Chereads / Kamu Sangat Manis / Chapter 35 - Menjagamu Baik-Baik

Chapter 35 - Menjagamu Baik-Baik

Ketika Wei Chihan menatap belati yang jatuh ke atas tanah tersebut, ia tersenyum keji.

Pria itu mengulurkan tangannya dan memeluk tubuh wanita itu.

"Sayang, kamu telah melewatkan kesempatan untuk menusukku, tetapi..."

Wei Chihan menundukkan kepalanya dan menghembuskan hawa panas ke telinga wanita itu, lalu berkata dengan suara rendah, "Apakah kamu ingin menusukku? Atau kamu membiarkanku menusuk dirimu?"

Ming Yue'er mendongak dan menatap pria itu sambil membelalakan matanya, "Apakah kamu ingin membunuhku? Bunuh saja aku kalau kamu mau!"

"Sayang, kamu jangan salah sangka, aku tidak akan menusukmu. Ketika masa datang bulanmu berakhir, aku akan memuaskanmu dan menjagamu baik-baik!"

"Dasar bajingan!" Ming Yue'er merasa sangat marah hingga pipinya memerah, ia segera mengerti apa maksud dari pria itu.

Kemudian pria itu memberikan senyuman menghina, "Aku tidak akan memberikanmu kesempatan lain."

Kemudian ia duduk sambil memeluk wanita itu, "Hari aku ingin menonton pertunjukan opera, jika kamu ingin melihat pertunjukan opera, katakanlah padaku!"

Ming Yue'er dipaksa untuk duduk oleh pria itu, kemudian ia menatap pria itu, "Aku ingin melihat pertunjukan opera 'Serangan Dari Sepuluh Arah' [1] yang menceritakan tentang Raja Kerajaan Chu bunuh diri di Sungai Wu."

"He, he~" Wei Chihan mengerti maksud dari wanita itu, "Yue'er, apa gunanya jika kamu terus mengumpatku? Jika aku mati, kamu akan menjadi seorang janda."

"Apa-apaan kamu, aku tidak mau menjadi janda, dan aku tidak mau menjadi istrimu!" Ming Yue'er berkata dengan marah, kemudian memalingkan kepalanya.

"Kamu adalah milikku~" Wei Chihan berkata dengan nada yang dingin, kemudian ia menghisap rokoknya.

Lalu pria itu meniupkan asap putih ke wajah Ming Yue'er.

"Uhuk, uhuk~" Ming Yue'er batuk dan memalingkan wajahnya, ia tidak ingin berdebat lagi dengan pria ini.

"Bagaimana kalau kita menonton 'Bagaimana Raja Kerajaan Chu memasang Tali Busur'?" Wei Chihan mengangkat alisnya dan tampak tertarik.

"Kalau kamu mau nonton, nonton saja sendiri! Aku tidak tertarik untuk menontonnya." Ming Yue'er menolak dengan marah.

Lalu, datanglah seorang ketua kelompok teater yang membungkuk dengan hormat dan menatapnya, "Tuan, pertunjukan opera apakah yang ingin Anda tonton?"

Wei Chihan meliriknya dengan ekspresi malas.

"Kalau begitu nonton saja 'Pernikahan Dewa' [2] untuk menciptakan suasana romantis. Sekarang aku ingin merasakan suasana yang romantis."

"Baiklah, Tuan! Bersiap-siaplah untuk menonton 'Pernikahan Dewa'." Kemudian ketua kelompok teater undur diri dengan hormat.

Ketika Ming Yue'er mendengar pertunjukan opera yang berjudul 'Pernikahan Dewa', ia menunduk dengan sedih dan memikirkan Kakak He.

Ming Yue'er ingat saat ia pertama kali pergi ke teater, Kakak He mengajaknya menonton pertunjukan opera berjudul 'Pernikahan Dewa'.

"Yue'er, kita berdua adalah pasangan yang berbahagia bagaikan sepasang bebek mandarin [3]." Suara Kakak He yang lembut dan jernih meluluhkan hatinya.

Kata-kata tersebut masih Ming Yue'er ingat hingga sekarang.

Ia merasa sakit hati ketika memikirkan Kakak He, karena lelaki itu pasti mengkhawatirkannya sekarang.

Ketika memikirkan hal ini, ia tiba-tiba berpikir apakah Kakak He akan datang ke Kota Hai untuk mencarinya.

Mata Ming Yue'er yang berbinar tiba-tiba menjadi tampak kabur, sekarang ia dihina oleh Wei Chihan dan ia benar-benar tidak ingin menatap pria itu lagi.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Wei Chihan mengeluarkan asap dari mulutnya, tetapi tatapannya tertuju pada wajah wanita yang berada di sampingnya.

Ming Yue'er merasa terganggu dengan pria itu, lalu ia berkata dengan marah, "Itu bukan urusanmu."

"Mengapa kamu berpikir itu bukan urusanku, aku yang berkuasa di sini. Selain itu, kamu adalah milikku, jadi masa depanmu tergantung padaku!" Wei Chihan berkata dengan nada kesal, ia tidak menyukai sikap wanita itu yang terus menerus menolaknya. 

  1. Serangan Dari Sepuluh Arah: Sebuah karya sastra traditional Tiongkok yang menceritakan tentang bagaimana Raja Kerajaan Chu dikalahkan oleh Liu Bang di tahun 202 SM.
  2. Pernikahan Dewa: Seri keenam dari serangkaian novel karya Zhou Zhuojie. Ceritanya berdasarkan dari cerita rakyat yang berjudul "Dong Yong dan Tujuh Peri."
  3. Bebek Mandarin: Bebek berukuran sedang, bebek ini sering dijadikan simbol kesetiaan hubungan perkawinan dalam kebudayaan Asia Timur (terutama budaya Tiongkok).