Semua orang yang berada di ruangan seketika tercengang.
"Ye Erruo, kamu memukul Gu Feirou?" tanya salah satu teman.
Ye Eruuo melanjutkan perkataannya, "Sebagai sahabat baik, kamu sudah berhasil merebut kekasihku, dan bukankah itu membuatmu sangat puas? Aku sudah tidak mau bersama Lin Jingxuan, jadi dia kuberikan padamu. Jika kamu berani macam-macam ke suamiku, maka kita lihat saja nanti..."
Setelah itu Ye Erruo melepaskan dagu Gu Feirou, setelah itu ia mengambil ponselnya yang sedang berdering, lalu ia pergi menjauh sambil mengangkat telepon. Sebenarnya ia masih ingin bermain lebih banyak dengan Gu Feirou.
"Halo?" kata Ye Erruo.
Terdengar suara dari ponsel Ye Erruo, "Kapan acara itu akan berakhir?"
"Suamiku... Jemput aku pulang." kata Ye Erruo dengan menunjukkan ekspresi sedih.
Mo Jiangye seketika mengerutkan kening, dengan segera ia meninggalkan rapat yang baru akan dimulai. Tampak ia mengambil kunci dan memutuskan untuk segera pergi, kemudian ia berkata, "Kenapa menangis?"
Ye Erruo bergumam, "Siapa yang menangis? Apakah aku boleh minum alkohol?" katanya sambil menahan rasa marah dan emosi.
"Tidak boleh!" kata Mo Jiangye.
Ye Erruo kemudian berkata seolah-olah seperti anak kecil yang sedang dianiaya, "Seseorang menyuruhku minum, saat aku menolaknya, mereka langsung menyuruhku memberikan uang tunai 70.000 yuan. Sedangkan aku tidak punya uang."
Mo Jiangye yang mulai menyetir mobil dengan satu tangan, seketika wajah dinginnya berubah menjadi semakin dingin. Lalu, ia berkata, "Aku akan segera tiba."
Ye Erruo mulai terisak dan berpura-pura menunjukkan ekspresi sedih, lalu ia berkata, "Karena tak ada uang, mereka semua menggertakku."
Mendengar kata-kata Ye Erruo, hati Mo Jiangye menjadi teriris dan merasa kesal.
Ye Erruo duduk tepat berada di pojok ruangan, ia tampak asik dengan dunianya sendiri. Sementara Mo Jiangye membutuhkan waktu satu setengah jam untuk menjemputnya. Dalam situasi tersebut ia tetap tidak mau meninggalkan ruangan, ia merasa bahwa dirinya memiliki dendam. Hari ini ia disebut simpanan dan pelacur yang seakan-akan rela membuka kaki demi mendapat uang. Ia layaknya wanita murahan, memakan benih (sperma), bahkan ia ditertawakan, dan diejek oleh semua temannya. Dalam hatinya ia berkata, Aku tidak akan melepaskan mereka.
Dan para teman-teman yang masih berada dalam ruangan mulai mengintimidasi Gu Feirou, membuat Liu Yang berkata, "Gu Feirou, ternyata kamu orang yang suka merebut pacar orang lain?"
Seketika teman-teman yang berada di ruangan melihat wajah Gu Feirou yang terlihat mulai memucat. Namun, ia menggelengkan kepala sambil berkata, "Tidak! Aku tidak seperti itu. Xiaorou, kenapa kamu menjebakku seperti ini? Jika kamu menyukai baju ini, aku akan memberikannya padamu. Selama ini aku menganggapmu sebagai sahabat baik. Bagaimana bisa kamu seperti ini padaku? Dari awal Lin Jingxuan telah menyukai aku. Bagaimana bisa kamu membalikkan fakta? Rok ini adalah rok pemberian pacarku Lin Jingxuan. Aku bisa memanggilnya jika kalian ingin berbicara dengannya." Katanya dengan wajah merah berapi-api.
Seketika teman-teman yang berada di ruangan memandangi Ye Erruo. Sementara, di seberang telepon, Mo Jingye mendengar kata 'Lin Jingxuan' hal itu membuat wajahnya muram. Bahkan, ia semakin melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Tampaknya, Ye Erruo tidak mematikan ponselnya, lalu ia berkata, "Lanjutkan sandiwaranya. Sepertinya kamu lebih tahu produk MTR."
"Bukankah produk MTR adalah produk milik pacar Gu Feirou." kata salah seorang teman.
Gu Feirou yang melihat situasi tersebut merasa semakin tidak baik, seketika ia melirik seseorang yang ada di sudut ruangan.
Ye Erruo berjalan ke samping Liu Yang, lalu ia berkata, "Aku tidak enak badan. Bisakah kamu membantuku? Pacarku sebentar lagi akan segera datang."