Wei Chihan kemudian berdiri, "Baiklah, aku akan mencuci tangan."
Kemudian Ming Yue'er melihatnya meninggalkan ruangan makan dan berjalan menuju halaman belakang. Setelah ia terdiam sejenak, ia segera tersadar kembali. Ia tidak ingin berurusan dengan Wei Chihan, dan terus makan agar mendapatkan energi yang cukup untuk melarikan diri.
Setelah Wei Chihan mencuci tangannya, ia kembali ke tempat duduknya. Lalu ia mengambil udang yang berada di atas meja dan mengupasnya, setelah itu ia menaruhnya di mangkuk wanita itu.
"Aku sudah cuci tangan, udang ini sudah aku kupas bersih, jadi kamu tidak perlu khawatir lagi." Pria itu berkata dengan tenang.
Lalu Ming Yue'er menatap udang yang ada di mangkuknya, ia tidak mengkhawatirkannya dan langsung memakannya.
"Enak? Udang ini berasal dari Laut Wuyuan, dan dibawa pulang ke rumah setelah ditangkap pada sore hari, dagingnya benar-benar lezat." Wei Chihan berkata sambil terus mengupas udang.
Lalu Ming Yue'er berhenti makan dan menatap bagian samping wajah pria itu.
"Wei Chihan, mengapa kamu terus mengupas udang untukku? Aku tidak menyukainya."
"Aku suka makan udang karena rasanya enak, kamu adalah milikku, jadi kamu berhak untuk memakan hidangan lezat ini bersamaku. Kamu harus makan udang bersamaku." Wei Chihan berkata dengan tenang.
Ming Yue'er menjadi terkejut, ia berpikir bahwa Wei Chihan benar-benar keterlaluan.
"Wei Chihan, mengapa kamu melakukan ini padaku? Kalau kamu begitu menyukai udang, mengapa aku harus menyukainya juga?" Ming Yue'er berseru.
Wei Chihan menatap wajah cantik wanita di hadapannya dengan tenang.
"Karena aku menyukainya, jadi kamu harus menyukainya juga, mengerti?"
"Kamu~! Kamu benar-benar tidak masuk akal!" Ming Yue'er menjadi sangat marah dan ia tidak ingin menghiraukan pria tersebut.
Ming Yue'er menoleh ke belakang, ketika ia menyadari bahwa mangkuknya telah dipenuhi oleh udang, ia menatap Wei Chihan lagi.
"Wei Chihan, mengapa kamu tidak memakannya? Bisakah kamu membiarkanku sendiri? Kamu makan saja sendiri dan aku juga akan makan sendiri."
"Tidak bisa, aku sudah melakukan yang terbaik untukmu, bisakah kamu melihatnya?" Wei Chihan menatap wanita itu sambil tersenyum.
"Benarkah?" Ming Yue'er merasa ragu, "jangan bersikap begitu padaku! Aku muak dengan sikapmu."
"Jika kamu tidak bersedia untuk menerimaku, belajarlah untuk menerimanya!" Pria itu berkata dengan nada dingin.
"Apa maksudmu? Jadi apakah kamu ingin aku memakan makanan kesukaanmu?" Ming Yue'er bertanya.
"Benar!" Wei Chihan menjawabnya dan tatapannya tampak membara, lalu ia mendekatkan wajahnya dan menyeringai, "aku suka menyentuhmu, jadi bolehkah aku menyentuhmu?"
Ming Yue'er marah dan berseru, "Tidak! Tidak! Tidak!"
Wei Chihan tersenyum saat melihat wanita tersebut kesal, "Apakah kamu marah padaku?"
"Aku sudah bersikap baik padamu, jika kamu tidak bisa memahamiku, kamu seharusnya belajar untuk memahami."
"Kenapa?" Ming Yue'er merasa bahwa dirinya hampir runtuh, "mengapa kamu memintaku untuk bersikap baik padamu?"
Wei Chihan berhenti, lalu ia mengambil sapu tangan di atas meja dan mengelap tangannya.
"Karena aku ingin membuatmu jatuh cinta padaku."
"He, he, he~~" Ming Yue'er akhirnya tertawa dan menatap pria di depannya, ia tidak tahu apa yang ingin dikatakannya.
"Wei Chihan, aku ingin memberitahu sesuatu padamu, aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu!"
"Tidak perlu khawatir, kamu perlahan-lahan akan jatuh cinta padaku." Wei Chihan berkata dengan percaya diri.
Ming Yue'er ingin memarahinya, tetapi ia tidak jadi melakukannya dan langsung makan kembali.
Ming Yue'er memakan udangnya satu per satu, ia sebelumnya berpikir bahwa udangnya terasa enak, tetapi sekarang udangnya terasa tidak enak baginya.
Wei Chihan pun mulai mengambil sumpit dan makan.
Karena ia telah mengikuti pertempuran selama bertahun-tahun, Wei Chihan mampu makan dengan cepat dan ia sudah menghabiskan nasinya., lalu ia menyerahkannya pada Xiang'er di samping.
Kemudian Xiang'er segera pergi untuk mengambil semangkuk nasi lagi untuk Wei Chihan.