"Feirou, sepatu kamu juga produk dari MTR ya? Sangat indah dan berkilau." puji seorang teman.
"Tentu saja Feirou kita ini kan memiliki produk MTR, oleh karena itu sudah pasti dia memakai produk tersebut di seluruh tubuhnya." kata Li Suran dengan bangga, lalu ia duduk di dekat Gu Feirou.
Teman-teman laki-laki tampak sedang bernyanyi dan minum bir. Sedangkan, teman-teman perempuan yang berada di samping Gu Feirou, menatap Gu Feirou dari atas sampai bawah dengan tatapan iri.
"Feirou, setidaknya kamu harus menambahkan 10 juta yuan ke pakaian, tas, dan sepatumu." kata salah seorang teman perempuan yang menunjukkan sikap iri.
Gu Feirou mencibir dan berkata, "10 juta?"
"Sepatu Feirou ini lebih dari 10 juta." kata Li Suran yang seketika membuat semua teman-temannya tercengang.
"Sepatu Feirou ini edisi terbatas, bahkan, tas dan gelang ini pun juga edisi terbatas. Kalau kamu tak percaya kamu bisa melihat majalah MTR." kata Li Suran.
"Tak sanggup, sebuah majalah saja harganya mahal, aku tak mampu beli." kata teman-temannya yang hanya bisa menghela napas sambil menggeleng.
Li Suran membusungkan dadanya dengan bangga seraya berkata, "Dan juga, harga satu majalah itu sudah bisa kalian pakai untuk membeli banyak baju. Kebetulan di rumahku ada satu majalah, dan itu adalah hadiah pemberian ayahku saat aku ulang tahun."
"Wahh irinya..." sahut teman-teman secara serentak.
"Hanya wanita cantik seperti Feirou lah yang mendapat berkat seperti itu." sahut seorang teman.
"Kapan aku bisa membeli majalah seperti itu? Semuanya rasanya hanya mimpi." teman yang lain menyahut.
"Pacar Feirou benar-benar hebat, bahkan dia bisa mendapatkan produk MTR." teman yang lain memuji.
"Di dunia ini, pacar yang dimiliki oleh Feirou adalah pacar yang hanya ada segelintir di dunia. Pacar yang tampan, yang kaya." sahut salah seorang teman.
Mendengar hal itu, Gu Feirou hanya tersenyum elegan sambil minum jus dan menikmati ocehan orang-orang yang berada di sekitarnya.
"Feirou, pacarmu pasti sangat mencintaimu." kata seorang teman.
"Lumayan." tutur Gu Feirou dengan merendahkan diri.
"Kalian bukan menanyakan pertanyaan omong kosong kan? Bagaimana mungkin pacar Feirou tidak mencintainya." kata Li Suran sambil memelototi teman-teman sekelasnya.
"Aku benar-benar iri padamu Feirou." ucap seorang teman.
"Feirou, jika nanti aku ada kesulitan apapun aku ingin meminta bantuanmu." teman lain menyahut.
"Baiklah teman-teman, jika kalian ada kesulitan, maka Feirou akan membantu kalian dengan tangan mahalnya." kata Li Suran.
Gu Feirou hanya tersenyum, dia terlihat mencibir, kemudian dia berkata dalam hati, Dasar sekelompok pengemis, membantu? Masih punya muka untuk minta tolong mereka rupanya. Bahkan, mereka tidak melihat diri mereka seperti apa.
"Ayo ayo ayo... Makanlah makanan ringan ini Feirou. Makanan ringan di tempat ini sangatlah enak." ajak salah seorang teman.
Gu Feirou berkata, "Oh iya, tidak perlu, terima kasih."
Dalam hati Gu Feirou berkata, Huh dasar! Dimsum rusak dan murahan seperti ini. Tak sudi aku memakannya.
"Feirou, ayo menyanyi." pinta seorang teman.
"Ow iya, ayo gadis cantik! Ayo sini menyanyi!" teman yang lain turut menyahut..
"Menyanyi... Menyanyi... Menyanyi..." terdengar suara kompak dari teman-teman Gu Feirou.
Tiba-tiba terdengar suara, cklek...
Seketika pintu terbuka, Ye Erruo datang dengan rok krem yang panjangnya selutut. Terlihat rambut hitam tebal dan wajah natural yang membuatnya seperti wanita Jiangnan pada zaman kuno.
Seketika semua mata tertuju pada seseorang yang berada di pintu.
"Ye Erruo?" tanya seorang teman.
Semua kebisingan dalam ruangan terhenti seketika. Bahkan, musik turut dimatikan.
"Rourou... Kamu sudah datang?" kata Gu Feirou.
"Dia... Rok mereka..." kata salah seorang teman.
Tidak diketahui siapa yang mulai mengatakan bahwa rok Ye Erruo dan Gu Feirou sama, tapi semua perhatian seketika tertuju pada rok Ye Erruo. Semua orang yang berada di ruangan berkali-kali menatap rok Gu Feirou dan Ye Erruo secara bergantian. Terlihat dua rok dengan model dan warna sama, hal itu yang saat ini terlintas dipikiran mereka.
Seketika Ye Erruo mengerutkan kening, dalam pikirannya berkata, Rok yang sama? Dari awal ia merasa bahwa tidak seharusnya ia memberikan rok itu pada Gu Feirou. Ia memberikan rok itu pada Gu Feirou sekitar sepuluh hari yang lalu. Selain itu dalam pikiran Ye Erruo berkata, Aku ingin memberikan rok itu sebagai tanda bahwa Gu Feirou adalah teman dekatku. Namun, saat berada dalam situasi ini, hal itu justru membuatku jijik dan ingin muntah. Bahkan ia berkata dalam hati, Begitu banyak rok tak terpakai yang sudah kuberikan padanya, tapi kenapa dia harus memilih warna ini?