Tampak Gu Anbao telah mengenakan kemeja dengan kerah berenda putih kekuningan serta rok jingga berbulu hangat. Tepi-tepi mansetnya juga dihiasi dengan renda. Tidak lupa robot ini mengenakan stoking bergaris-garis yang hanya sampai menutupi bagian sendi lututnya. Telinga yang sekarang ada di kepala adalah sepasang telinga kucing hitam yang tidak tampak berlebihan.
Dia seperti gadis lollipop pink yang cantik, bahkan seperti seorang manusia.
Chen Yuhang tidak mengharapkan apapun, hanya mengganti pakaian saja membuatnya sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak. Jika dia tidak melihat robot ini sebelumnya, dia mungkin akan tertipu dan mengira bahwa Gu Anbao adalah manusia.
Pakaian yang dikenakannya sekarang pun tampak bagus.
Chen Yuhang perlahan-lahan berjalan menghampiri Gu Anbao dan memandangnya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pandangannya terhenti pada stoking setinggi lutut yang dikenakan gadis robot itu dan bertanya "Apa selanjutnya?"
"Sayap kecil!" Lulu menjawab dengan riang.
Sepasang sayap kecil pasti akan terlihat menggemaskan, betul?
Chen Yuhang hanya bisa terdiam.
Chen Yuhang tidak paham apa gunanya membuat gadis robot mengenakan pakaian hangat dan sepasang stoking? Apakah dia akan benar-benar merasa lebih hangat? Sungguh estetika dua dimensi yang aneh.
"Berikan dia pakaian yang wajar saja."
Lulu pun merasa bingung mendengarnya. bukankah sepasang kaos kaki ini normal?
Chen Yuhang melihat Gu Anbao dan berkata "Longgarkan kunciran rambutmu dan letakan di antara kedua telingamu." Dengan cara ini, telinga kucingnya dapat terlihat sebagai hiasan kuncirannya, dan soket pengisian di belakang lehernya dapat tertutupi rambut.
Lulu segera melepaskan kaos kaki itu, dan seperti ayam yang diberi sebutir nasi ia mengangguk "Baiklah, Tuan."
Setelah menganggukkan kepalanya, dia bertanya dengan riang "Direktur Chen, apakah robot ini memiliki nama? Bagaimana kalau diberi nama Alice? Ella juga bagus!"
Umumnya, robot hanya memiliki angka dan tidak mempunyai nama. Tetapi model yang dipesan akan memiliki sebuah nama. Namun, untuk memudahkan semua sistem, semua robot yang dipesan khusus diberikan nama dalam bahasa Inggris.
Chen Yuhang mengerutkan keningnya. Kakeknya tidak mengerti bahasa Inggris.
Lupakan, lebih baik dia diberi nama dalam bahasa Mandarin saja.
Chen Yuhang memandang Gu Anbao dan berkata "Nama apapun juga bisa, gunakan nama perempuan Mandarin saja."
Hah?
Gu Anbao terpana.
Ketika Chen Yuhang melihat 'respon lambat' Gu Anbao yang sangat mirip manusia, pria itu pun hanya melipat lengannya dan menunggu dengan sabar.
Melihat ini, Gu Anbao merasa bahwa pikiran pria itu sama sekali tidak dapat diubah!
Apakah Gu Anbao bisa otomatis mencari banyak informasi ketika dia mendengar perintah seperti layaknya robot? Tentu dia tidak bisa melakukannya!
Melihat ekspresi Chen Yuhang yang semakin lama tampak semakin tidak sabar, Gu Anbao menunduk dan menjawab, "Ruan Ruan"
"Apa?" Suara Gu Anbao sangat pelan sehingga Chen Yuhang tidak bisa mendengarnya dengan jelas.
Gu Anbao masih tidak berani mengangkat kepalanya dan hanya mengulangi apa yang telah dia katakan, "Ruan Ruan."
Setelah menunggu untuk beberapa saat, dia tidak mendengar suaranya Chen Yuhang. Gu Anbao pun akhirnya mengangkat kepalanya. Ternyata pria itu masih memandangnya. Sepertinya dia mengira Gu Anbao masih punya ide lain soal namanya.
Gu Anbao menggaruk kepalanya dan mengarang beberapa nama "Zhang Ying? Eh... Liu Ting... Wang Fang.. Cheng Li..."
Chen Yuhang tidak ingin mendengarkan lagi, "Kita gunakan nama yang pertama saja. Ruan Ruan."
"Oh..." Gu Anbao pun menghela napas lega.
"Ruan Ruan terdengar bagus!" Lulu mencubit telinga kucing milik Gu Anbao. "Mulai sekarang, namamu adalah Ruan Ruan."
Gu Anbao pun tersenyum malu-malu pada Lulu.
Chen Yuhang tertawa melihat senyum Gu Anbao, dan matanya mengikuti tangan Lulu yang mencubit telinga kucing gadis robot itu.
Lulu melihat tatapan Chen Yuhang, dengan malu-malu ia menurunkan tangannya. "Dasar Raja Iblis, aku tidak tahan mencubitnya."
Saat dia sedang merasa bersalah, tiba-tiba dia melihat tangan Chen Yuhang terulur lalu mencubit telinga kucing Gu Anbao, sama seperti yang barusan dilakukan Lulu!
"Ah!"
"Aaaa!"
Tiba-tiba wajah Gu Anbao berubah pucat, kemudian dengan cepat merona merah.
Alih-alih melepaskan, Chen Yuhang malah mengelus-elus Gu Anbao dengan lembut
Tubuh Gu Anbao sedikit gemetar, seolah-olah menahan sesuatu, orang yang disukainya dengan lembut sedang mengelus telinganya.
Dia menggigit bibirnya, mencoba mengabaikan perasaan aneh di telinganya, tetapi Chen Yuhang malah meletakkan tangannya di bagian tubuhnya yang lain!
"Aaaah!"
Kedua telinganya dicubit!
Reflek Gu Anbao adalah untuk menyembunyikan wajahnya dibalik kedua telapak tangannya, dia bahkan tidak berani untuk mengintip! Dia benar-benar merasa malu!
Lulu melotot, melihat bosnya menggoda robot itu, dia hanya bisa berteriak dalam hati "Dasar raja iblis! Lepaskan robot itu! Biarkan hanya aku yang melakukannya!"
Chen Yuhang pun menarik tangannya sembari berpikir "Hanya sentuhan dari lawan jenis yang dapat mengaktifkan tanggapan yang sudah terprogram..."
Selain telinganya, bagian tubuh Gu Anbao mana lagi yang sensitif, dan bagaimana dia akan menanggapi sentuhan di bagian tubuh itu? Chen Yuhang masih belum melupakan saat Gu Anbao mendorongnya. Jika yang didorong olehnya adalah tubuh kakek tua itu, jelas-jelas 80% tubuhnya akan terluka.
Meskipun bentuk badannya sangat antropomorfik
Lalu bagaimana dirinya bisa dengan cepat meningkatkan pengalamannya?
Chen Yuhang juga menyadari bahwa wajahnya pun juga kurang tampan dan tidak membantu situasinya.
Melihat raut wajah pria itu berubah, Gu Anbao langsung menundukkan kepalanya dengan cemas.
Ketika pertama kali memasuki ruangan ini, ada kegembiraan yang jelas terpancar dari wajahnya, tapi sekarang... sepertinya dia tidak puas dengan dirinya sendiri...
Apakah ini berarti dia tidak menyukainya?
Bagaimana mungkin Chen Yuhang bisa menyukai dirinya? Dia hanyalah robot, dia tidak bisa melakukan apapun, bahkan memikirkan nama untuk dirinya sendiri pun dia tidak bisa.
Gu Anbao semakin merasa bahwa dirinya bukan apa-apa.
Chen Yuhang juga merasa benar-benar bingung dan tidak bisa menemukan jawaban yang tepat. Ada masalah apa dengan robot ini?
Sementara itu, Lulu justru terpana dan terkagum-kagum! Hebat sekali! Ai Si benar-benar bisa membuat robot yang sangat menyerupai manusia! Sungguh luar biasa!
Pada saat itu, terdengar ketukan pintu. Cheryl lalu memasuki ruangan direktur Chen sambil membawa beberapa kepingan CD.
"Direktur Chen, ini beberapa materi pembelajaran untuk robot yang anda minta."
Chen Yuhang mengambilnya.
Cheryl memperhatikan wajah direktur Chen dengan hati-hati, melihat suasana hatinya yang sudah stabil kemudian dia berkata, "Pertemuan online dengan PT. Ferrand Teknologi dimulai dalam 20 menit lagi, apakah anda ingin mempersiapkannya terlebih dahulu?"
"Tidak perlu, panggil aku dalam 15 menit lagi."
"Proposal permintaan untuk memperbarui robot dari departemen bedah medis telah dikirim ke email anda. Departemen medis akan menjelaskan secara rinci di pertemuan rutin besok."
"Baiklah."
"Presdir Wu dari perusahaan Fuligu menelepon, beliau berharap penandatanganan kontraknya dapat dipercepat."
Chen Yuhang mengernyitkan alis dengan lelah, "Konfirmasikan kembali kontraknya, dan kirimkan ke mereka jika tidak ada masalah. Ada lagi?"
Cheryl dengan cepat membolak-balik halaman-halaman buku catatannya.
"Saya sudah menempatkan reservasi untuk makan malam anda dan Nona Shen malam ini di Paviliun Yulan. Reservasi anda untuk pukul..."
"Batalkan."
Walau tertegun, Cheryl dengan tanggap menjawab, "Baiklah, saya akan membatalkan reservasi makan malamnya. Apakah saya perlu menghubungi Nona Shen juga?"
Chen Yuhang mengangguk dengan cepat "Tolong kau atur sendiri."
Mendengar Itu berarti Cheryl harus menghubunginya.
Hal ini jelas bukan pertama kalinya Cheryl melakukan hal semacam ini, dan dia bertanya dengan lihai, "Jika Nona Chen bertanya mengapa makan malamnya dibatalkan, apa sebaiknya saya katakan bahwa anda sedang berada di sebuah konferensi internasional?"
"Betul."
Cheryl dengan cepat membuat catatan, dan dengan sopan menjawab "Saya akan mengaturnya."
"Tunggu sebentar." Chen Yuhan saat itu sedang duduk bersandar di kursinya. Sambil mengetukkan jarinya di atas permukaan meja, pria itu mengatakan, "Tolong pesankan puding karamel untukku."
Entah itu hanya Gu Anbao saja yang salah melihat atau tidak, tapi sepertinya Cheryl dan Lulu sama-sama merinding ketakutan. Cheryl lalu dengan cepat meninggalkan kantor itu dengan wajah pucat.
Gu Anbao tidak mengerti kenapa mereka berdua tampak begitu ketakutan. Memangnya apa salah dengan puding karamel?