"Bukankah rok panjang ini sudah dimiliki putri dari kerajaan Inggris?" tanya seorang teman.
"Jangan-jangan milik Ye Erruo adalah produk imitasi?" cibir salah seorang teman.
"Produk dari MTR tak ada imitasi, bahkan tidak ada orang yang berani menirunya." sahut teman yang lain.
Semua orang yang berada dalam ruangan saling berbisik dengan lembut.
Ye Erruo seketika mengerutkan alis. MTR adalah produk mewah yang diciptakan oleh Mo Jiangye untuknya. Dalam hatinya berkata, Berani sekali mereka bilang bahwa ini adalah produk imitasi. Bahh!
Gu Feirou seketika merasa bersalah, dengan cepat ia berdiri dan berkata, "Xiaoruo, ayo! duduk sini, kami mengira kamu datang terlambat.
Ye Erruo berjalan dengan senyum yang terlihat misterius.
"Ye Erruo, rokmu..." tutur seorang teman.
"Hari ini adalah acara pertemuan. Kenapa harus membicarakan masalah rok? Xiaoruo, rokmu sangat bagus." kata Gu Feirou.
"Hehehe... Iya, sangat bagus." kata salah satu temannya.
Li Suran tersenyum, tampak senyum itu adalah senyum palsu. Ia berpikir, Semua kejadian ini seharusnya menjadi hal yang kebetulan. Karena tak mungkin rok Gu Feirou dan Ye Erruo sama, tak mungkin itu produk dari MTR, dan tak mungkin juga itu adalah produk tiruan MTR.
Sesaat, suasana menjadi sedikit kaku, semua orang melihat Ye Erruo dan seolah mereka tak tahu harus mengatakan apa.
"Ye Erruo, kenapa kamu tak menyelesaikan studimu? Apa yang kamu lakukan sekarang?" tanya salah seorang teman dengan sengaja.
Pertanyaan tersebut memicu keingintahuan semua orang yang berada di dalam ruangan. Mereka menatap Ye Erruo dan menunggu jawaban darinya.
Ye Erruo seketika tersenyum sambil menjepit rambutnya, namun ia lebih memilih untuk tetap diam.
Keheningan membuat semua orang berpikir, Gosip yang beredar adalah benar adanya. Siapa pula yang mau mengatakan hal yang tak tahu malu seperti itu?
"Saat itu kamu adalah bunga kampus di universitas kami. Apakah sekarang kamu punya pacar?" tanya Li Suran.
Ye Erruo menatap tajam ke arah Li Suran, ia merasa bahwa ia sudah bertemu dengan Li Suran dua hari lalu, pertemuan itu tepat di supermarket.
"Hari ini adalah acara pertemuan untuk berkumpul bersama. Kenapa kalian begitu ingin tahu urusan pribadiku?" tanya Ye Erruo.
"Benar apa yang dikatakan Xiaoruo. Di acara pertemuan kita ini, kenapa harus khawatir tentang urusan hidup orang lain?" kata Gu Feirou, ia tampakĀ berpura-pura baik.
Teman-teman sekelas, terutama teman wanita menatap dengan sinis sekaligus iri, tiba-tiba seorang teman bertanya, "Ye Erruo, kulitmu benar-benar bagus. Perawatan apa yang kamu lakukan?"
"Bukan karena kamu makan benih, kan? Dengar-dengar makan banyak benih efeknya akan lebih bagus dari pada memakai kosmetik." tutur seorang teman.
"Hahahaha..." semua orang dalam ruangan itu tertawa keras.
"Kalian kenapa berbicara seperti ini?" kata Li Suran, ia tampak berpura-pura menegur.
"Semuanya, jangan pura-pura begitu, tolonglah!" sahut salah seorang teman.
Ye Erruo tersenyum, matanya terlihat dingin, ia berpikir, Sepertinya Gu Feirou sudah bersekongkol dengan mereka sebelumnya.
"Ye Erruo, bukankah kamu benar-benar makan benih? Seperti apa rasanya? Beri tahu kami." tanya salah satu teman, ia tampak senyum sambil merendahkan.
"Apa yang kalian bicarakan?" kata Gu Feirou berpura-pura memarahi teman-temannya.
"Aiya, Feirou kita bertanya karena penasaran." sahut seorang teman.
"Xiaorou, kamu tidak perlu menghiraukan mereka. Kamu jangan marah ya?." kata Gu Feirou yang pura-pura baik.
"Bagaimana bisa?" kata Ye Erruo sambil tersenyum.
"Hmmm... Aku ke toilet dulu." kata Gu Feirou.
"Pergilah." kata Ye Erruo.
Gu Feirou berdiri dan menatap Li Suran sebelum meninggalkan ruangan, seketika musik kembali berdering, dan semua teman mengelilingi Ye Erruo.
Salah seorang teman laki-laki yang minum banyak anggur tiba-tiba datang dan duduk di samping Ye Erruo. Lalu, ia meletakkan tangannya ke bahu Ye Erruo. Setelah itu, ia menatap lurus ke dada Ye Erruo, kemudian ia berkata, "Ye Erruo, berapa hargamu per malam?"