Dengan cepat berita tentang konser Xiao Adi menyebar di internet. Ye Erruo tampak sedang menikmati semangka sambil melihat berita tersebut. Sepengetahuannya, Gu Feirou ingin semakin dikenal melalui konser tersebut. Seketika ia mengangkat bibir merahnya, saat ia tahu Gu Feirou akan tampil dengan menunjukkan wajah aslinya. Dalam hati ia berkata, Jika semua orang tahu bahwa Xiao Adi telah ganti, pasti akan sangat...
Ye Erruo tiba-tiba melempar semangka yang dinikmatinya, ia melempar semangka itu ke samping. Kemudian ia menatap layar komputer sambil memikirkan sesuatu. Tiba-tiba matanya berbinar, tampaknya ia ingin mencari seseorang, dalam pikirannya, yaitu Ji Sichen.
Ji Sichen adalah senior Ye Erruo, dulu Ye Erruo dan Ji Sichen pernah berpartisipasi dalam acara pertunjukan di kampus. Ji Sichen merupakan seorang yang jenius dalam mengoperasikan komputer. Tiga tahun tidak bertemu dengan Ye Erruo, diketahui bahwa saat ini, ia magang dan telah direkrut oleh negara sebagai hacker yang sangat kuat. Namun tak sengaja ada sesuatu yang bocor, sehingga ia akhirnya ditembak. Ye Erruo tak tahu dengan jelas kejadian seperti apa yang terjadi, yang jelas ia hanya ingat berita itu disiarkan di televisi.
Saat ini Ye Erruo berusaha mencari dan mengumpulkan informasi tentang kakak kelasnya yang diberitakan sejak enam bulan lalu. Seketika ia mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi nomor yang ditulis dalam berita tersebut. Sepuluh detik kemudian, di ujung sana akhirnya telepon terhubung.
"Halo?" terdengar suara dari ujung ponsel.
"Apakah ini kak Sichen?" tanya Ye Erruo.
Suara yang ada di ujung telepon tiba-tiba hening sesaat, kemudian terdengar suara kembali, "Kamu?"
"Aku Ye Erruo. Kak, sebelumnya kita berpartisipasi bersama dalam acara sekolah. Apakah kakak masih ingat?" tanya Ye Erruo.
"Ye Erruo?" kata Ji Sichen dengan suara yang menunjukkan ekspresi gembira.
"Benar... Kak, apakah Kakak sudah lulus? Sekarang kerja dimana?" tambahnya.
"Kenapa kamu tiba-tiba mencariku?" tanya Ji Sichen.
Ye Erruo berpikir sejenak, kemudian ia berkata, "Aku tidak tahu apakah kakak punya waktu luang atau tidak? Jika ada waktu aku ingin meminta bantuan."
Dengan cepat Ji Sichen menjawab, "Boleh saja..."
Ye Erruo tertawa kecil dan berkata, "Hehe, baiklah."
Ye Erruo tak menyangka bahwa Ji Sichen semudah itu menyetujuinya. Namun ia belum memberitahu bantuan apa yang akan dimintanya. Setelah beberapa menit kemudian, Ye Erruo menutup telepon dengan menunjukkan senyum di bibirnya. Namun ia sangat terkejut ketika melihat Mo Jiangye berdiri di depan pintu.
"Ka... Kamu kenapa di sini?" tanya Ye Erruo dengan ketakutan.
Melihat Mo Jiangye berdiri di depan pintu dengan membawa segelas air putih, dan wajah yang terlihat dingin, hal itu membuat bulu kuduk Ye Erruo tiba-tiba merinding.
"Ada apa?" tanya Ye Erruo.
"Kemarilah!" kata Mo Jiangye.
Ye Erruo yang saat itu tak memakai alas kaki, dengan segera ia berjalan ke arah Mo Jiangye. Ia berpikir, Bukankah Mo Jiangye sedang keluar? Kapan dia kembali?
"Kamu kapan kembali?" kata Ye Erruo.
Mo Jiangye menatap Ye Erruo dengan tatapan dingin, setelah itu ia memegang dagu dan memaksa Ye Erruo untuk menatap ke arahnya, lalu ia berkata, "Senyum yang benar-benar bagus."
Tiba-tiba Mo Jiangye mendorong Ye Erruo ke dinding, setelah itu ia memegang pinggang Ye Erruo dengan sangat erat, kemudian ia bertanya, "Siapa dia?"
Ye Erruo hanya diam, ia tampak ketakutan, ia berpikir, Apakah Mo Jiangye mendengar semua obrolanku? Sampai mana dia mendengar obrolanku? Seberapa banyak dia mendengarnya?
Sebenarnya Ye Erruo tak ingin menyembunyikan apapun dari suaminya, Mo Jiangye. Namun di sisi lain, ia juga takut setelah ia mengatakannya, maka ia tak akan mendapat izin untuk berhubungan dengan seniornya. Hal itu karena Mo Jiangye adalah orang yang sangat posesif, Mo Jiangye tak akan membiarkannya berhubungan dengan lawan jenis manapun.
Pengalaman masa lalu Ye Erruo, ketika dulu ia ketahuan menjalin hubungan dengan laki-laki, maka siapapun laki-laki yang dekat dengannya akan menghilang.
"Teman lama." jawab Ye Erruo.
"Bohong!" kata Mo Jiangye, tampak ia semakin mendekati Ye Erruo, kemudian ia mengangkat tubuh Ye Erruo dan menginjak kakinya.