Chereads / Peliharan Kesayangan! / Chapter 33 - Bertemu Dengan Hal Celaka

Chapter 33 - Bertemu Dengan Hal Celaka

Mo Jiangye telah tiba di alamat yang dikirim oleh Ye Erruo. Namun ia tak menemukan siapapun di tempat itu, seketika ia merasa kesal dan segera melacak keberadaan Ye Erruo.

***

Pada saat itu, Ye Erruo sedang berada di tempat pengamanan, terlihat banyak darah menetes dari atas meja. Tampak keringat membasahi rambutnya, kulit putihnya seketika memerah, dan ia merasa matanya sedikit buram. Bahkan, dirinya tampak seperti goblin yang menggoda.

Tiba-tiba seorang laki-laki bersiul kepada Ye Erruo, lalu ia berkata, "Hei..."

Kemudian laki-laki itu berbisik kepada temannya, "Apakah wanita itu masuk sini karena makan sesuatu?"

"Makan apa?" teman laki-laki itu menyahut.

"Obat terlarang... Kalau tidak bagaimana bisa dia masuk ke sini?" kata laki-laki itu.

"Tutup mulutmu! Coba kamu perhatikan baik-baik. Wanita itu telah membunuh seseorang, korban yang terluka saat ini sedang dalam proses penyelamatan. Tidak tahu apakah dia sudah meninggal atau masih hidup." tutur teman dari laki-laki itu.

"Pembunuh?" tanya laki-laki itu dengan ekspresi terkejut.

Seketika laki-laki itu memandang ke arah Ye Erruo, lalu ia berkata, "Hmm... Memang semakin cantik seorang wanita semakin beracun pula hatinya."

"Hmm..." seketika Ye Erruo mengerang, ia merasa tak tahan mendengar ocehan dua laki-laki itu.

"Aku ingin telepon..." kata Ye Erruo dengan lemah.

"Semua akses telah diputus, kamu tidak akan bisa menghubungi siapapun. Kenapa kamu masih ingin menelepon?" kata salah seorang laki-laki.

Ye Erruo kemudian menatap laki-laki itu dengan tatapan emosi, namun ia berusaha tenang agar pikirannya tetap jernih.

"Aku... Aku punya hak untuk menelepon seseorang." kata Ye Erruo, lalu ia menggigit bibir dan menahan rasa sakit di kepalanya.

Laki-laki yang berada di pusat penahanan itu kemudian menerima telepon, ia berkata, "Halo?"

"Oh, baiklah. Oke." kata laki-laki itu kemudian menutup telepon.

"Ada apa?" tanya teman laki-laki itu.

"Atasan meminta kita membawanya keluar, karena ada orang yang akan membawanya pergi." jawab laki-laki itu.

"Membawanya pergi?" tanya teman laki-laki itu.

"Orang yang telah dilukainya tidak bisa diselamatkan, dia meninggal. Oleh karena itu, kasus ini akan segera ditangani oleh pihak berwajib." jawab laki-laki itu.

Saat Ye Erruo mendengar perkataan dua laki-laki itu, ia merasa terkejut, lalu ia berkata dalam hati, Tidak, itu tidak mungkin. Tanganku hanya memukul agar Wang Qiang terjatuh. Bagaimana bisa dia meninggal? Apakah aku memukul pada tempat yang tidak seharusnya? Tiba-tiba rasa bersalah dan ketakutan menyelimuti dirinya.

***

Beberapa saat kemudian,

"Wah... Tubuh wanita ini benar-benar panas, apakah tubuhnya akan meledak?" kata salah seorang laki-laki yang hendak membawa Ye Erruo. Ketika tangan dingin laki-laki itu menyentuh kulit Ye Erruo, ia merasa bahwa dirinya menyentuh es yang dapat menembus pori-porinya.

"Bawa dia keluar! Di luar sudah ada yang menunggunya." kata salah seorang dari laki-laki itu.

Beberapa saat kemudian Ye Erruo dimasukkan ke mobil van hitam, mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi.

"Bos, aku sudah menjemputnya." kata seseorang yang menyetir mobil itu.

"Cari tempat yang tidak ada orang, kemudian lakukan sesuatu pada dirinya, lalu kirim padaku foto yang kalian ambil." terdengar suara dari ponsel.

"Siap bos." kata seorang sambil mengendarai mobil

Rasa ketakutan seketika menyebar di hati Ye Erruo, bahkan tubuhnya seolah tidak ada kekuatan, dan hanya meninggalkan rasa sakit. Ia merasa tak tahan terhadap panas di tubuhnya, tiba-tiba ia pingsan.

"Xiaohei, lihat gadis ini. Kita akan punya keberuntungan." kata laki-laki yang berada di dalam mobil, lalu ia menyentuh lengan Ye Erruo.

"Entah dia masih gadis atau bukan. Tapi jika dia adalah gadis, itu akan membuat kita akan lebih beruntung." sahut laki-laki lainnya.

"Cepatlah sedikit! Atau kamu menyetir dulu, aku akan memasukinya dulu." kata laki-laki itu. Laki-laki itu mulai mengubah posisi Ye Erruo yang berada di mobil, setelah itu ia melepaskan sabuknya.

"Hei sudah cukup bicaranya, aku akan memasukinya duluan." kata laki-laki yang sedang menyetir tersebut.

"Apakah kamu tidak menyetir?" tanya seorang laki-laki yang berada tepat di depan Ye Erruo.

"Kamu mengambil gambar sesuai dengan apa yang diinginkan bos. Saat ini yang terpenting adalah ambil videonya." kata laki-laki itu, kemudian ia meletakkan kamera dan segera melepas baju Ye Erruo.