Ketika Wei Chihan melihat Ming Yue'er bersikap keras kepala, ia tiba-tiba menundukkan kepalanya dan mencium wanita itu, bahkan menggigitnya dengan keras.
"Ah~!" Lalu Ming Yue'er menjerit, "Wei Chihan, kamu benar-benar gila!"
Wei Chihan mencium bibir wanita itu, ia menggigitnya, melepaskan, dan menggigitnya lagi.
"Dasar orang gila!" Tubuh Ming Yue'er bergetar dan ia merasa malu hingga wajahnya tampak memerah.
Wei Chihan mengangkat kepalanya dan menatap Ming Yue'er, lalu berkata, "Apakah kamu ingin bebas? Kalau begitu minta maaf padaku dan akui kesalahanmu!"
Ming Yue'er menggertakkan giginya dan berpikir untuk apa ia mengakui kesalahannya pada Wei Chihan? Baginya, Wei Chihan itu benar-benar pria yang tidak tahu malu!
Lalu wanita tersebut terdiam sejenak.
"Apakah kamu masih tidak ingin mengakui kesalahanmu?" Wei Chihan berkata dengan nada ragu-ragu, lalu ia menundukkan kepalanya lagi.
Kemudian ia menciumnya, bahkan menggigitnya lagi dengan keras.
Tubuh Ming Yue'er bergetar dan ia sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, "Aku bersalah...."
Ming Yue'er berkata dengan suara rendah dan tangannya menggenggam selimut erat-erat.
"Katakan lebih keras! Cepat akui kesalahanmu!" Perintah Wei Chihan.
Ming Yue'er kemudian berkata dengan marah, "Wei Chihan, bisakah kamu berhenti bersikap sewenang-wenang padaku?"
"Apakah kamu masih tidak mau menurut padaku?" Tanya Wei Chihan lalu tersenyum sedikit.
Ming Yue'er menggigil, "Tidak, aku bersalah! Aku bersalah!!"
Ia lalu menambahkan dengan marah, "Lepaskan aku, aku sudah mengakui bahwa aku bersalah!"
"Ha~~" Wei Chihan tersenyum dengan angkuh dan terkekeh seketika, "Sayang, beritahu padaku, apa kesalahanmu?"
Ming Yue'er menggertakkan giginya dan tatapannya tampak marah, ia berusaha untuk bersabar, "Aku tidak menghormatimu."
"Jadi apakah kamu masih berani untuk tidak menghormatiku?" Wei Chihan berkata dengan tegas.
Ming Yue'er menggigit bibirnya, lalu ia berkata dengan suara rendah, "Tidak...."
"Katakan lebih keras!"
"Tidak berani!!" Ming Yue'er berkata sambil menangis, ia merasa sangat terhina dan ingin membunuh Wei Chihan, tetapi ia tidak akan mampu mengalahkan Wei Chihan.
Ming Yue'er merasa dirinya bagaikan semut yang berada di dalam genggaman Wei Chihan.
Ketika Wei Chihan mendengar ucapan barusan, ia pun tersenyum dengan angkuh, "Itu benar, jika kamu berani mengumpatku lagi, aku akan memberimu pelajaran!"
Ming Yue'er menggertakkan giginya dan tidak mengatakan apapun, ia berpikir bahwa suatu saat ia pasti akan membalas dendam pada Wei Chihan!
Ming Yue'er akan memberitahu Wei Chihan bahwa ia bukanlah seseorang yang bisa ditindas olehnya.
Wei Chihan mengangkat alisnya dan berkata dengan angkuh, "Sayang, jika kamu tidak mau menurut padaku, aku akan memukul pantatmu lagi. Kalau begitu, beritahu padaku kapan datang bulanmu berakhir?"
Lalu wanita tersebut berkata sambil bergetar, "Masih lama, mungkin sepuluh hari atau setengah bulan lagi."
"Plak~" Wei Chihan pun memukul wanita di hadapannya.
"Apakah kamu masih berani berbohong padaku? Apakah kamu masih berani mempermainkanku?"
Wei Chihan merasa tidak senang, lalu ia berkata dengan marah, "Sejak awal aku sudah menanyakan hal ini pada orang lain, wanita biasanya datang paling lama hingga tujuh hari, tidak mungkin bisa sampai lebih dari tujuh hari. Datang bulan biasanya berlangsung selama enam atau lima hari, hari ini adalah hari keempat, jadi tiga hari lagi datang bulanmu pasti akan berakhir."
Ming Yue'er merasa ketakutan, lalu ia mengusap pantatnya yang sakit karena habis dipukul.
"Wei Chihan, aku bukan anak berusia tiga tahun, mengapa kamu memukulku? Bahkan jika aku berbohong padamu, bukankah kamu sendiri sudah mengetahuinya?" Ming Yue'er berseru.
Wei Chihan tersenyum, "Yue'er, kamu sudah menjadi milikku, jadi aku harus mengajarimu."
"Aku tidak mau!" Ming Yue'er mencibir dengan suara perlahan.
"Untuk apa kamu memarahiku? Hah?"
"Aku tidak memarahimu." Ming Yue'er membantah.
"Jangan marah padaku lagi, patuhi dan dengarkan aku!" Wei Chihan berkata, lalu ia membungkukkan tubuhnya dan memeluk wanita tersebut.