Ketika Ming Yue'er menghabiskan makannya, Wei Chihan juga menghabiskan dua mangkuk nasi dan dalam waktu yang sama meletakkan sumpitnya.
Lalu Wei Chihan mengambil kotak rokok di atas meja dan mengambil sebatang rokok, ia perlahan-lahan menyalakannya, lalu menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan asap.
"Apakah kamu kenyang?"
Kemudian Ming Yue'er memalingkan matanya dan berkata, "Ya, aku sudah kenyang."
"Apakah kamu mau tambah lagi? Masih ada semangkuk nasi lagi."
"Aku tidak rakus, aku tidak mau makan banyak-banyak." Lalu Ming Yue'er melirik mangkuk pria itu.
Wei Chihan mengerutkan alisnya, "Apakah kamu ingin mengatakan bahwa aku adalah orang yang rakus?"
"He, he~" lalu Ming Yue'er tersenyum, "Wei Chihan, apakah kamu ingin mengakui bahwa dirimu memang rakus?"
Wei Chihan melirik wanita itu dengan licik, lalu ia tersenyum, "Kamu benar-benar licik, Nona!"
Pria tersebut kemudian tiba-tiba berdiri dan meletakkan rokoknya di asbak, lalu ia memeluk Ming Yue'er yang duduk di atas kursi.
Lalu pria itu menggendong Ming Yue'er dan berjalan menuju ke atas.
"Ah! Apa yang kamu lakukan? Jangan menggendongku seperti itu, turunkan aku, aku bisa jalan sendiri!" Ming Yue'er berjuang untuk membebaskan dirinya, tapi pria keterlaluan karena selalu seenaknya sendiri dan menggendongnya seperti barusan.
"Diamlah, aku akan membawamu ke atas untuk mandi, tubuhmu kotor. Aku tidak akan bisa tidur denganmu jika tubuhmu kotor." Wei Chihan berkata dengan malas.
Ming Yue'er berhenti meronta untuk membebaskan dirinya dari pria itu, dan terpaksa membiarkan pria itu membawanya menuju ke kamar mandi.
....
Di atas bak mandi yang mengepul, Xiang'er sedang berdiri di samping tong kayu dan menaburkan sekeranjang kelopak bunga mawar.
"Komadan, air panas untuk mandi sudah siap." Xiang'er melangkah maju dan berkata dengan hormat.
"Kamu boleh keluar sekarang."
"Baiklah." Setelah Xiang'er keluar, ia menutup pintu kamar mandi.
Wei Chihan akhirnya menurunkan wanita itu dari gendongannya.
Ming Yue'er hanya berdiri diam dan berseru, "Wei Chihan, bisakah kamu tidak melakukan hal seperti ini dan melepaskanku? Bukankah kamu pernah mengatakan bahwa aku boleh bebas? Jangan menggendongku dengan paksa seperti barusan!"
"Aku merasa benar-benar gembira bersamamu!" Ujar Wei Chihan lalu menatap Ming Yue'er yang tampak marah.
Wei Chihan kemudian mengelus wajah wanita di hadapannya, "Nona, kamu masih terlihat cantik walaupun sedang marah."
"Lepaskan aku!" Kemudian Ming Yue'er dengan marah menampar Wei Chihan.
"Sudahlah, kamu lebih baik keluar saja, aku mau mandi sekarang." Perintah Ming Yue'er.
"Kenapa harus?" Lalu Wei Chihan membuka pakaiannya, "kalau kamu ingin mandi, aku juga ingin mandi."
Ming Yue'er membelalakan matanya dan menatap pria itu, "Kalau kamu mau mandi, aku lebih baik keluar saja."
Setelah Ming Yue'er berkata demikian, ia akhirnya berbalik dan hendak pergi.
"Tunggu!" Pria itu menarik lengan Ming Yue'er, lalu ia langsung memeluknya.
"Kamu mau keluar ke mana? Ayo kita mandi bersama!"
"Aku tidak ingin mandi bersamamu, kita berdua tidak cocok untuk satu sama lain." Ming Yue'er berusaha untuk melepaskan diri.
Pria itu menahan lengan Ming Yue'er dengan erat, "Kita berdua tidak cocok untuk satu sama lain? Hah? Ha, ha, ha~ini benar-benar konyol! Mengapa kamu bersikap keras kepala? Aku belum pernah mencium tubuhmu."
"Jujurlah padaku! Lepas pakaianmu dan mandi saja sendiri!"
Lalu Ming Yue'er melirik bak mandi dan berkata dengan cemas, "Tidak bisa! Wei Chihan, aku sedang datang bulan, jadi aku tidak bisa mandi seperti ini."
Wei Chihan mengangkat alisnya dan tampaknya memahami apa yang dimaksud Ming Yue'er, "Sayang, aku benar-benar lupa karena kamu tidak mengatakannya sejak awal."
"Tapi tidak apa-apa, kamu lebih baik berdiri saja dan aku akan membantumu mandi." Ujar Wei Chihan yang tertarik dengan Ming Yue'er.