketakutan terlihat dari wajah robot ini, benar-benar tidak bisa disembunyikan, layaknya menggertak seorang gadis kecil.

"Tolong isi bak mandi dengan air. Aku akan mandi nanti." Karena keringatnya masih belum bisa dibasuh, sehingga Chen Yuhang memutuskan untuk mandi.

Gu Anbao menganggukkan kepalanya dengan cepat, kemudian dengan segera lari menuju kamar mandi, bahkan ia lupa untuk mengembalikan baskomnya. Seperti kelinci yang ketakutan.

Chen Yuhang yang melihat kelakuan Gu Anbao seperti itu, ingin tertawa.

Ketika Gu Anbao mengetuk pintu kamarnya, Chen Yuhang tidak bisa menahan dirinya untuk menggoda Gu Anbao, satu tangannya bersandar pada kusen pintu, dan punggung tangan lainnya menyentuh pipinya, sedikit membungkuk dia berbisik, "Hari ini sangat panas, kamu menginginkannya? Dan minum obat penurun panas?"

Kemudian dia berdiri lagi, dan berhasil melihat wajah Gu Anbao yang menjadi kemerahan, kemudian Chen Yuhang pergi ke kamar mandi dengan puas.  

Gu Anbao melihat pintu kamar mandi yang tertutup dengan tatapan bodoh.

Dia... dia.. dia...

Benar-benar buruk!

Gu Anbao terkejut ketika tiba-tiba telepon berdering.

Dia menutup wajahnya yang masih memerah, berjalan cepat menuju kamar tidur untuk mengangkat telepon yang ada di atas meja, lalu berlari menuju pintu kamar mandi, mengetuknya dua kali dan berkata, "Chen... Chen Yuhang, teleponmu berdering."

Terdengar suara air mengalir dari belakang pintu itu.

Dia masih belum menjawab, Gu Anbao mengulanginya lagi "Chen Yuhang, ponselmu berdering."

Dia menunggu sebentar. Beberapa saat kemudian dia mendengar suara Chen Yuhang dengan santai berkata, "Lihatlah siapa yang menelepon, kalau itu nomor yang tidak dikenal, abaikan saja."

Gu Anbao melihat layar ponselnya, nama kontaknya Shen Xinran.

Hei... apakah selebriti Shen Xinran? Hmm.. mungkin hanya kebetulan memiliki nama yang sama.

"Shen Xinran yang menelepon" Jawabnya

Karena merasa sangat nyaman mandi dengan air panas, Chen Yuhang menjawab dengan malas, "Oh.. tidak perlu diangkat"

Hah? Tidak perlu dijawab? Kalau gitu... dibiarkan begitu saja? Gu Anbao masih heran dengan sikap Chen Yuhang.

Gu Anbao bingung lalu meletakkan kembali ponsel Chen Yuhang di atas meja, dia sedikit ingin tahu orang yang bernama Shen Xinran itu...

Ponsel itu terus berdering, bahkan tidak ada hentinya berdering terus menerus. Sungguh terasa sangat menyebalkan.

Gu Anbao sangat kagum dengan orang yang menelpon itu. Dulu, secara umum jika ada orang yang menelepon dan tidak diangkat, mereka semua tidak akan menelepon lagi. Tapi, yang bernama Shen Xinran ini sudah menelepon berkali-kali sepanjang waktu.

'Apakah ada sesuatu yang mendesak?' Gu Anbao bertanya dalam hati.

Telepon akhirnya berhenti berdering, layar ponsel itu menunjukkan ada 12 panggilan tidak terjawab.

Benar-benar gigih.

Namun, setelah 2 menit hening, ponsel itu berdering lagi.

Masih dari nomor yang sama, Shen Xinran.

Kenapa Chen Yuhang tidak menjawabnya? Apakah robot ini harus bertanya lagi?

Gu Anbao ragu-ragu berjalan ke kamar mandi dan membawa ponsel Chen Yuhang, tapi kemudian tiba-tiba dari belakangnya ada tangan kekar yang mengambil ponsel itu, dan menolak panggilan itu secara langsung, kemudian menutupnya.

Gu Anbao malah bertanya-tanya dengan sikap orang itu.

Gu Anbao berbalik tiba-tiba, dan hampir berhadapan dengan laki-laki di belakangnya

Perlakuannya ini... terlalu dekat...

Nafas hangat mengarah ke pipinya, matanya yang dalam seolah-olah ingin menelannya. Gu Anbao tidak berani menatapnya, dia menunduk dan melihat ke bawah kakinya. Membuatnya makin malu, dia melihat bahwa Chen Yuhang tidak memakai satu helai pakaian pun.

Dia memiringkan kepalanya dan pura-pura tenang. Sebenarnya dia tidak berani melihatnya.

Chen Yuhang mematikan ponselnya, lalu melemparkannya ke meja dengan sesuka hati. Lalu dia melihat wajah Gu Anbao yang merah lagi, dan tertawa "Bagaimana mungkin wajahmu mudah sekali memerah?"

"Tidak... tidak ada apa-apa...." Gu Anbao melihat dinding dengan tatapan kosong, hati nuraninya benar-benar merasa bersalah

Chen Yuhang tersenyum, sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, kemudian dia duduk di atas tempat tidur dan bertanya, "Kamu barusan memanggilku?"

"Hah?"

"Barusan, ketika kamu memintaku untuk menjawab telepon, kamu memanggilku?"

Gu Anbao terdiam, dengan ragu menjawab, "Chen Yuhang... apakah aku berbuat salah?"

Chen Yuhang menjawab, "Ya.. kamu salah"

Gu Anbao berbalik dan menatapnya tajam, "Kamu... tidak pernah memanggil nama ini"

Chen Yuhang tersenyum menyeringai, "Aku tidak pernah memanggil nama ini, jadi kamu tidak perlu memanggil namaku seperti itu, mengerti?"

Gu Anbao makin tidak mengerti dengan maksud Chen Yuhang. Tidak memanggil dengan nama Chen Yuhang, lalu dia harus memanggil apa?

Gu Anbao berpikir keras, memanggil namanya... bukan kah itu.. tidak sopan? Dan dia hanya seorang robot, dia bukan salah satu dari teman atau keluarganya.

Apa nama yang lebih baik... bagaimana karyawannya memanggilnya? Raja Iblis? Oh tidak tidak! Dia seorang CEO! Rasanya.... terdengar sedikit aneh...

Gu Anbao berpikir keras untuk waktu yang lama, memikirkan gelar yang tepat untuk memanggilnya.

Chen Yuhang tersenyum menyeringai, dia memperlihatkan ekspresinya dengan penuh minat.

"Apakah kamu paham? Kamur harus memanggilku apa?" Tanya Chen Yuhang.

Gu Anbao menatapnya, pelan-pelan dia bertanya, "Tuan?" Sambil tetap memikirkan, Gu Anbao adalah robot pribadinya, dan harus memanggilnya 'tuan'. Bukankah seharusnya dia benar kali ini?

Tidak tahu apa yang membuat Chen Yuhang kaget mendengarnya, kemudian dia tertawa sambil memegang dahinya...

Gu Anbao melotot dan melihat Chen Yuhang tidak mengerti

Apakah... dia salah lagi?

Chen Yuhang menggelengkan kepalanya, tersenyum berdiri dan mengelus telinga kucing robot itu, "Umumnya, jika pemilik rumahnya adalah laki-laki, maka dipanggilnya suami. Tapi jika pemilik rumahnya adalah perempuan, maka dipanggilnya adala istri. Tentu saja jika konsumennya mempunyai kebutuhan khusus, mereka juga bisa mengaturnya berdua. Seperti halnya beberapa wanita yang memelihara anjing dan mengambil ibu dari anak-anak anjingnya dan memilikinya. Jadi semuanya berdasarkan pada kebutuhan konsumen masing-masing."

Gu Anbao yang mendengarkan jawaban Chen Yuhang yang seperti itu, tidak bisa tidak gugup, dan mencoba mengabaikan sensasi sensitif dari telinganya "Apakah kamu akan menjualku?"

Menjual? Kata yang pasti membuat semua robot seakan patah hati.

Tentu saja tidak, dia hanya akan mengirimkannya ke kakek tua itu untuk menemaninya.

Melihat Chen Yuhang yang menggelengkan kepalanya, ekspresi Gu Anbao terlihat bahagia, dan dia sedikit tersenyum.

Tidak menjualnya... berarti apakah Gu Anbao akan tetap bersamanya? Ya kan?