Wei Chihan turun ke bawah sambil memegang Ming Yue'er, dan berjalan keluar dari Mansion Gubernur Militer.
Ada sebuah mobil yang berhenti, lalu Ajudan Zheng berdiri di samping dan membukakan pintu mobil.
Wei Chihan memegang erat wanita itu dan masuk ke dalam mobil.
"Lepaskan aku." Ming Yue'er duduk di atas paha pria itu dan ia merasa sangat tidak nyaman.
"Duduklah dengan tenang." Pria itu menahan Ming Yue'er dan mengangkat tubuhnya.
Ming Yue'er tiba-tiba merasa jika ia seperti boneka milik pria itu, ia merasa jengkel dengan Wei Chihan. Kelakukan Wei Chihan yang seenaknya membuat Ming Yue'er merasa marah.
Namun mobilnya terus melaju di jalanan.
Ming Yue'er terdiam dan menatap pemandangan luar jendela. Ia berpikir bahwa ia telah keluar dan bisa menemukan kesempatan untuk melarikan diri.
Wei Chihan menatap ekspresi wajah wanita yang sedang menatap pemandangan luar jendela itu dengan tenang.
"Apakah kamu sedang memikirkan bagaimana cara melarikan diri?" Wei Chihan berkata dengan nada menggoda.
Ming Yue'er menoleh saat ia mendengar perkataan pria itu.
Ia menatap Ming Yue'er pada jarak yang begitu dekat, dengan tatapan yang membara.
Ming Yue'er merasa canggung, lalu ia tersenyum, "Bahkan jika aku ingin melarikan diri, bagaimana aku bisa melarikan diri jika ada begitu banyak penjaga di sekitarmu?"
"He, he~" Wei Chihan tersenyum dengan percaya diri dan memegang pinggang wanita itu, "sepertinya kamu telah menyadarinya. Kamu harus tetap berada di sisiku, jangan melarikan diri, kecuali...."
"Kecuali apa?"
"Kecuali jika aku mengizinkanmu pergi, kalau tidak kamu akan mati."
"He~" Ming Yue'er mencibir, "Pertama, kamu tidak membiarkanku pergi. Kedua, aku tidak akan melukai diriku sendiri, kecuali jika kamu membunuhku!"
Kemudian Wei Chihan berkata dengan suara parau, "Hei, mengapa kamu ingin mati? Apakah karena kamu merasa aku telah menghancurkan kepolosanmu?"
Ming Yue'er menghela nafas, lalu ia berusaha untuk melepaskan pegangan tangan pria itu.
Wei Chihan menatap wanita itu, tangannya perlahan-lahan bergerak dan akhirnya mendarat di dada wanita itu.
"Dasar tidak tahu malu!" Pipi Ming Yue'er memerah dan ia masih belum bisa membebaskan dirinya dari pegangan tangan pria itu.
"Sayang, apakah kamu tahu? Ketika kamu mengatakan jika aku tidak tahu malu, tidak tahu kenapa, tapi aku merasa senang. Aku juga berpikir bahwa umpatanmu terdengar sangat menyenangkan, itu mengingatkanku akan kejadian pada malam itu bersamamu…."
Ming Yue'er merasa sangat marah hingga matanya terbelalak, lalu ia menatap bibir pria itu yang terus menerus berceloteh, dan ia tiba-tiba mendekati pria itu.
Lalu ia menggigit pria itu dengan keras.
"Shh~" Wei Chihan menghela nafas, kemudian ia segera melepaskan tangan wanita itu dan menatap wanita itu.
Ming Yue'er tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya pada bagian samping kursi belakang mobil, dan mengulurkan tangannya untuk melindungi dirinya supaya tidak terjatuh. Lalu ia menatap bibir tipis pria itu yang berdarah dan terluka.
"Apakah kamu ingin tahu alasan mengapa aku tidak ingin bunuh diri? Itu karena aku menunggumu untuk menarikmu menuju ke neraka, dan aku ingin kamu dikubur bersamaku!" Ming Yue'er berkata dengan marah.
"Ha~~" Wei Chihan tertawa terbahak-bahak, tangannya mengangkat dagu wanita itu dan ia memegang dagu wanita itu erat-erat.
"Sayang, ternyata kamu benar-benar mencintaiku hingga kamu tidak ingin melepaskan diri dariku. Sepertinya kamu ingin sehidup dan semati denganku, bagaimana aku bisa menolak untuk menjalani hidup seindah ini?"
Ketika Ming Yue'er mendengarkan perkataan pria itu, ia mengerutkan dahi dan berkata dengan kesal, "Mengapa kamu begitu tidak tahu malu?! Memangnya siapa yang mau mencintai pria sepertimu? Kamu itu benar-benar orang yang tak tahu malu!"
"Nona, ternyata kamu orang yang tidak berpendirian~" Wei Chihan melepaskan tangan wanita itu dan menepuk-nepuk pipi wanita itu.
"Aku dengar jika wanita itu suka mengatakan tidak suka, walaupun mereka suka dan mengatakan benci walaupun suka. Aku rasa kamu juga berpikiran seperti itu."
"Kamu~~!" Ming Yue'er menjadi marah, ia merasa bahwa Wei Chihan itu bukan hanya tidak tahu malu, tetapi juga sangat sombong. Wei Chihan bahkan berani membuat sesuatu yang salah menjadi benar, benar-benar kurang ajar!