"Apa yang kamu lakukan?"
Wei Chihan menyeringai dengan keji.
"Aku akan memeriksa tubuhmu terlebih dahulu untuk melihat apakah ada manik-manik perak yang tersembunyi di tubuhmu?"
Tiba-tiba tangan Wei Chihan menggenggam pergelangan tangan wanita itu, lalu ia mengangkat tubuh wanita itu dan menyeretnya ke tempat tidur besar.
"Kurang ajar! Lepaskan aku! Bunuh saja aku jika kamu mau membunuhku!" Ming Yue'er berteriak dengan marah.
"Minggir!" Ming Yue'er berteriak dengan keras. Begitu lengannya terlepas, ia mengepalkan tangannya dan menyerang pria itu.
Wei Chihan memiringkan sedikit kepalanya dan menghindari tinjuan tangan wanita itu, lalu ia memegang kepalan tangan wanita itu dengan satu tangan.
"Sayang, mengapa kamu bersikap begitu buruk!"
Wei Chihan menahan kepalan tangan wanita itu, dan tangannya yang lain menarik sabuk dari pinggangnya.
Sabuk militernya agak sulit untuk dibuka, tetapi pria itu akhirnya menarik sabuknya, dan gesper sabuknya terlepas.
Ia melilit tangan Ming Yue'er dengan sabuknya.
"Lepaskan aku! Lepaskan aku!" Ming Yue'er berteriak dengan keras dan ia diseret oleh pria itu dengan tangan terlilit.
Wei Chihan mengikat erat-erat sabuknya di tiang samping tempat tidur.
Tangan Ming Yue'er diikat hingga wanita itu tidak dapat bergerak, dan terus menerus menendang kakinya.
"Wanita menyebalkan, apakah kamu masih berani melarikan diri dariku?" Pria itu berkata dengan nada yang angkuh.
"Kurang ajar!" Ming Yue'er berteriak, lalu ia menangis.
Wei Chihan mengikat kakinya erat-erat dengan tali rami.
"Hanya ada sedikit wanita yang secerdik dirimu, tetapi itu benar-benar menyenangkan jika aku bisa melihat wanita secerdik dirimu."
"Bisakah kamu membebaskanku?"
Kemudian Wei Chihan mengangkat dagu wanita itu. "Sayang, aku tidak akan membebaskanmu!"
Ming Yue'er terbaring di atas tempat tidur, seluruh tubuhnya terikat dan ia tidak dapat bergerak lagi.
"Wei Chihan, kalau kamu ingin membunuhku, bunuh saja aku!" Ming Yue'er berteriak dengan marah.
Wei Chihan perlahan-lahan membuka kancing baju militernya satu per satu.
"Wei Chihan, apa yang kamu lakukan?" Ming Yue'er menatap pria itu dengan ketakutan.
Wei Chihan melepaskan bajunya dan melemparkannya ke lantai. Kulitnya yang kecoklatan bersinar di bawah cahaya lampu, hingga otot-ototnya yang kencang terlihat.
Wei Chihan melihat ada sebuah pedang di atas tembok, lalu ia melangkah maju dan mengambil pedang tersebut. Setelah itu ia berjalan kembali ke tempat tidur.
Tubuh Ming Yue'er masih terikat, ia hanya bisa melihat apa yang akan dilakukan oleh pria itu terhadapanya.
"Wei Chihan, mengapa kamu mengambil pedang?!"