Ye Erruo menghela napas, kemudian ia berkata, "Aku sudah bilang kalau aku tidak mengenalnya. Lagi pula di sekelilingku ada begitu banyak orang. Apa kamu juga tahu siapa mereka? Kau menyakitiku."
Mo Jiangye melihat Ye Erruo terlihat begitu tenang, dengan segera ia melepaskan tangannya, lalu ia berkata, "Kamu benar-benar tidak mengenalnya?"
"Tidak kenal... Hoaaammm..." kata Ye Erruo sambil menguap dengan malas, ia merasa sudah sangat mengantuk. Setelah itu ia meraih lengan Mo Jiangye, kemudian mengajaknya pulang.
Mo Jiangye segera memeluk Ye Erruo, setelah itu ia membelai rambut panjangnya. Perlahan-lahan emosi dan aura dingin di matanya berangsur-angsur menghilang. Namun, di sela itu ia berpikir, Pria yang mencari mati itu, pasti tadi dia hanya ingin menarik perhatian.
"Kamu ingin terus di sini untuk memberi makan nyamuk?" kata Ye Erruo.
Mo Jiangye menatap Ye Erruo yang berada di lengannya, kemudian ia segera membuka pintu mobil untuknya, "Untuk sementara ini, tidak boleh makan udang lagi." katanya.
Ye Erruo yang mendengar perkataan Mo Jiangye hanya diam, ia tidak menjawab apapun.
Tuan Liu membawa udang yang ditangkap oleh Ye Erruo, secara diam-diam ia memasukkannya ke mobil.
Mobil tersebut mulai melaju mundur, mengatur arah untuk pulang. Saat berada di dalam mobil, Ye Erruo tidur di pelukan Mo Jiangye. Seketika Mo Jiangye pun memeluknya dengan erat dan mengendus rambutnya. Tampaknya Mo Jiangye tak tahan ada pria lain yang menatap gadisnya, walau tatapan itu hanya sekilas.
Baginya, Ye Erruo hanya miliknya, ia tak ingin ada orang lain yang menemaninya walau hanya setengah menit. Dulu, saat Ye Erruo masih bersama dengan Lin Jingxuan, ia begitu mencintai pria itu, serta selalu tersenyum padanya. Hati Mo Jiangye seperti terluka karena digores dengan pecahan kaca. Namun, karena saat ini Ye Erruo sudah berubah, maka dirinya tak akan membiarkan kesempatan Ye Erruo dekat dengan laki-laki lain.
"Hacciinnn..." Ye Erruo yang tidur di pelukan Mo Jiangye tiba-tiba bersin, lalu ia mendongak ke atas dengan pandangan mengantuk. Ketika ia sadar bahwa dirinya masih di dalam mobil, ia kembali melanjutkan tidurnya sambil memeluk Mo Jiangye dengan erat. Setelah itu ia menyandarkan kepalanya ke lengan Mo Jiangye, terlihat bibirnya sedikit terbuka.
Hati Mo Jiangye meleleh sesaat ketika melihat Ye Erruo yang tertidur nyenyak di pelukannya. Bahkan, setiap pagi ia bisa melihat pujaan hatinya bangun di pelukannya, selain itu tidur meringkuk ketika siang hari.
Mo Jiangye merasa saat ini semua hal baik berpihak kepadanya. Ia bisa memeluk Ye Erruo sewaktu-waktu, bisa menciumnya, bisa melakukan hal intim dengannya, bisa makan bersama dan berbelanja bersama seperti pasangan muda bahagia. Hal yang dulu sempat tidak berani ia bayangkan dan tidak berani ia pikirkan, namun saat ini semua terjadi seperti mimpi. Dan saat ini Ye Erruo adalah miliknya.
Mo Jiangye seketika melepaskan jaketnya, kemudian ia mengenakan jaket tersebut kepada Ye Erruo dengan hati-hati.
"Hari ini, selidiki pria itu." kata Mo Jiangye, suaranya terdengar di mobil yang sunyi tersebut.
"Baik Tuan..." kata Tuan Liu.
"Kapan Bo Yu kembali?" tanya Mo Jiangye.
"Dia sudah kembali Tuan, hari ini dia kembali. Saat ini dia berada di Zhuangge Currie." kata Tuan Liu.
"Serahkan masalah ini padanya." kata Mo Jiangye.
"Baik Tuan." kata Tuan Liu.
Tampaknya Tuan Liu dan Mo Jiangye berbicara dengan suara yang pelan, agar Ye Erruo tak terbangun.
***
Mereka tiba di suatu tempat,
"Tuan..." sapa Bo Yu. Ketika ia melihat seorang wanita yang sedang tidur di pelukan Mo Jiangye. Sepertinya, ia tak bisa menahan dirinya untuk tidak mengepalkan tangannya.